• About Us
  • Beranda
  • Indeks
  • Kebijakan Privasi
  • Kirim Konten
Friday, December 19, 2025
hipkultur.com
  • Login
  • Register
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
hipkultur.com
No Result
View All Result
Home Fit & Zen

Daripada Nunggu Tahun Baru, Pakai Resolusi Versi Teori Oktober

Ovan Obing by Ovan Obing
24 October 2024
in Fit & Zen
0
Ilustrasi: teori oktober

Ilustrasi: teori oktober

0
SHARES
0
VIEWS
Bagikan di WABagikan di TelegramBagi ke FBBagi ke X

Siapa bilang Oktober cuma identik dengan dekorasi seram dan kostum Halloween? Buat cewek 27 tahun asal London, Izzy Utterson, Oktober justru jadi bulan paling pas buat refresh hidup. Izzy percaya, tiga bulan terakhir sebelum tahun baru ini bisa jadi momen buat refleksi dan menetapkan tantangan baru.

Izzy di akun TikTok-nya (@izzyutterson) mengunggah sebuah video yang kini (13/10/2024) sudah dilihat sebanyak 28.200 kali. Ia mengajak followers-nya buat memanfaatkan “masa transisi” ini untuk tantangan 90 hari menuju versi diri yang lebih baik.

“Teori Oktober bagi saya adalah gagasan bahwa Oktober adalah periode transformatif dalam hidup kita. Ini adalah tiga bulan menuju Tahun Baru. Jadi kita mulai benar-benar merefleksikan apa yang telah berlalu dan melihat tahun yang akan datang,” ujarnya kepada Newsweek.

Tapi apa yang bikin Oktober spesial? Menurut Izzy, orang-orang cenderung memanfaatkan bulan ini sebagai momen “berhibernasi” alias fokus pada diri sendiri. Setelah musim panas yang penuh kesenangan, Oktober jadi bulan tenang dan waktu berpikir ulang. Entah itu soal pola hidup sehat, kebugaran, pengembangan diri, atau sekadar memperlambat ritme hidup.

@izzyutterson

The october theory and why the 90 day glow UP begins NOW #healthyhabits #gratitudeattitude #fyp

♬ original sound – Izzyutterson | GLOW UP with me

Izzy sebenarnya baru sadar kalau bulan Oktober jadi momen penting. Setelah ia merenungkan lima Oktober terakhir yang dialami, ia ingat bahwa kelima-limanya jadi momen paling penting dan menentukan sepanjang tahun.

Buat kalian yang suka nungguin resolusi Tahun Baru, Izzy punya pesan: jangan cuma nunggu inspirasi muncul di Januari. “Gunakan tiga bulan terakhir tahun ini buat mengasah tujuan, harapan, dan impian kamu.”

Dia bahkan punya metode “satu sampai sepuluh” yang dia sarankan ke followers-nya. Intinya, bayangkan versi ideal dari diri kamu—dari kebiasaan sehari-hari sampai tujuan jangka panjang—terus balik mundur dari situ dan mulai eksekusi.

Teori Oktober Ternyata Banyak yang Setuju

Nggak cuma Izzy, kreator lain seperti Kelly Sites (@kellysites) juga merasa Oktober itu spesial. Dalam video TikTok-nya yang viral dengan 1,7 juta views, Kelly ngajak orang-orang ngecek galeri foto mereka dan lihat kembali momen-momen Oktober dari tahun-tahun sebelumnya.

@kellysites

I am loving seeing the glow up I do every October. It might be my new favorite month #october #octobermood #octobertheory #glowup

♬ original sound – kelly sites 💛

“Buat saya, Oktober itu selalu beda dari awal sampai akhir, dan tiap tahun saya merasa tumbuh lebih banyak setelah bulan itu,” katanya.

Teori Oktober ini ternyata banyak yang setuju. “Oktober lebih baik daripada Januari,” kata Clodagh, salah satu pengguna yang lebih suka energi Oktober dibandingkan tekanan resolusi Januari.

Beberapa lainnya bahkan percaya kalau alam semesta mendukung perubahan di bulan Oktober. Dengan menyoroti tanda zodiak Libra yang simbolnya timbangan—momen seimbang antara siang dan malam, waktu yang tepat buat awal baru.

Dukungan dari Praktisi

Terapis Seth Eisenberg dari Practical Application of Intimate Relationship Skills (PAIRS) Foundation, yayasan yang bergerak di bidang pengembangan hubungan interpersonal juga menambahkan. Pergeseran musim alamiah pada bulan Oktober bisa jadi ruang refleksi dan pertumbuhan diri.

“Pergantian musim di bulan Oktober membawa perubahan alami, yang sekaligus mengingatkan kita akan siklus, perubahan, dan pembaruan,” katanya kepada Newsweek.

Eisenberg menjelaskan bahwa transisi dari musim panas yang sibuk menuju ketenangan musim gugur, mendorong banyak orang lebih slow, dan itu memberikan ruang buat evaluasi.

“Saat kita memperlambat ritme, kita memberi diri kita kesempatan untuk ‘melihat apa yang ada untuk dilihat.’ Proses ini penting untuk pertumbuhan diri,” katanya.

Dan akhirnya, menurut Seth ini adalah waktu yang ideal buat ngecek kondisi mental dan mulai merencanakan langkah ke depan, baik itu lewat journaling atau meditasi.

Kalau kamu gimana? Terlepas mau dukung atau nolak Teori Oktober, nggak ada salahnya, kok, refleksi diri dan berusaha lebih baik lagi.

Tags: kesehatan mentalMedia Sosialmotivasipsikologi
Previous Post

Wasit-Wasit Absurd, Konyol, dan Kontroversial dalam Sejarah Sepak Bola

Next Post

Sister Rosetta Tharpe, “Ibu” Para Musisi Rock and Roll Legend

Next Post
Sister Rosetta Tharpe dengan gitarnya. (Pictorial Press/edited)

Sister Rosetta Tharpe, "Ibu" Para Musisi Rock and Roll Legend

Please login to join discussion

Daftar Putar

Recent Comments

  • Bachelor of Physics Engineering Telkom University on Simak Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli Berikut Ini
  • Ani on Simak Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli Berikut Ini
  • About Us
  • Beranda
  • Indeks
  • Kebijakan Privasi
  • Kirim Konten

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.