Ngomongin film genre horor, pasti langsung kebayang suasana seram, perasaan takut, tegang, deg-degan, dan bikin panik. Tapi asal kamu tahu, sebetulnya semua ketakutan yang kamu rasakan selama nonton film horor itu punya manfaat positif buat kesehatan mental.
Kedengarannya memang kontradiktif ya. Tapi hipmin nggak lagi ngarang atau mencocok-cocokan kesimpulan. Ada penjelasan teoritis kenapa nonton film horror juga punya dampak psikologis yang baik.
Menurut Coltan Scrivner, PhD—seorang ilmuwan dari Recreational Fear Lab di Universitas Aarhus, Denmark—film horor justru punya ruang aman dan terkendali buat seseorang merasakan rasa takut dan cemas. Beda banget sama kecemasan dunia nyata yang datang tanpa aba-aba.
Film horor punya batasan yang jelas. Soalnya dari awal kita tahu ceritanya fiksi, nggak nyata, penjahatnya juga cuma aktor, dan dalam hitungan jam ceritanya bakal selesai. Karena batasan itulah, horor jadi cara yang efektif buat melepaskan kecemasan yang kita pendam.
Saat nonton film horor, otak kita sebenarnya menganggap ancaman itu nyata. Akhirnya, tubuh kita bereaksi dengan mode fight or flight—seolah-olah siap ngibrit atau melawan makhluk seram di layar. Jantung berdebar, napas jadi cepat, dan otot ikut menegang.
Rasa takut ini memicu hormon adrenalin dan kortisol (hormon stres). Karena rangsangan itu, otak juga bakal ngeluarin dopamin dan endorfin. Dopamin bikin kita merasa senang, endorfin membantu meredakan stres dan rasa sakit. Makanya habis nonton film horor, kita sering merasa lega atau bahkan bangga karena berhasil selamat dari pengalaman itu. Mirip juga seperti naik rollercoaster, habis tegang setengah mati, ada rasa lega dan puas yang bikin kita refresh.
Kata Harold Hong, MD, psikiater dan direktur medis New Waters Recovery di North Carolina, sensasi ini bikin kita merasa lebih hidup dan sadar sama lingkungan sekitar. Jadi, semacam emotional reset button gitu.
Studi terbaru dari University of Toronto, berjudul Surfing Uncertainty with Screams: Predictive Processing, Error Dynamics and Horror Films, menjelaskan kalau otak manusia bekerja dengan cara memprediksi realitas.
Jadi, apa yang kita lihat dan alami sebenarnya nggak selalu fakta mentah, tapi interpretasi dari otak yang mencoba mengisi celah informasi dengan hal-hal yang diyakini logis.
Contohnya, kita bisa paham baca sebuah kata yang hurufnya nggak lengkap atau typo. Atau bisa menebak gambar teka-teki meski nggak utuh. Itu semua karena otak kita sudah punya database informasi sebelumnya. Nah, film horor hadir sebagai bentuk latihan buat otak kita terhadap skenario yang nggak biasa.
Film horror juga punya pattern yang khas: setting-nya pasti serupa (suasana gelap, musik mencekam, pintu berderit, bayangan lewat, dll) dan biasanya ada kejutan mendadak atau jump scare.
Menurut Mark Miller, salah satu penulis studi itu, pattern yang muncul di film horror mirip seperti training buat manusia. Kita jadi belajar menavigasi situasi nggak pasti dan ngebandingin diri kita sama karakter di film.
Kamu pasti sering kan geregetan dan ngedumel sendiri kalau nonton film horror. Soalnya tokohnya kelihatan bodoh banget. Ada suara aneh malah disamperin, nggak lari. Lihat bayangan sekelebat malah dikejar. Ada tulisan seram malah kepo. Tanpa disadari, hal-hal semacam itu melatih model prediktif otak dalam skenario ekstrem.
Tapi meski punya banyak sisi positif, nonton film horor juga ada batasannya. Buat orang yang emang super penakut, pengalaman ini justru bisa bikin stres berkepanjangan—apalagi kalau jadi susah tidur atau muncul kecemasan nggak jelas.
Nggak cuma itu, buat mereka yang punya masalah jantung atau tekanan darah, lonjakan adrenalin ini bisa berisiko.
Tapi, buat kebanyakan orang, rasa takut yang muncul ini sifatnya sementara. Begitu film selesai, adrenalin bakal turun, dan perasaan lega pun muncul.
Tips Nonton Film Horor Biar Tetap Nyaman
Nggak semua orang punya level kenyamanan yang sama saat nonton film horor. Jadi coba dulu terapkan beberapa tips buat menikmati sensasinya tanpa bikin mental kewalahan:
1. Cari Subgenre yang Cocok
Nggak semua film horor itu sama. Kalau adegan berdarah bikin kamu kebayang-bayang sampai malam, mungkin film supernatural lebih cocok, seperti The Conjuring atau Paranormal Activity. Tapi kalau hantu bikin tidurmu nggak tenang, coba alihkan ke thriller psikologis kayak Black Swan atau The Boy Next Door.
Sementara buat kamu yang suka tantangan lebih ekstrem, film penuh darah seperti Saw atau Human Centipede bisa jadi pilihan. Intinya, cari tahu sendiri dulu level seram yang pas buat kamu.
2. Nggak Usah Dipaksakan
Kalau kamu merasa nggak nyaman atau malah tertekan, ya mending nggak usah nonton film horror.
Keputusan itu bukan berarti kamu lemah. Kalau emang nggak nyaman secara psikologis ya skip aja. Kalau suasana hati lagi buruk dan gampang cemas, mending cari tontonan yang lebih ringan. Aman.
3. Jangan Berlebihan
Nonton film horor maraton pas waktu-waktu tertentu mungkin seru. Tapi ingat, semua yang berlebihan itu nggak baik.
Studi dari University of Toledo menemukan kalau binge-watching film atau serial (termasuk horor) bisa meningkatkan kecemasan, gangguan tidur, bahkan depresi.
Tubuh kita juga bisa kebanyakan adrenalin, yang justru bikin kualitas tidur memburuk. Jadi, biar tetap sehat, batasi jumlah tontonan horor dalam seminggu. Jangan sering-sering.
4. Nyalakan Lampu atau Tonton Siang Hari
Kalau suasana gelap bikin horornya terasa too much, coba tonton dengan lampu menyala atau di siang hari. Ini cara simpel tapi efektif, terutama buat kamu yang punya nyctophobia alias takut gelap.
5. Cari Teman
Nonton horor rame-rame bisa bikin suasana lebih santai dan aman. Kalau pas takut banget bisa dialihkan dengan bercanda, berpelukan, atau teriak bareng.
6. Intip Spoiler Kalau Perlu
Buat yang gampang cemas dan nggak suka kejutan, intip spoiler sebelum nonton gpp kok. Tahu cerita akhirnya bisa bikin kamu lebih tenang dan nggak overthinking.
7. Istirahat Bentar, Boleh
Kalau ada adegan yang bikin nggak nyaman, kamu bisa alihkan pandangan atau ambil jeda sebentar.
Di-pause dulu, pergi ke kamar mandi, minum air, atau cuma menutup mata sebentar bisa membantu kamu merasa lebih chill.
See? film horor bisa jadi terapi buat mental kita, asalkan ditonton dengan cara yang sehat dan nyaman.
Jangan memaksakan diri, dan ingat: ini cuma film. Nggak usah terlalu dipikir setelahnya. Tapi gimanapun respons ketakutanmu yang muncul, ya gpp juga dirasakan. Nggak perlu ditahan-tahan. Santai.