Wednesday, May 21, 2025
Kirim tulisan
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
Ilustrasi: mendengarkan musik Korea

Rekomendasi Musik dari Negeri Korea, Tapi yang Bukan K-Pop

by Hipmin
19 November 2024
in Kultur Pop
A A
0
SHARES
0
VIEWS
Bagikan di WABagikan di TelegramBagi ke FBBagi ke X

K-pop memang bukan genre. Harusnya cuma terminologi buat menyebut musik-musik yang datang dari negeri ginseng dan populer pas go-internasional. Para musisi yang idol-idol itu membawakan berbagai genre musik. ada yang hiphop, pop standar, sampai elektronik. Karena terdengar identik dan mirip-mirip, orang-orang terlanjur menyebut mereka semua bergenre K-pop, biar gampang.

Tapi asal kamu tahu, musik Korea nggak melulu kayak yang kamu sering dengarkan di berbagai platform. Tanah para opa juga punya banyak talenta dari kancah yang lain. Penikmat musik di sana dapat asupan musik dari berbagai genre.

Itupun baru dari Korsel, belum termasuk saudara kembarnya yang Republik Rakyat Demokratik Korea, atau yang dikenal sebagai Korea Utara.

Negara pimpinan Kim Jong-un yang tertutup, pasti nggak banyak orang familiar dengan musik-musik dari sana. Untuk itulah Hipmin bikin tulisan ini.

Rekomendasi Musik Korea Selain K-pop

Berikut daftar rekomendasi musik dari tanah Korea, tapi yang bukan K-pop, baik Korea Selatan maupun Korea Selatan.

1. Alternatif/Rock

Rock Korea sudah berakar sejak tahun 1950-an karena pengaruh budaya Amerika yang datang semasa perang. Meraih periode keemasan sekitar tahun ’80-an dan eksis hingga sekarang.

Salah satu musisi rock lokal kebanggaan Korea Selatan bernama Shin Joong-hyun yang dikenal sebagai “Godfather of Korean Rock”. Kiprahnya diwarisi oleh Song Chang-sik dan sejumlah band legendaris, seperti Sanullim, Deulgukhwa, Jaurim, sampai No Brain yang lebih raw lagi.  

2. Adult Contemporary

Menurut Billboard, genre ini adalah yang paling populer. Mulai mencuat sejak tahun ’80-an, adult contemporary dinikmati oleh pendengar lintas generasi. Genre yang memadukan unsur R&B, dance, sampai rock ini dikenal sebagai ballads-nya Korea.

Beberapa rekomendasi musisi balada adult contemporary, misalnya Sung Si-kyung yang dikenal sebagai Raja Balada. Atau solois cewek Younha yang lebih nge-rock, sudah merilis 13 album, dan juga populer di Jepang.

3. Trot

Trot adalah genre musik tertua di Korea. Namanya diambil dari istilah foxtrot, tarian dari Barat. Meski sempat redup, genre ini kembali populer berkat acara kompetisi, seperti Miss Trot dan Mr. Trot.

Trot menghadirkan perpaduan lagu tradisional Korea dengan sentuhan blues dan jazz. Na Hoon-A adalah salah satu musisi pembawa trot ke kancah lebih modern. Begitu juga Young Tak yang menghadirkan versi peremajaan trot yang lebih catchy. Biar genre ini nggak cuma dinikmati kalangan dewasa dan lansia.

4. Musik Latar Drama Korea

Musik latar drama Korea bukan sekadar pengiring, tapi juga dianggap sebagai genre tersendiri. Ini maksudnya agar pendengar bisa lebih gampang menemukan musik soundtrack dari judul-judul drama favoritnya. Soalnya, banyak lagu memang diciptakan khusus buat serial tertentu.

Music director drakor populer berjudul Twenty Five Twenty One, Lim Ha-young, menyebutkan kalau setidaknya 10% pengisi tangga lagu K-pop domestik, biasanya diisi lagu soundtrack. Kalau ingin ngulik genre satu ini, coba dengarkan 10CM yang juga dijuluki sebagai “one man OST god”.

5. Hip-Hop

Nuansa hip-hop sering terdengar di lagu-lagu para idol K-pop populer. Tapi, hip-hop yang dimaksud di sini lebih murni dengan unsur rap-nya yang dominan.

