in

Coba Tebak, Buku Apa yang Paling Laris Sepanjang Masa?

Ilustrasi buku paling laris manis tanjung kimpul
Ilustrasi: buku paling laris manis tanjung kimpul

Memang, Indonesia termasuk negara dengan tingkat literasi rendah. Orang-orang agak malas baca, tulisan apa pun itu. Tapi kalau kalian doyan baca apa aja, pasti info soal buku paling laris sepanjang masa ini bukan hal baru.

UNESCO menghitung, cuma 1 dari 1000 orang sini yang rajin membaca. PISA yang suka meriset kualitas pendidikan di dunia, nggak ragu me-ranking Indonesia di posisi ke-11 dari bawah soal minat baca.

World Population Review dalam rilis terbarunya juga mencatat kalau orang Indonesia rata-rata cuma membaca 4,9 buku dalam setahun. Berdasarkan survey majalah CEO WORLD itu, Indonesia di peringkat ke-31 dari 102 negara.

Di sisi lain, ada peluang positif buat skor literasi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Bisnis toko buku terlihat masih lancar. Meski sebagian nama besar sudah gulung tikar, usaha-usaha buku kelas menengah-kecil-independen-kolektif juga bermunculan, begini juga di sektor penerbitan.

Penulis kawakan belum tuntas, sementara itu penulis muda sedang semangat-semangatnya berkarya. Tapi, kira-kira kapan ya, buku-buku mereka bisa laris manis kayak gorengan, seperti beberapa karya di bawah ini.

Ini Judul Buku-Buku Terlaris Sepanjang Masa

Gorengan itu tinggi lemak dan sering masuk daftar makanan nggak sehat. Tapi buku? Nggak.

Selain bukan makanan, buku juga rendah lemak dan baik buat kesehatan, terutama pikiran. Bahkan beberapa judul buku sampai berhasil mengubah hidup banyak orang. Kira-kira, apa aja? Berikut daftarnya versi We Buy Books, perusahaan layanan daur ulang buku, CD, dan DVD di Inggris.

Sekadar info, daftar mereka aslinya berisi 50 judul. Tapi buat kalian, Hipmin sudah persingkat jadi 8. Ini dia!

8. Dream of the Red Chamber – Cao Xueqin

Di urutan ke-8 ada novel asli Tiongkok yang umurnya sudah lebih dari dua abad dan laku 100 juta kopi. Dream Of The Red Chamber judul aslinya Honglou Meng, diterjemahkan ke sini dengan judul Impian Di Bilik Merah.

Buku ini ditulis pada masa Dinasti Qing, terbit pertama kali sekitar tahun 1791. Sudah terjual sebanyak 100 juta kopi, hingga tercatat sebagai novel terlaris China sepanjang masa. Ceritanya soal keluarga kerajaan dengan tokoh utama, Jia Baoyu. Secara jitu menggambarkan budaya dan kehidupan masyarakat China pada masa itu.

7. And Then There Were None – Agatha Christie

Semua penikmat buku pasti tahu Agatha Christie. Penulis yang terkenal dengan salah satu karakter detektif karangannya, Hercule Poirot. Cuma begini. Meski populer, ikonik, dan punya banyak seri, ternyata bukan novel yang ada Poirot-nya yang meraih penjualan tertinggi.

Buku terlaris Agatha Christie justru And Then There Were None (Dan Kemudian Tidak Ada Lagi) yang masih bertema misteri dan teka teki pembunuhan. Novel rilisan tahun 1939 dengan judul pertama Ten Little Niggers, sejauh ini sudah terjual sebanyak 100 juta eksemplar.

6. Alice’s Adventures in Wonderland – Lewis Carroll

Kisah anak penasaran sampai tersesat di dunia khayalan yang absurd ini sudah sering diadaptasi jadi film. Alice’s Adventures in Wonderland pertama kali terbit tahun 1865, adalah karya klasik anak-anak terpopuler dengan penjualan lebih dari 100 juta kopi.

Lewis Carroll (aslinya Charles Lutwidge Dodgson) menulis buku ini setelah ngobrol dengan gadis bernama Alice Liddell. Percakapan yang entah bagaimana, sampai memunculkan karakter-karakter aneh dan ikonik, seperti White Rabbit, Mad Hatter, dan Ratu Hati.

5. Harry Potter and The Philosopher’s Stone – J.K. Rowlings

Siapa nggak kenal sama bocah sekolah menengah kejuruan ilmu majik yang petualangannya menghipnotis dunia? Saking populernya, sampai jadi subkultur. Penulisnya dapat banyak penghargaan, nasional dan internasional.

Paling laris di antara tujuh novel fantasi monumental karya J.K. Rowlings adalah edisi pertama. Awal dari seluruh cerita berjilid-jilid yang bikin mbak J.K. kaya raya. Kalau total penjualan semua seri, sejak 1998–2006 sudah tembus 250 juta kopi. Maka hampir separuhnya (120 juta kopi) disumbang oleh Harry Potter and The Philosopher’s (Sorcerer’s di beberapa negara) Stone saja.

