Wednesday, May 21, 2025
Kirim tulisan
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
Hello Kitty yang lucu dan imut

Selamat Ultah ke-50 Hello Kitty, Semoga Imutnya Abadi

by Hipmin
1 November 2024
in Kultur Pop
A A
0
SHARES
0
VIEWS
Bagikan di WABagikan di TelegramBagi ke FBBagi ke X

Tanggal 1 November diperingati sebagai hari ulang tahun Hello Kitty. Iya, karakter mungil berkepala kucing yang umumnya dikira kucing, padahal bukan, meski faktanya memang berkepala kucing.

Sanrio, perusahaan yang melahirkan Hello Kitty, menyatakan bahwa karakter tersukses mereka ini, meski bertelinga dan berkumis mirip kucing, tapi bukan kucing. Dia adalah seorang gadis kecil asal Inggris yang namanya Kitty White. Jadi meski kepalanya kucing, dia nggak digambarkan merangkak atau berkaki empat, tapi berdiri tegak layaknya manusia. Di video kartunnya, karakter tanpa mulut dan bibir ini juga bisa ngomong dan berekspresi.

Dan buat yang belum tahu, si Hello Kitty ini kembarannya Mimny, pacar bernama Dear Daniel, plus kucing peliharaan, namanya Charmmy Kitty. Oh iya, Charmmy Kitty belakangan juga punya adik, namanya Honey Cute.

Asal Usul Munculnya Hello Kitty

Karakter yang jadi ikonik ini awalnya nggak ikonik, tentunya. Dia hasil kreasi Yuko Shimizu, desainer Sanrio, pada tahun 1974. Meluncur ke publik pertama kali 1 November 1975, pada permukaan sebuah dompet Petite Purse produksi Sanrio. Waktu itu, dia sebenarnya belum punya nama. Hanya ada tulisan “Hello!” di dompet Petite Purse yang menampilkannya itu.

Konon karakter kucing putih Sanrio ini diciptakan sebagai pesaing Snoopy yang lagi populer di Jepang saat itu. Ada juga yang bilang bahwa desainnya nggak orisinal, niru karakter Maneki Neko, kucing pemanggil rezekinya orang Jepang. Atau diklaim mirip karakter Miffy yang kelinci asal Belanda, karya Dick Bruna tahun 1955.

Petite Purse/Puchi Purse (dok: ebay)

Singkat cerita, dompet Petite Purse naik daun. Banyak penggunanya adalah wanita, remaja dan anak-anak. Baru setahun kemudian setelah rilis, karakter berkepala kucing di dompet Puchi diberi nama Kitty. Itu inspirasinya dari karakter hewan yang sama dalam cerita Alice Through The Looking Glass karya Lewis Carroll.

Setelah dompet dan pemberian nama, sisanya tinggal cerita-cerita sukses. Hello Kitty hadir dalam berbagai produk, khususnya alat tulis, mainan, aksesoris fashion, perabot rumah tangga, dan banyak lagi. Sampai sekarang, kalau ditotal Hello Kitty sudah tampil di sekitar 50 ribu produk yang berbeda.

Kenapa Hello Kitty Bisa Sepopuler Itu?

Tahun ’70-an, warlok Jepang lagi menikmati hasil kesuksesan pertumbuhan ekonomi mereka yang ngebut usai kalah perang, sejak sekitar 1950-an. Masa-masa itu ditandai dengan naiknya popularitas produk-produk Jepang, terutama elektronik dan otomotif, di tanah global. Juga munculnya aneka ria subkultur pop di dalam negeri, seperti musik J-pop, anime dan manga, budaya nonton TV, belanja, sampai akhirnya ke tren kawaii.

Istilah kawaii dalam bahasa Indonesia artinya “bisa diterima untuk disayangi” atau “memungkinkan untuk disayangi”. Tapi seiring waktu, maknanya berubah jadi “imut-imut”, “manis”, “cantik”, atau “sayang-able”.

Ini adalah tren yang dipopulerkan kalangan cewek-cewek SMA Jepang ’70-an. Mereka suka hal-hal yang imut, dimulai dari gaya menulis huruf Jepang yang jadi agak bulat-bulat, nggak pakai sudut-sudut tajam seperti gaya tradisional.

