Di dunia ini ada banyak teka-teki yang belum terpecahkan sampai sekarang. Salah satunya, tentang “mana yang muncul lebih dulu, telur atau ayam?”
Memang, pertanyaan itu kedengaran simpel. Tapi tanpa pengetahuan ilmiah, jawabannya pasti susah. Sebelum masa banjir informasi seperti sekarang, teka-teki itu jadi momok di kancah game klasik tebak-tebakan.
Gimana nggak rumit? Lha wong, telur keluar dari ayam, sementara ayam lahir dari telur. Jadi otak manusia agak sulit menentukan urutannya.
Asal kamu tahu, pertanyaan “duluan mana, telur atau ayam?” umurnya jauh lebih tua daripada kemerdekaan Indonesia, bahkan Amerika Serikat sekalipun, sudah ratusan tahun. Selama berabad-abad lamanya sudah jadi objek diskusi, bahkan mengganggu pikiran orang-orang pintar dari berbagai bidang, mulai biologi, filosofi, sampai teologi.
Dan meski banyak pemikir sudah nemu jawabannya, rasanya publik belum puas-puas amat. Soalnya terkesan ngambang, nggak kayak jawaban benar-salah atau pilihan ganda di ujian sekolah yang penuh kepastian.
Kalau menurut silat pikiran filosofis, pertanyaan itu dipakai buat menggambarkan masalah sebab-akibat yang kompleks atau paradoks nggak berujung. Orang-orang pintar menyebutnya sebagai dilema kausalitas. Itu, paradoks jenaka yang mengekspresikan kesulitan pikiran manusia dalam mengurutkan tindakan. Di mana satu hal bergantung pada hal lain yang dilakukan terlebih dulu, dan sebaliknya.
Filsuf Aristoteles melihat teka-teki ini sebagai gambaran dari sesuatu yang nggak ada batasnya. Sementara Plutarch, sejarawan dan penulis Yunani, bilang kalau persoalan ayam dan telur itu “masalah besar dan berat”. Menurutnya, itu bikin para filsuf masuk lebih dalam buat mempertanyakan tentang, “Apakah dunia ada awal dan akhirnya?”
Berat? Iya benar.
Makanya, kali ini Hipmin mau beri tahu jawaban yang lebih ringan. Bukan dari pemikir filsafat atau sejarah, tapi dari ilmuwan zoologi.
Jadi Duluan Mana, Telur atau Ayam?
Zoologi itu ilmu yang mempelajari segala jenis hewan dan kehidupannya, baik yang hidup di darat, udara, maupun air. Ini adalah cabang ilmu biologi yang kiblatnya masih ke temuan-temuan Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace yang terkenal lewat teori evolusi.
Ilmuwan biologi, zoologi, atau geologi, pasti bisa tahu mana yang lebih dulu antara telur dan ayam. Mereka punya jawaban fix, didukung alasan logis, plus lebih gampang dipahami daripada jawaban milik Aristoteles tadi. Dan menurut para ahli biologi, pemenangnya adalah telur.
Dengar lagu dulu biar asoy…
Telur Secara Umum Lebih Dulu dari Ayam
Telur lebih dulu ada daripada ayam. Gambaran kasarnya bisa kamu cek di info-info soal dinosaurus, paling nggak lewat film Jurassic Park lah. Film sekelas Jurassic Park pasti ada basis sainsnya, meskipun sedikit.
Menurut teori evolusi, burung dan ayam yang kita kenal sekarang adalah hasil evolusi bertahap dari nenek moyang mereka yang reptil. Mengutip earthdate.org, pada sekitar 300 juta tahun lalu, evolusi melahirkan telur bercangkang keras. Sebelum itu, kebanyakan telur nggak punya cangkang keras, tapi lapisan berlendir yang cuma bisa bertahan di air.
Munculnya telur bercangkang bikin perubahan besar karena fitur perlindungannya lebih baik, sehingga bisa bertahan di daratan. Sampai akhirnya beberapa spesies petelur berangsur-angsur adaptasi untuk meninggalkan air dan hidup di darat.
Fosil pertama telur bercangkang keras berasal dari sekitar 200 juta tahun lalu, diawali dengan dinosaurus, lalu burung. Bumi belum kenal sama yang namanya ayam pada masa itu. Masih butuh waktu berjuta-juta tahun sampai nenek moyang ayam muncul, lalu berevolusi jadi ayam modern. Telur pun butuh evolusi selama ratusan juta tahun sebelum jadi menu sarapan manusia.
Dari sini, sudah ketahuan jawabannya. Telur ada lebih dulu sebelum ayam.
Duluan Mana, Ayam atau Telur Ayam?
Tapi, ternyata teka-tekinya belum mandek di situ. Kalau secara umum telur sudah terbukti ada lebih dulu daripada ayam. Lalu, lebih dulu mana, telur ayam atau ayam itu sendiri?
Kira-kira begini. Temuan fosil burung pertama berasal dari sekitar 165–150 juta tahun lalu, pada Zaman Jurassic.
Lalu, fosil burung tertua yang mirip ayam dan bebek ditemukan di Belgia. Berumur 66,7 juta tahun dan dinamakan Asteriornis maastrichtensis, juga dikenal sebagai wonderchicken. Wonderchicken dibilang sebagai nenek moyang ayam dan bebek.
Ada juga, spesies burung besar yang kelak mewariskan sebagian sifatnya kepada ayam dan kalkun, kira-kira hidup pada 45 juta tahun lalu.
Ayam yang kita kenal sekarang berasal dari burung liar bernama ayam hutan merah. Burung ini mulai dijinakkan manusia sekitar 8.000 tahun lalu di China.
Jadi, telur ayam pertama adalah hasil proses mutasi genetik. Awalnya, ada seekor burung yang mirip ayam—bukan benar-benar ayam atau belum bisa disebut ayam—bertelur. Karena bukan benar-benar ayam, berarti memang nggak bisa disebut sebegai seekor ayam.
Nah, telur burung pra-ayam tadi harusnya juga berisi embrio burung pra-ayam. Tapi, embrio itu mengalami mutasi genetik (perubahan genetik) yang kemudian mengubah bentuknya. Sehingga saat telur menetas, yang lahir bukanlah bayi burung pra-ayam, melainkan ayam yang fix.
Si ayam fix ini disebut sebagai ayam pertama di muka Bumi. Dia tumbuh besar, mencapai usia kawin, lalu berkembang biak, dan menghasilkan telur. Telur yang ini disebut sebagai telur ayam pertama.
Jadi, untuk teka-teki kedua, jawabannya ayam ada duluan sebelum telur ayam. Karena kalau disebut telur ayam, berarti ayam sudah harus ada sebelum telur ayam pertama muncul ke dunia. Asyik, bukan?