in

Makan Siang Gratis India vs Indonesia (Rencananya)

Makan siang gratis di India dan (rencananya) di Indonesia
Makan siang gratis di India dan (rencananya) di Indonesia

Rentetan kejadian soal Pemilu kemarin yang belum selesai, salah satunya menghasillkan pro-kontra terkait program yang akan dijalankan pasangan Capres-Cawapres terpilih. Program yang mana lagi yang lagi banyak dibahas kalau bukan makan siang gratis?

Rencana Program Makan Siang Gratis di Indonesia

Tentu muncul banyak pertanyaan atas program yang meng-gemoy-kan itu, utamanya soal anggaran. Karena pasti bujet untuk memberi makan siang gratis sekitar 82,9 juta penduduk Indonesia akan sangat besar. Atau kalau kata orang-orang yang pakar, “Membebani APBN.”

Sebagai catatan, jumlah penduduk Indonesia menurut sensus 2021 adalah 273,8 juta jiwa. Dan, makan siang gratis akan diberikan kepada 74,2 juta anak sekolah, 4,3 juta santri, dan 4,4 juta ibu hamil.

Menurut Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah, biaya yang dibutuhkan untuk makan siang dan susu gratis sekitar Rp300 triliun per tahun. Burhanuddin Abdullah ini adalah pakar ekonomi sekaligus mantan Gubernur Bank Indonesia.

Program itu memang memiliki tujuan sangat mulia. Pertama, untuk meningkatkan ketahanan dan kesehatan anak plus ibu hamil. Kedua, mencegah stunting dan kematian ibu saat melahirkan. Ketiga, meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, taksirannya 1,5 – 2 persen.

Kalau ditelusuri lebih lanjut, dampak positif dari skema ini juga masih banyak. Di antaranya bisa mengatasi kesenjangan sosial, mendorong perkembangan industri makanan, pertanian, dan peternakan, sampai memunculkan lapangan kerja baru.

Terakhir, harapan paling besar bahwa generasi mendatang bisa punya kualitas yang lebih baik, sehingga Indonesia akan jauh lebih maju dibandingkan yang sekarang.

Indonesia Bukan Satu-satunya

Sebenarnya program makan siang gratis ini bukan hal baru. Di Eropa, CNN mencatat 25 dari 27 negara anggota Uni Eropa menerapkan program makan siang gratis untuk anak-anak. Sementara kalau menurut laporan Global Child Nutrition Foundation (GCNF), sedikitnya ada 125 negara di dunia yang memberi makan gratis untuk siswa sekolah dasar dan menengah.

Sumber-sumber terpercaya lainnya juga mengungkapkan, di antara negara-negara dengan program makan siang gratis, salah satunya adalah India.

Makan Siang Gratis di India

India sudah menerapkan Mid-day Meal Scheme atau program makan siang gratis sejak tahun 1995, tepatnya tanggal 15 Agustus. Program itu dinamai Poshan Scheme, di mana poshan dalam Bahasa Indonesia berarti ‘nutrisi’.

Sebenarnya cikal bakal program ini sudah ada sejak tahun ’80-an. Sekolah di beberapa daerah, seperti Kerala, Gujarat, Tamil Nadu, dan Pondicherry sudah melakukan lebih dulu. Lalu ditiru negara-negara bagian lainnya, hingga 12 wilayah pada 1990-1991.

India tahun 1995 dipimpin oleh Perdana Menteri Narasimha Rao. Pemerintahan Rao meluncurkan mid-day meal scheme yang awalnya cuma bisa dilaksanakan di 2048 wilayah setara kelurahan. Tapi cuma butuh waktu sekitar 3 tahun sampai seluruh India berhasil menerapkannya.

Waktu itu hanya anak kelas 1-5 di sekolah milik negara atau sekolah swasta yang dibantu pemerintah yang mendapat makan gratis. Tapi beberapa tahun belakangan, sasarannya semakin meningkat hingga seluruh siswa di bawah program Education Guarantee Scheme (EGS) dan Alternative and Innovative Education (AIE). EGS dan EIS ini semacam program untuk mengurangi angka putus sekolah dan meningkatkan pendidikan di daerah tertinggal, khususnya untuk pendidikan tingkat dasar.

Perkembangannya..

Apalagi setelah tahun 2001, Mahkamah Agung India mewajibkan pemberian makan siang gratis kepada semua siswa sekolah dasar, plus siswa sekolah dasar lanjutan di sekolah negeri dan sekolah swasta yang dibantu pemerintah.

Mengutip Telegraph India, Senin (26/02/2024), total peserta Poshan Scheme sekarang sudah mencapai 10 crore (sekitar 100 juta) anak kelas 1-8 di 11 lakh (1,1 juta) sekolah dasar. Sebagai catatan lagi, jumlah penduduk India tahun 2021 sudah 1,408 miliar jiwa.

