in

Rekap 2024: Huru-Hara Khazanah Film Internasional

Rekap 2024: Film
Rekap 2024: Film

Tahun 2024 jadi tahun emas penayangan film-film besar yang sudah lama ditunggu-tunggu. Tapi ternyata nggak semua film itu sukses melenggang di layar lebar.

Banyak drama, kontroversi di balik layar, sampai reaksi kecewa fans yang bikin geger seantero jagat maya. Tentu aja, nggak semua kontroversi itu negatif. Beberapa malah bikin film itu makin terkenal, bahkan sampai sukses besar meski awalnya dikecam.

Ada yang dari awal bikin penasaran karena keputusan casting yang nyeleneh, ada yang jadi bahan guyonan karena aksi-aksi konyol yang jadi viral. Banyak juga film yang akhirnya bikin penggemar dan penonton terkesan.

Mari baca rangkuman hipmin soal cerita-cerita heboh di dunia film internasional selama tahun 2024:

1. Deadpool & Wolverine

Tahun 2024, Marvel ngasih comeback yang nggak main-main lewat Deadpool & Wolverine. Film yang rilis 22 Juli ini kayak gabungan humor receh khas Deadpool dengan gaya serius tapi cool-nya Wolverine. Ryan Reynolds dan Hugh Jackman benar-benar ngegambarin karakter komik Marvel secara perfect.

Nggak cuma bikin penonton ngakak, film ini juga berhasil mencatat sejarah di box office. Dengan debut $211 juta, Deadpool & Wolverine jadi film berperingkat R dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa, bahkan nangkring di posisi ke-20 daftar film terlaris global. Total pendapatannya $1,335 miliar, cuma kalah dari Inside Out 2 yang ngeborong $1,69 miliar. Marvel kayaknya emang nggak pernah gagal bikin orang rela antre ke bioskop.

Reynolds dengan mulut pedasnya sukses bikin film ini ngejual habis tiket akhir pekan pembukaannya. Rekornya nggak main-main, bahkan ngalahin pendahulunya: Deadpool ($132,4 juta) dan Deadpool 2 ($125,5 juta).

Film ini juga berhasil nyelamatin Marvel Cinematic Universe (MCU) yang belakangan sempat kurang greget. MCU sekarang udah lewat angka $30 miliar secara global. Kevin Feige, bos besar Marvel Studios, nggak lupa ngasih update soal ini di San Diego Comic-Con.

Walau Deadpool & Wolverine meledak di box office, ada satu film yang bikin kompetisi tambah seru: Barbie. Di pasar domestik Amerika, film ini akhirnya ngalahin Barbie tipis dengan $636,3 juta. Tapi di level global, Greta Gerwig dan dunia pink-nya masih unggul $1,445 miliar.

Ryan Reynolds dan Hugh Jackman nggak cuma jualan film, tapi juga vibes. Salah satu momen ikonik mereka adalah di Festival Waterbomb Korea Selatan, di mana mereka main pistol air kayak anak kecil sambil bikin konten viral.

Mereka juga sempat jadi bintang di “Chicken Shop Date” dan “Hot Ones,” bahkan masak chimichanga bareng Gordon Ramsay. Semua aksi promosi ini juga bikin duo Reynolds-Jackman jadi idola pop culture tahun ini.

2. Kung Fu Panda 4

Biasanya, sekuel keempat dalam sebuah franchise film tuh jadi alarm bahaya—entah flop di box office, dihujat kritikus, atau bikin penggemar geleng-geleng kepala. Tapi, Kung Fu Panda 4 justru muncul sebagai pahlawan. Mencetak pendapatan domestik tertinggi dibanding pendahulunya. Tapi meski sukses besar, ada badai yang mengintai di balik layar.

DreamWorks Animation—studio di balik franchise ini—jadi sorotan gara-gara berita PHK besar-besaran yang meledak seminggu setelah Kung Fu Panda 4 tayang. Ratusan pekerja kontrak kena imbas, bahkan produksi film orisinal untuk 2026 diberhentikan. Ironis sih, soalnya kesuksesan si panda jago kungfu ini ternyata nggak cukup buat ngamanin pekerjaan para kreator yang bikin film ini hidup.

Drama nggak berhenti sampai situ. Sutradara Kung Fu Panda 4, Stephanie Stein, buka-bukaan soal masalah di balik layar. Dari naskah yang bolak-balik direvisi sampai fan service yang terasa dipaksakan, semua ini bikin film yang harusnya fun malah dihantui kontroversi.

Yang bikin makin panas, kabarnya Universal Studios—perusahaan induk DreamWorks—punya mandat aneh-aneh. Mereka ngotot pengisi suara harus dari kalangan bintang besar. Nggak peduli apakah mereka benar-benar cocok sama karakter animasi yang diisi. Fans langsung pada ngomel pas tahu info itu.

Salah satu co-director juga ngasih bocoran soal proses casting. “Kami biasanya bikin daftar 3-4 nama aktor atau pengisi suara yang cocok. Tapi Universal minta kami pilih ‘bintang.’ Katanya sih, nama besar bikin orang lebih tertarik nonton. Tapi ya, nggak selalu kayak gitu, kan?” katanya.

