Di antara 366 hari dalam setahun ini, berapa hari yang kamu habiskan buat liburan? Berapa pun lamanya, semoga momen liburanmu berkesan dan memuaskan. Kalau sampai sekarang masih belum liburan juga, semoga kesempatannya akan segera datang.
Jangan kuatir, karena sebenarnya liburan bisa dilakukan kapan saja, asalkan libur. Artinya, kamu sedang bebas, nggak punya kewajiban, tanggung jawab kerjaan, atau tugas yang mendesak harus selesai.
Nggak perlu juga berlebihan, merasa wajib datang ke destinasi tertentu. Apalagi FOMO, terdorong berangkat cuma karena nggak mau ketinggalan tren.
Liburan baiknya santai, sesantai menantu eks presiden yang nebeng ke Amerika Serikat naik private jet, di tengah kondisi banyak WNI yang lagi demo soal utak-atik hukum, biar suaminya bisa nyalon pilkada.
Santai, tanpa tuntutan memenuhi apa-apa. Justru, liburan yang benar-benar menyenangkan adalah yang sesuai dengan gaya dan kebutuhanmu sendiri.
Tahun ini, ada banyak isu baru di dunia travel. Dari lokasi tujuan, gaya perjalanan, teknologi, sampai tren yang ramai di media sosial.
Salah satunya, ya pelesirannya Nyonya Kaesang tadi. Perjalanan yang sebenarnya personal, tapi output-nya dikomentari banyak orang, dan banyak di antaranya berbau nyinyir, julid, sampai hujatan.
Isu yang lainnya masih banyak, baca berikut ini:
1. Willy Wonka Experience
Datang ke dunia coklat ala Willy Wonka mungkin jadi salah satu impian banyak remaja. Sebuah perusahaan bernama House of Illuminati menangkap peluang itu dengan bikin event Willy’s Chocolate Experience di Glasgow, Skotlandia, bulan Februari 2024.
Branding acaranya keren banget, sampai-sampai ratusan keluarga rela merogoh kocek £35 atau Rp700 ribuan buat beli tiketnya. Tapi pas didatangi, event tersebut ternyata zonk.
Acara ini terinspirasi dari dunia fantasi di film Charlie and the Chocolate Factory karya Roald Dahl dan Wonka yang waktu itu baru dirilis. Taman bertema seperti “Enchanted Garden,” “Twilight Tunnel,” dan “Imagination Lab” digadang-gadang bakal bikin anak-anak terpukau. Kenyataannya, mereka malah dibawa ke gudang kosong di kawasan industri Whiteinch.
Nggak ada air mancur coklat. Anak-anak cuma dapat setengah cangkir limun dan beberapa potong jeli kacang. Suasana jadi panas. Sampai-sampai polisi dipanggil ke lokasi, dan acara ini akhirnya ditutup sebelum selesai.
Ternyata eh ternyata, promosi acara yang meyakinkan dan berhasil bikin banyak orang tertarik ini seluruhnya dibuat oleh AI. Gambar-gambar wahana, sampai tulisan promonya dibikinin sama chatbot AI.
Setelah ketahuan dan bikin geger khalayak ramai, salah satu direktur perusahaan itu, Billy Coull minta maaf dan janji bakal refund uang para pengunjung. Ya meski nggak bisa mengobati rasa kesal dan kecewa.
Willy’s Chocolate Experience langsung viral di internet. Dari meme-meme pengunjung sampai komentar pedes warganet. Btw, secara nggak langsung, nama perusahaan itu ikut terkenal dong ya. Terkenal tukang nge-prank.
2. Visit Oslo
Biasanya, iklan pariwisata suatu negara dikemas dengan elegan. Menampilkan pemandangan alam, sisi indah perkotaan, atau apa saja yang menarik perhatian turis buat datang. Tapi nggak dengan iklan Visit Oslo.
Iklan dibuka dengan seorang mas-mas warga lokal yang bilang “I wouldn’t come here, to be honest“. Dengan ekspresinya yang biasa aja, dia bilang secara jujur kalau nggak ada yang menarik di kotanya.
Jalan-jalan lengang, nggak perlu antre buat makan ke restoran, bahkan keliling kota dari ujung ke ujung cuma butuh waktu 30 menit aja. Saking nggak ada spesialnya, papasan sama keluarga kerajaan yang lagi gabut jalan-jalan sudah hal yang lumrah di sana.
Tapi sebetulnya, semua yang ditampilkan di iklan itu justru ngasih tahu kalau Oslo kota yang damai, tenang, tentram, dan santai. Jadi cocok buat dikunjungi turis yang pengen liburan dengan chill.