Dari tulisan, lalu berkembang ke gaya berpakaian, tata rias, sampai ke pernak-pernik. Kawaii yang menawarkan konsep feminin yang manis, polos, dan ceria mulai populer. Kemudian merambah ke berbagai produk, termasuk karakter-karakter fiksi.

Hello Kitty pun lahir di tengah tren ini, dengan desain “kawaii” banget. Wajah polos dan bulat, juga punya pita merah kecil di telinga yang memberi kesan imut dan ceria. Dia nggak dikasih mulut, sehingga lebih universal dan gampang dicocokkan dengan perasaan siapa saja. Hasilnya, muncul daya tarik emosional yang kuat.

Desain sederhana tapi ekspresif ini benar-benar selaras dengan konsep kawaii yang sedang populer di Jepang. Hello Kitty ikut terdongkrak, bahkan jadi simbol gaya hidup kawaii. sehingga diterima dan dicintai oleh orang-orang dari segala umur dan background budaya.

Para cewek Kawaii (dok: kotaku.com)

Dari Jepang ke Ranah Internasional

Cuma butuh waktu setahun sampai Sanrio melakukan ekspansi ke luar negeri. Puchi Purse laku keras, bikin Sanrio optimis memasarkannya di Amerika Serikat. Waktu itu sampai awal milenium ketiga, model bisnisnya cuma buka outlet cabang.

Tapi revolusi bisnis besar terjadi sejak Ray Rehito Hatoyama menjabat jadi CEO Sanrio. Sebelum itu, popularitas Hello Kitty sudah oke di Jepang dan Asia pada umumnya. Lalu, mereka ngide bikin produk khusus buat pasar yang ditargetkan, sesuai karakteristik masing-masing. Hasilnya nggak main-main.

Selain kolaborasi dengan produsen-produsen aksesoris di luar negeri, mereka juga jualan lisensi. Tercatat, brand seperti Swarovski, Louis Vitton, sampai Nike sudah punya produk bergambar Hello Kitty. Juga sejumlah tokoh selebriti, baik sukarela maupun yang resmi berkongsi, kayak Britney Spears, Lady Gaga, atau Katy Perry. Ini bikin Hello Kitty semakin terkenal, bahkan konsumennya lebih banyak di Eropa atau Amerika Serikat daripada di Jepang sendiri.

Sanrio juga memperluas eksistensi Hello Kitty lewat media dan hiburan. Karakter ini muncul di berbagai acara TV, film, dan animasi, menjangkau audiens yang lebih muda dan terus menarik minat generasi baru.

Di era digital, Sanrio kampanye besar-besaran di media sosial dan platform e-commerce, di bawah kepemimpinan CEO muda mereka, Tomokuni Tsuji, cucu pendirinya, Shintaro Tsuji. Eksistensi digital yang kuat memungkinkan Hello Kitty bisa interaksi langsung dengan para fans di seluruh dunia.

Kini, di 50 tahun usia Hello Kitty, karakter imut dan sederhana ini sukses berkembang jadi ikon global. Bukan cuma representasi dari budaya kawaii Jepang, tapi juga jadi simbol nostalgia, fashion, dan gaya hidup di berbagai penjuru Bumi.

SendShareShareTweet

Tulisan Lainnya

Kultur Pop

Komunitas La Sape, Anggap Penampilan Jauh Lebih Penting daripada Makan

19 May 2025
Kultur Pop

Valentin Hansen, Nggak Ada Musisi ‘Segila’ Dia yang Bikin Lagu Baru Tiap 2 Menit

8 May 2025
Kultur Pop

Di Luar Nalar! Komposer Ini Bisa ‘Berkarya’ dari Alam Kematian

26 April 2025
Kultur Pop

Baju Bekas, Cerita Baru, Tren dan Pasar Thrifting yang Laku Keras

11 April 2025
Next Post

Single Baru: "Rayakan Bebas" dari Mote Soundsystem, Lupakan Rumitnya Metropolitan

Single Baru: “-2+1” dari Sir Lord Buzz, Refleksi Pilihan Hidup dalam Balutan Grunge

Umbu Landu Paranggi, Mahaguru Para Penyair Tanah Air

Masakan Minang yang Jarang/Nggak Ada di Warung Nasi Padang

Please login to join discussion

© 2025 hipKultur.com

Opsi Lainnya

  • About
  • Contact

Ikuti

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Sign Up
Kirim Tulisan
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result

© 2025 hipKultur.com