Jack Black, si pengisi suara Po yang karismatik, juga pernah cerita soal momen absurd waktu promo Kung Fu Panda. Di The Graham Norton Show, dia nyeletuk, “Saya ke Korea dan Tiongkok buat promosi, tapi mereka pakai pengisi suara lokal buat versi sana. Jadi, saya mikir, kenapa saya ada di sini? Kartunnya juga bukan muka saya!”

Meski dilanda kontroversi, film ini tetap memikat banyak penonton, walau ratingnya yaa so-so lah. Kung Fu Panda 4 dapet skor 6,3/10 di IMDb dan 71% di Rotten Tomatoes.

3. Mean Girls

Film musikal Mean Girls versi 2024 muncul dengan ambisi tinggi, membawa nuansa baru sekaligus nostalgia dari versi klasik tahun 2004. Lindsay Lohan juga comeback jadi cameo sebagai juri di klimaks kompetisi akademis.

Sesuai musikal Broadway dan film aslinya, versi ini dimaksudkan memberikan sentuhan segar pada kisah gank Plastics. Pemeran barunya ada Angourie Rice sebagai Cady Heron dan Reneé Rapp sebagai Regina George.

Tapi, nostalgia manis ini berubah jadi drama waktu guyonan di film baru menyinggung sang bintang. Megan Thee Stallion, yang tampil sebagai dirinya sendiri, melontarkan kalimat “Y2K fire crotch is back.” Kalimat sarkastik yang sempat jadi bahan gosip tentang Lohan di era 2000-an.

Lelucon itu bikin Lohan kesal bukan main, bahkan kabarnya sampai mengganggu emosionalnya. Akhirnya, kalimat itu dihapus dari rilisan digital Mean Girls 2024. Dalam versi yang tersedia di Prime Video, dialog Megan diganti jadi, “Hot girls, we are going back red.”

Pendekatan film ini memang mencoba merangkul perubahan zaman. Penulis skenario Tina Fey bilang kalau banyak lelucon lama nggak lagi relevan sama budaya remaja kekinian. Akhirnya beberapa eksperimen diterapkan di film ini. Termasuk menggabungkan gaya ala TikTok dengan adegan musikal. Justin Chang dari LA Times bahkan menjulukinya Meme Girls.

Sayangnya, sentuhan modern ini nggak sepenuhnya bikin puas. David Fear dari Rolling Stone merasa gaya media sosial yang dominan justru bikin nyesek. Sebaliknya, Catherine Bray dari Empire memberi pujian dengan rating empat bintang.

Tapi, menurut Valerie Complex dari Deadline, Mean Girls 2024 kalah bersinar dibanding pendahulunya. Ia menulis, “Versi baru ini nggak membawa cerita yang kohesif atau menambahkan sesuatu yang fresh.”

Jadi, apakah Plastics versi 2024 ini pantas mendapat perhatian seperti OG-nya? Well, satu hal pasti: mereka tetap bikin ribut—baik di layar maupun di luar layar.

4. Inside Out 2

Tahun 2024 mungkin jadi momen besar buat Pixar setelah merilis Inside Out 2. Selain sukses di mata kritikus dan penonton, film ini juga merebut gelar sebagai film animasi terbesar sepanjang masa, ngalahin remake The Lion King versi live-action Disney.

Ceritanya masih fokus pada Riley yang sudah remaja. Menggambarkan emosinya seperti Joy, Sadness, dan Anxiety sebagai karakter yang saling bertentangan, sambil menyoroti pentingnya kesehatan mental.

Tapi, di balik layar, drama juga bergulir. Ada kabar soal lingkungan kerja Pixar yang disebut-sebut toxic dan penuh tekanan. Mantan karyawan mengungkapkan ke IGN betapa berantakannya produksi film ini—mulai dari kerja lembur hingga PHK massal. Ya meskipun akhirnya film ini sukses besar.

Yang juga bikin penggemar sebel, Bill Hader dan Mindy Kaling, pengisi suara Fear dan Disgust di film pertama, nggak balik di sekuel ini gara-gara masalah gaji. Kedua aktor minta lebih dari $100 ribu, tapi Disney memilih mengganti mereka dengan Tony Hale (Toy Story 4) sebagai Fear dan Liza Lapira sebagai Disgust. Drama ini bikin internet heboh, apalagi Hader udah lama jadi langganan Pixar.

Terlepas dari segala drama, Inside Out 2 tetap pecah di box office dengan pembukaan domestik $155 juta dan $140 juta internasional, jauh melampaui ekspektasi awal $80 juta.

Kenapa film ini bisa seviral itu? Banyak yang bilang karena generasi yang tumbuh dengan Inside Out pertama sekarang lebih dewasa dan masih relate dengan tema emosionalnya.

Pixar juga berhasil menjangkau audiens baru lewat platform seperti Disney+, bikin Inside Out jadi relevan lagi. Selain itu, adegan di mana anxiety Riley digambarkan secara antropomorfik jadi momen yang ngena banget buat anak-anak maupun orang dewasa.

Buat orang tua, film ini bisa jadi jembatan buat diskusi tentang emosi kompleks kayak anxiety, yang mungkin susah dijelaskan secara verbal.

Jadi, meski drama di balik layar lumayan panas, Inside Out 2 tetap berhasil bikin penontonnya keluar bioskop dengan senyum puas—atau mungkin, sedikit termenung.

*pencet next ya..