4. The Little Prince – Antoine de Saint-Exupéry

Novel filsafat yang dibungkus cerita anak-anak. Sejak terbit pertama kali pada tahun 1943, buku ini sudah laku sebanyak 140 juta eksemplar lebih. Selain laku keras, juga dikenal sebagai buku yang paling banyak diterjemahkan ke bahasa lokal (571 bahasa).

Judul aslinya Le Petite Prince, karya Antoine de Saint-Exupéry. Penulis yang juga seorang pilot ini nggak merasakan kesuksesan novel Pangeran Cilik-nya. Ia dinyatakan hilang saat tugas terbang di atas Laut Mediterania, setahun setelah rilis pertama – •−•• • / •−−• • − •• − /…- •−•• • / •−−• • − •• − / •−−• •−• •• −• −•−• • (judul versi tulisan Morse).

3. The Lord of the Rings – J.R.R. Tolkien

Masuk tiga besar daftar buku terlaris sepanjang masa. Posisi ketiga ditempati novel fantasi epik, The Lord of the Rings karya penulis Inggris, J.R.R. Tolkien. Angka penjualannya sejauh ini hanya selisih 10 juta kopi lebih banyak dari buku urutan sebelumnya.

Novel panjang ini dibagi jadi tiga babak, The Fellowship of the Ring, The Two Towers, dan The Return of the King. Memulai debut pada 1954, buku ini mengisahkan petualangan dengan latar yang detail dan kompleks. Penulisnya sampai mengembangkan bahasa dan huruf sendiri untuk karakter-karakter di dalam novel.

2. A Tale of Two Cities – Charles Dickens

Di posisi runner-up ada Kisah Dua Kota karya Charles Dickens yang juga asal Inggris. Novel fiksi-historik ini sudah sejak tahun 1859 menghiasi banyak toko buku di seluruh dunia. Nggak heran kalau penjualannya bisa bersaing dengan buku-buku modern, di atas 200 juta eksemplar.

Dua kota yang dimaksud adalah London dan Paris. Ceritanya berlatar belakang Revolusi Prancis. Banyak drama tentang cinta, pengorbanan, sampai fenomena sosial-politik di tengah situasi bergejolak yang nggak menentu.

1. Don Quixote – Miguel de Cervantes

Posisi puncak dihuni novel klasik dari Spanyol, komedi tragis tentang seorang pria tua yang terobsesi jadi ksatria. Mungkin lebih tepatnya mengangkat konsep halu dalam bentuk paling awal, unik dan absurd pada masanya.

Novel Don Quixote awalnya dirilis dua bagian, tapi kemudian digabung. Sudah terbit sejak tahun 1605, kini jadi buku paling laris sepanjang masa, dengan total penjualan selama 4 abad mencapai 500 juta-an kopi.

Selain paling laris, juga jadi salah satu literatur paling berpengaruh dalam sejarah sastra Spanyol dan Eropa. Bahkan sering dianggap sebagai pelopor, atau novel modern yang pertama di dunia.

Daftar di Atas Bukan Buku Paling Laris Sepanjang Masa

Kalau boleh jujur, sebenarnya buku-buku di atas bukanlah yang paling laris sepanjang masa. Faktanya, ada buku-buku yang jumlah penjualannya bahkan jauh lebih fantastis—nggak cuma dibaca oleh jutaan, tapi miliaran orang.

Pertama, kita punya Alkitab dan Al-Qur’an. Hampir selalu ada di setiap rumah di dunia. Di toko-toko buku selalu laku, nggak perlu nunggu diskon besar-besaran.

Menurut Guinness World Record yang melansir penelitian British and Foreign Bible Society tahun 2021, Alkitab sudah terjual antara 5–7 miliar eksemplar. Sementara Indian Express menyebut Alquran sudah laku sebanyak 800 juta kopi.

Selain itu, kalau ditanya siapa penulis yang bukunya paling laris, jawabannya juga bukan J.K. Rowlings dengan serial Harry Potter-nya. Tokoh revolusioner China, Mao Zedong punya buku berjudul Mao Zhuki Yulu atau Quotations From Chairman Mao, yang kemudian populer dengan titel Little Red Book (buku merah kecil).

Buku saku ini begitu populer di Tiongkok pada masa Revolusi Kebudayaan (’60-’70-an). Jadi mirip kitab suci, setiap keluarga di China saat itu wajib punya dan baca—literally, karena nggak ada pilihan lain. Sehingga angka penjualannya diestimasi menyentuh 1,1 miliar.

Tapi, kalau mau jujur, masih ada lagi buku-buku yang lebih laris lagi. Penjualan Little Red Book-nya Mao Zedong masih nggak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan buku tulis dan buku gambar.

Jadi, kalau soal volume cetakan atau angka penjualan, mungkin harusnya juga dapet penghargaan khusus di daftar ini.

Jadi, meskipun novel-novel di daftar sebelumnya memang mengesankan, kalau bicara jumlah cetakan dan distribusi, ketiga buku ini jelas beda liga. Penjualan yang nggak main-main, bikin buku terlaris macam Harry Potter atau Don Quixote jadi kelihatan… ya, lumayan aja.