Sementara itu, nilai anggaran skema ini juga cukup fantastis. Jumlahnya mencapai 12,800 crore Rupee atau kira-kira setara dengan Rp241,5 triliun pada tahun 2023. Anggaran makan siang gratis di India ini tentu lebih kecil dari perkiraan bujet eks Gubernur Bank Indonesia tadi.

Jadi, kalau nantinya program makan siang gratis di Indonesia benar-benar berjalan, kemungkinan besar anggarannya juga bisa lebih berkurang, karena jumlah penduduk yang disasar kurang dari 100 juta jiwa.


Sambil baca-baca, sambil dengarkan ini:


Dampak Program Mid-Day Scheme India

Tujuan akhir dari program makan siang gratis di India tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak bangsa. Secara spesifik, India mengharapkan program ini bisa meningkatkan kemauan untuk sekolah, mencegah bolos dan mengurangi tingkat putus sekolah, serta memperbaiki nutrisi anak-anak.

Pada praktiknya, semua tujuan tersebut sudah terpenuhi. Perlahan tapi pasti, persentasi anak putus sekolah semakin berkurang, pendidikan di daerah tertinggal juga mulai membaik. Bahkan di luar dugaan, skema poshan juga mendukung kesetaraan gender di sekolah dasar. Kalau sebelumnya jumlah siswa jauh lebih banyak daripada siswi, kini sudah jumlah murid perempuan semakin meningkat.

Program makan gratis pun berhasil mengurangi jumlah anak-anak malnutrisi di India. Berdasarkan rilis Kementerian Anak dan Perempuan India bulan Desember 2021, angka malnutrisi berkurang dari 38,4% menjadi 32,1%.

Selain itu, keterlibatan para ibu sebagai pengawas, dan sebagian ikut menyumbangkan tenaga untuk memasak dan menyiapkan makanan, ternyata juga mengurangi kesenjangan sosial sekaligus angka pengangguran lokal, terutama bagi perempuan.

Jadi, program pemberian makan gratis terbesar di dunia yang digagas India sudah bisa dikatakan sukses. Memang butuh waktu bertahun-tahun. Tapi sudah nyata terbukti bahwa program ini terus berjalan, meski sudah bergonta-ganti pemerintahan. Sebagai info, Perdana Menteri India sudah berganti sebanyak 9 kali sejak Poshan Scheme pertama sampai sekarang.

Lalu Gimana di Indonesia?

Ya, nggak gimana-gimana. Kalau memang mau berhasil harus konsisten dan saling mendukung.

Program makan siang gratis sudah pernah dilakukan di Indonesia. Pemerintah DKI Jakarta pada 2019 sudah menerapkan program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) di 459 sekolah yang tersebar di 53 kelurahan.

Sekolah-sekolah tersebut, terdiri dari 75 TK, 375 SD negeri, dan 9 SLB. Jumlah dana yang dipakai Rp 324 miliar untuk program tahun 2019 itu.

Untuk menunya, PMTAS menyajikan 29 variasi, antara lain nasi goreng, telur, sayur sop daging, sandwich telur, roti, jeruk, pisang, dan susu UHT. Tak lupa berbagai jenis kue tradisional, seperti onde-onde kacang hijau, nagasari, lemper, ongol-ongol, bacang, klepon, dan lainnya.

Memang kalau yang sekarang belum ada kepastian tentang menu yang akan diberikan. Alokasinya sekitar Rp15 ribu per anak untuk nasi dan lauknya, itu belum termasuk susu.

“Menunya nanti dilepaskan ke daerah masing-masing, kita tidak menyeragamkan. Merata di seluruh Indonesia sebesar Rp15 ribu per orang,” ujar Menko Airlangga dikutip dari Okezone pada Selasa (27/02/2024).

Kalau begitu, berarti perkiraan kebutuhan dana oleh Burhanuddin Abdullah tadi sedikit meleset. Karena jika dihitung-hitung, Rp15.000 dikali 82,9 juta penerima, totalnya adalah Rp1,245 triliun.

Jadi, butuh Rp1 triliun lebih per hari atau Rp304 triliun per tahun, untuk membiayai program makan siang gratis di Indonesia. Itu termasuk murah, mengingat demi kemajuan generasi bangsa di masa depan. Hanya saja, pertanyaannya masih sama. Dari mana dana itu akan diperoleh?

Sejauh ini, sumber anggaran program masih belum pasti. Yang sudah pasti baru gagasan, rancangan, dan tujuannya yang belum tercapai.

Kalau ingin maju seperti India, maka programnya bukan cuma makan siang gratis. India masa kini maju dan berkembang pesat, terutama di bidang teknologi. Itupun bukan dampak langsung dari Poshan Scheme, mengingat India’s Tech Boom sudah berlangsung sejak ’80-an, sebelum program makan siang gratis dijalankan.