Genre hip-hop masuk jalur mainstream sekitar tahun ’90-an, atas jasa Seo Taiji and Boys yang juga disebut sebagai pionir K-pop. Lalu makin populer lewat berbagai acara kompetisi rap, seperti Show Me the Money yang melahirkan talenta populer, seperti BE’O, Tablo, atau Changmo.

6. R&B/Soul

Menurut kritikus musik Korea, Woojin Cha, “R&B yang dicampur dengan soul benar-benar populer di Korea pada pertengahan hingga akhir 1990-an.”

Trio R&B/soul, Solid, disebut-sebut sebagai artis yang mengusung sekaligus bikin genre ini dikenal luas di seluruh Korea. Sampai sekarang, banyak artis K-pop yang menyomotnya ke dalam lagu-lagu mereka. Rekomendasi artis R&B/soul yang patut didengarkan, seperti LeeHi dan DEAN.

7. EDM

Musik dance/disko dan elektronik Korea nggak cuma dimainkan para idol, tapi juga oleh musisi independen. Cuma memang mereka ini lebih eksperimental, lebih pas disamakan dengan musik-musik Tiesto atau David Guetta.

Beberapa artis bahkan dikenal sebagai DJ internasional. Salah satunya SHAUN, DJ yang populer di Spotify medio 2018—2020. Atau kalau mau yang agak nyeleneh, ada trio dengan moniker Idiotape, dan KINGMCK yang katanya influential.  

8. Musik Korea Utara, DPRK-Pop

Istilah DPRK-pop sebenarnya singkatan dari Democratic People’s Republic of Korea-Pop. Maksudnya lebih untuk memberikan sebutan gampang buat musik-musik yang muncul dari Korea Utara. Ya, karena nggak banyak informasi yang bisa diakses untuk lebih tahu kancah permusikan ril di negara penuh rahasia itu.

Tapi sependek penelusuran Hipmin, ada sejumlah artis Korea Utara yang sering nongol di internet. Di antaranya Pochonbo Electronic Ensemble, Wangjaesan Light Music Band, dan Moranbong Band yang terkenal sampai kini.

Mereka ini membawakan musik pop riang yang menurut Far Out Magazine kental nuansa europop-kombinasi musik elektronik dan pop yang populer sekitar tahun ’60—’70-an-mirip nomor-nomor milik ABBA. Tapi dengan sentuhan khusus, berupa elemen singalong yang ada di hampir setiap lagu.

Kalau dibandingkan dengan K-pop dari selatan, DPRK-pop akan kedengaran ketinggalan zaman. Tapi mengingat segala informasi buat rakyat sana dikontrol penuh oleh negara, agaknya musik macam milik Moranbong Band sudah sangat menghibur buat masyarakat setempat. Selain itu, mereka juga terdengar lebih autentik, soalnya nggak generik seperti formula K-pop.

SendShareShareTweet

Tulisan Lainnya

Kultur Pop

Komunitas La Sape, Anggap Penampilan Jauh Lebih Penting daripada Makan

19 May 2025
Kultur Pop

Valentin Hansen, Nggak Ada Musisi ‘Segila’ Dia yang Bikin Lagu Baru Tiap 2 Menit

8 May 2025
Kultur Pop

Di Luar Nalar! Komposer Ini Bisa ‘Berkarya’ dari Alam Kematian

26 April 2025
Kultur Pop

Baju Bekas, Cerita Baru, Tren dan Pasar Thrifting yang Laku Keras

11 April 2025
Next Post

Film yang Durasinya Panjang Tapi Nggak Bikin Bosen (1)

Pajak-Pajak Paling Absurd di Dunia, Ada yang Masih Berlaku Sampai Sekarang

8 Lokasi Wisata Ziarah Musik, Makam Musisi Legendaris Dunia

Film Durasi 3 Jam Lebih yang Nggak Bikin Bosen (2)

Please login to join discussion

© 2025 hipKultur.com

Opsi Lainnya

  • About
  • Contact

Ikuti

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Sign Up
Kirim Tulisan
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result

© 2025 hipKultur.com