Marketing mereka berhasil. Iklan Visit Oslo sukses besar di media sosial. Sejak dirilis Juni 2024, sudah ditonton lebih dari 20 juta kali di Instagram, TikTok, dan YouTube. Banyak jadi pembahasan juga di kalangan warganet dan awak media.
3. Foto Nampan Bandara Estetik
Tren di media sosial memang nggak ada habisnya, dan selalu ada-ada saja. Tahun ini, muncul tren “TSA Tray Aesthetic.” Orang-orang sengaja memotret isi nampan di pemeriksaan keamanan bandara dengan gaya yang, kalau kata anak muda, aesthetic af.
Tren ini pertama kali ramai di TikTok dan Instagram. Foto nampan bandara yang diisi barang-barang kece seperti kacamata hitam, sepatu hype, parfum mewah, headphone, sampai buku bacaan yang bikin pemiliknya keliatan pinter. Semua itu ditata dengan niat, biar kelihatan keren dan estetik dipajang di feed.
J’Nae Phillips, analis tren sekaligus kolumnis mode, bilang kalau ini versi upgrade dari #foodstagram. “Kalau dulu orang pamer makanan, sekarang pamer isi nampan bandara. Sensasi traveling ketemu gaya hidup mewah, pas banget buat bangun citra diri online,” katanya.
Seperti tren internet lainnya, TSA Tray Aesthetic nggak lepas dari pro dan kontra. Ada yang menganggap ini keren dan kreatif, ada juga yang bilang cuma caper dan merepotkan. Apalagi kalau antrean jadi panjang karena orang sibuk foto-foto.
Tapi, ada sisi yikes yang nggak bisa diabaikan. Studi dari Eropa tahun 2018 bilang kalau nampan bandara adalah salah satu benda paling jorok, bahkan lebih kotor dari toilet. Jadi, meski fotonya estetik, kalau kelamaan bisa-bisa bawa kuman ke destinasi liburan.
Ya walau begitu, tren ini ternyata juga jadi ladang promosi buat banyak brand. Misalnya, Anthropologie dan penerbit buku Faber yang ikut bikin versi nampan mereka sendiri untuk pamer produk di media sosial. Bahkan, tren ini merembet ke gaya lain, kayak foto isi keranjang sepeda buat promosi program bike-sharing.
4. Moo Deng
September 2024, artis baru lahir menggegerkan dunia. Tapi bukan manusia, melainkan seekor bayi kuda nil bernama Moo Deng. Hewan menggemaskan ini tinggal di Khao Kheow Open Zoo, Thailand.
Moo Deng yang gembul dan suka tantrum bikin gemas para wisatawan. Pawangnya sering membagikan momen Moo Deng main selang air dan lari-lari nggak jelas di dekat induknya. Fans Moo Deng di sosial media langsung melejit, bahkan mendunia.
Foto Moo Deng merajai meme di internet, ikut digambar sama seniman kartun, pembuat kue, latte art, pokoknya banyak. Dia juga sampai diparodikan di acara sketsa komedi Amerika, Saturday Night Live (SNL).
Berkat kefemesan Moo Deng, pengunjung kebun binatang Khao Kheow ikut melonjak. Sampai-sampai akses publik ke kandang bayi kuda nil ini dibatasi cuma 5 menit tiap weekend.
Moo Deng membawa berkah buat pariwisata Thailand. Banyak wisatawan yang rela terbang jauh-jauh buat ketemu langsung sama si bintang kecil ini.
5. Coklat Dubai Kunafa
Review makanan yang dikemas menggiurkan di media sosial gampang banget bikin orang-orang FOMO. Tahun 2024 ini, di fyp TikTok dan Instagram semua orang pasti seliweran penampakan coklat bar kunafa dari Dubai.
6. Bleisure Trip
Tren “bleisure” makin jadi primadona di 2024. Kalau sebelumnya konsep workcation sudah bikin pekerja senang karena bisa liburan sambil tetap kerja, bleisure—”business” (bisnis) dan “leisure” (liburan)—lebih nyaman lagi.
Jadwal perjalanan bisnis diperpanjang buat relaksasi. Kira-kira gambarannya gini: kamu rapat di Bali hari Kamis, terus extend sampai Minggu buat santai di pantai.
Konsep bleisure trip sebenarnya sudah ada sejak lama. Tapi makin meningkat pascapandemi COVID-19. Tren ini terus meningkat seiring masifnya istilah work-life balance.
Menurut hasil survei Routespring, hampir 40% perjalanan bisnis sekarang otomatis jadi bleisure trip. Di Amerika Serikat, misalnya, konsep ini makin booming, sampai-sampai nilai pasarnya tembus hampir $600 miliar. Prediksi bilang, bleisure bakal makin besar, tumbuh 500% dalam 10 tahun ke depan.
