Hipmin
Malang, 22 Desember 2023. Kala itu kolektif organizer kondang Kota Malang, Gembira Lokaria, berkolaborasi dengan The Lidos, kelompok seniman penggemar mainan. Mereka menggelar sebuah pameran seni bertajuk Soul Kitchen, dengan tagline “Toys, Artwork, and Eat Exhibition”.
Kalau membaca judulnya, kamu mungkin akan langsung paham, apa isi pameran ini. Tapi sebagai media informasi, Hipmin mau tak mau harus menjelaskannya lebih lanjut. Selain demi kepatutan, tentu saja demi bara passion yang tak padam-padam.
Yuk, mari kita bedah satu per satu.
Gembira Lokaria dan The Lidos, adalah sekumpulan muda-mudi penikmat dan pelaku seni. Kalau Gembira Lokaria biasa nampang di aneka poster gigs musik sebagai penyelenggara, The Lidos adalah sekumpulan pengkarya seni berbentuk mainan, diecast, diorama, dan semacamnya.
Mereka semua menggagas sebuah pameran seni, yang kemudian diberi judul Soul Kitchen – “Toys, Artwork, and Eat Exhibition”. Acaranya digelar di Kedai Nyaman, yang lokasinya di area Taman Wisata Lembah Dieng, Kota Malang, mulai 22 Desember 2023 sampai 22 Januari 2024.
Judul Soul Kitchen dipilih untuk menyesuaikan dengan tema yang ada. Inspirasinya datang dari lagu Jim Morrison yang The Doors dengan judul sama.
Kalau boleh menafsirkan, ini bermakna tentang jiwa-jiwa penuh cita rasa yang tekun meramu dan mengolah masakan, hingga menghasilkan sajian nikmat menggugah selera. Tapi lebih ringkasnya, sosok di belakang sebuah masakan atau dikenal sebagai kitchen hero.
Soul juga mewakili penjiwaan para seniman yang mengekspresikan diri mereka melalui karya, dalam hal ini bentuknya mainan. Karya-karya mereka pun merupakan respons dari bermacam-macam aktivitas gastronomi, termasuk para pelakunya.
Maka dari itu, Soul Kitchen menghubungkan dua disiplin seni, yakni mainan dan kulineran. Dua elemen tersebut menghasilkan perpaduan yang unik, juga pengalaman kunjungan yang menarik dan tiada duanya.
Acaranya Begini
Pembukaan pada 22 Desember 2023 sore hari, cukup meriah. Keheningan danau pemancingan di Lembah Dieng dibuat syahdu dengan kehadiran Patricia Levyta dan Adebolo. Mereka tampil membawakan nomor-nomor chill dan calm, cocok menemani suasana sore hari di lembah.
Tepat setelah matahari terbenam, sound system pun menyala. Memberikan nyanyian dengan ketenangan serupa dua penampil sebelumnya.
Tak lupa, sosok kitchen hero pun dimunculkan. Vietcong dan Komplotan Bumbu Dapur menjadi bintang tamu dengan perkakas masak mereka. Suguhannya, apalagi kalau bukan menu-menu ganas yang sukses menggoyang lidah dan membungkam perut yang sedang meronta. Lengkap sudah, hampir seluruh indera telah kenyang dibuatnya.
Selama sebulan penuh, beragam karya mainan dipamerkan. Bentuknya macam-macam, tetapi semuanya merespons dunia perkulineran. Aneka diecast urban meniru visual dari bahan-bahan makanan, alat mengolah masakan, karakter menu-menu kuliner, sampai yang abstrak pun bisa ditemukan.
Para penampil karya seni mainan ini berjumlah tujuh orang, masing-masing juga sudah kondang-kondang. Debut saja Novantri Sumahadi (seniman dan musisi), Sandra (desainer dan ilustrator), Sugab (animator), Onirvora (toy designer dan ilustrator), Bonor (desainer dan ilustrator), Esti (desainer dan 3D modeller), dan Tommy Cash (musisi dan seniman pahat).
Selain itu, pop-up kitchen juga hadir dengan sepanjang satu bulan lamanya, dengan bintang tamu chef yang berbeda-beda. Tentunya, masing-masing memberikan pengalaman kuliner dan cita rasa yang berbeda pula.
Sampai akhirnya sebulan kemudian, pada 22 Januari 2024 dilangsungkan penutupan acara. Pameran Soul Kitchen dituntaskan dengan kegiatan merakit mainan bersama, dipandu oleh Ramadhan Apriliya (Bonor) dan seniman yang juga penyanyi di Tani Maju, Novantri Sumahadi.
Tak lupa, sosok kitchen hero pun hadir lagi. Vietcong dan Komplotan Bumbu Dapur kembali, kali ini menjadi bintang tamu pamungkas. Suguhannya, menu-menu pemadam kelaparan yang lezat tiada tara.