Bleisure nggak cuma ngetren di luar negeri. Warga Indonesia juga sudah mulai banyak yang menerapkan bleisure ke destinasi lokal. Ya mentok-mentok Bali lah.
Penyedia layanan wisata sekarang juga sudah mulai jeli memanfaatkan momen ini dengan menghadirkan paket-paket MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) yang digabungkan sama eksplorasi destinasi wisata. Misalnya, habis ikut konferensi di Yogyakarta, peserta langsung bisa tur ke candi atau nikmatin kuliner khas setempat.
7. IShowSpeed
Kalau bleisure kerja disambi liburan, ada juga orang-orang yang kerjaannya memang liburan. Keliling dunia sambil mengumpulkan cuan. Contohnya si Streamer YouTube asal Amerika yang lagi naik daun, IShowSpeed.
Lelaki yang punya nama asli Darren Jason Watkins Jr. itu awalnya muncul di YouTube sebagai seorang gamer. Dia mulai ngonten dari tahun 2016. Terus pas pandemi COVID-19, Speed ngide bikin konten game NBA 2K20 dan 2K21, yang ternyata malah menarik banyak penonton baru. Speed makin terkenal, lalu mulai bikin live streaming game kayak Roblox, FIFA, dan Fortnite.
Kontennya berkembang dari yang cuma ngegame, jadi ke musik, sepak bola, sampai pengalamannya waktu pelesiran ke berbagai negara. Nyewa pacar di Jepang; ikut lomba menggulung keju di Gloucestershire, Inggris; nonton kriket Piala Dunia T20 India v Pakistan di New York. Speed ngajak penontonnya ikut jalan-jalan lewat siaran langsung panjang tanpa editan.
Gaya khasnya yang energik dan ekspresif bikin penonton betah. Apalagi tiap streaming ada-ada aja interaksi unik sama para followernya di banyak negara. Tahun 2024 ini, IShowSpeed bikin tur ke Asia Tenggara. Mampir juga ke Indonesia.
Kedatangan Speed di Indo disambut heboh. Selama beberapa hari di bulan September 2024, Speed keliling Jakarta, Bali, dan Yogyakarta. Nyobain makanan, berinteraksi sama warlok dan pedagang asongan, sampai belajar budaya-budaya Indonesia. Kabarnya, streaming Speed di Jakarta sampai memecahkan rekor video streaming yang paling banyak ditonton sepanjang karirnya.
Macam-macam meme dan cuplikan video aksi kocak Speed di Indonesia sempat menghiasi X dan fyp TikTok selama beberapa hari. Speed otomatis ikut bantuin promosi wisata Indonesia juga.
Fyi aja, kabarnya, sesuai statistik rata-rata penayangan kotennya di YouTube, pendapatan tahunan IShowSpeed bisa mencapai USD 3 juta, atau 48 koma sekian miliar rupiah. Crazy.
8. Bangkok Kota Wisata Paling Laris
Euromonitor International—perusahaan riset pasar global—menobatkan Bangkok sebagai kota pariwisata teratas dunia tahun ini. Ibu kota Thailand itu mencatat rekor 32,4 juta kunjungan wisatawan internasional. Lebih unggul dari Istanbul yang dikunjungi 23 juta wisatawan. London ranking tiga, dengan 21,7 juta kunjungan.
Angka kunjungan wisatawan di Bangkok juga jauh lebih tinggi dibanding masa sebelum pandemi, tumbuh sekitar 30 persen dari tahun lalu.
Apa rahasianya? Pertama, daya tarik wisata Bangkok nggak ada habisnya. Dari pasar tradisional yang jualan barang-barang dan makanan unik, kuil bersejarah, sampai pusat perbelanjaan mewah dan tempat makan kelas dunia. Semua ada.
Terus, Bangkok juga punya kebijakan visa yang bikin wisatawan betah. Bebas visa 60 hari untuk warga 93 negara dan opsi visa on arrival untuk 31 negara jelas jadi game changer. Buat yang suka traveling tanpa ribet, kebijakan ini memangkas urusan birokrasi jadi lebih simpel.
Tapi, meski Bangkok menang soal jumlah pengunjung, kalau bicara kualitas destinasi secara keseluruhan—seperti infrastruktur, keberlanjutan, dan keamanan—Paris tetap juaranya. Ibu kota Prancis ini memimpin daftar kota destinasi paling menarik, diikuti Madrid dan Tokyo.
Tahun 2024 juga membawa tren baru di dunia pariwisata. Ada kecenderungan orang-orang mulai menjelajah kota-kota sekunder yang nggak terlalu ramai dan lebih santai. Destinasi slow travel terasa lebih personal, jauh dari hiruk-pikuk overtourism. Misalnya kayak di Oslo tadi.