Wednesday, May 21, 2025
Kirim tulisan
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
Jejak karbon roket New Shepard NS-31 milik Blue Origin yang bawa Katy Perry dkk

Trip Zero Gravity 11 Menit Katy Perry, Sayang Nggak Zero Emisi

by Hipmin
18 April 2025
in Isu
A A
0
SHARES
0
VIEWS
Bagikan di WABagikan di TelegramBagi ke FBBagi ke X

Penerbangan suborbital durasi 11 menit Katy Perry bareng lima tokoh perempuan lain menuai banyak kritik. Ketika turun dari kapsul yang membawanya, Katy Perry bilang,  “Saya merasa sangat terhubung dengan cinta.” Dan mengungkap kalau misi itu dilakukan “Semuanya buat kepentingan Bumi.”

Cuma ada yang ironis dari pernyataan mbak Katy. Di tengah trip komersial berbau promosi dan menghabiskan sumber daya mahal itu, keuntungannya buat Bumi masih belum jelas. Justru yang lebih nyata adalah jejak karbon yang dihasilkan dari penerbangan itu.

Model dan aktris kondang, Emily Ratajkowski, sama selebritinya dengan Katy Perry dan lima kru NS-31 lainnya. Merespons trip Blue Origin itu, dia ngasih kritikan pedas lewat akun TikTok pribadinya.

Mengutip USA Today (15/04/2025), Emily bilang, “Saying that you care about Mother Earth and it’s about Mother Earth, and you’re going up in a spaceship that is built and paid for by a company that’s singlehandedly destroying the planet. (Kamu bilang peduli pada Bumi dan ini semua tentang Bumi, dan kamu naik pesawat luar angkasa yang dibuat dan dibiayai oleh perusahaan yang juga menghancurkan planet ini sendiri).”

“Look at the state of the world and think about how many resources went into putting these women into space for what?­ (Lihat kondisi dunia sekarang dan pikirkan berapa banyak sumber daya dihabiskan untuk menerbangkan wanita-wanita ini ke luar angkasa, buat apa?” lanjutnya. “I’m disgusted. Literally, I’m disgusted. (Aku merasa jijik. Benar-benar, aku jijik)”

Sekilas Trip Blue Origin NS-31 with Katy Perry

Katy Perry bareng lima penumpang lain, Aisha Bowe, Amanda Nguyen, Gayle King, Kerianne Flynn, dan Lauren Sanchez. Mereka berangkat sekitar jam setengah 10 pagi, waktu Texas Barat, Amerika Serikat. Penerbangan itu menempuh jarak 96 kilometer ke titik suborbital, keluar atmosfer tanpa muterin Bumi, selama 11 menit saja.

Soal biaya perjalanan alias tiket yang dibebankan ke penumpang, Blue Origin sejak awal memang nggak punya niat ngasih tau ke publik. Info yang ada, setiap penumpang cuma diminta naruh dana USD 150 ribu sebagai deposit. Mungkin buat asuransi dan jaga-jaga kalau ada yang jahil sampai merusak jok atau dinding pesawat.

Seperti diketahui, Blue Origin adalah perusahaan milik bos Amazon, Jeff Bezos. Orang ini adalah pendukung Donald Trump, Presiden AS terpilih yang nggak gentar menyuarakan sikapya yang negatif tentang krisis iklim. Bahkan menurut AJ+ (16/04/2025), Donald Trump sudah memerintahkan anak buahnya buat mencabut kebijakan iklim di negaranya.

Sementara itu, Amazon sendiri mengeluarkan jutaan ton karbondioksida per tahun dalam operasionalnya. Pasar online ini sangat bergantung pada infrastruktur yang masih pakai bbm fosil, apalagi buat ekspedisi barang-barangnya. AJ+ juga bilang kalau Bezos pernah melobi pemerintah setempat buat menentang undang-undang perlindungan lingkungan.

Kalau kritiknya saja sudah sepedas itu, berarti wajar kalau perjalanan NS-31 ini perlu ditelisik lebih dalam. Bukan cuma soal penumpangnya, tapi juga dampaknya pada lingkungan. Soalnya, klaim “demi Bumi” yang disampaikan, kok rasanya kontras dengan output berupa emisi karbon hasil sekali luncuran roket.

Makanya, nggak salah kan, kalau ada yang tanya, memangnya seberapa besar, sih, jejak karbon dari trip zero-gravity Katy Perry yang 11 menit itu.

Hitung Jejak Karbon New Shepard NS-31

Katy Perry dkk naik roket New Shepard. Roket ini pakai mesin BE-3PM yang bahan bakarnya hidrogen cair (LH2) dan oksigen cair (LOX).

Di situs resminya, Blue Origin mengklaim, “Selama penerbangan, satu-satunya produk sampingan dari pembakaran mesin New Shepard adalah uap air tanpa emisi karbon.”

Jadi, emisi karbon yang langsung keluar dari peluncuran roket NS-31 dianggap sangat minim, bahkan nol.

Klaim itu juga dikuatkan oleh pernyataan Eloise Marais, peneliti polusi udara dari University College London. Pernyataannya bisa dicek lewat artikel yang terbit di website Politifact.com.

Lalu, majalah khusus topik hidrogen, H2 View, juga pernah bikin tulisan yang bahas soal nol emisi roket milik Jeff Bezos. Tulisannya bisa dibaca di tautan ini, tapi perlu subscribe dulu.

Tapi Ada Emisi Karbon Nggak Langsung

Cuma ya gitu, meskipun emisi karbon langsung tingkatnya minim atau nol, ada efek samping lain. Output pembakaran berupa uap air dan nitrogen oksida (NOx) di atmosfer atas bisa memengaruhi iklim dan lapisan ozon. Tapi, ini nggak diukur dalam ton CO2 dan bukan spesifik buat NS-31.

Dan jejak karbon peluncuran NS-31 nggak bisa cuma dilihat dari emisi pas roketnya nyala. Emisi nggak langsung, terutama dari produksi bahan bakar, jadi faktor besar yang sering luput.

Hidrogen cair dan oksigen cair memang dianggap “bersih” pas kebakar. Tapi, proses produksinya menghasilkan emisi yang cukup tingg.

Data dari Treehugger nyebut bahwa untuk menghasilkan 4.363 kg hidrogen yang dibutuhkan New Shepard, butuh sekitar 61 ton CO2. Itu ditambah produksi 19.637 kg oksigen cair yang menghasilkan 31,6 ton CO2. Hasilnya, total emisi hasil produksi bahan bakar mencapai 92,6 ton CO2.

Selain bahan bakar, produksi roket dan fasilitas pendukungnya sendiri sudah menghasilkan emisi. Menurut World Inequality Report yang dikutip The Mirror, konstruksi dan operasional menyumbang sekitar 50 ton CO2 sekali peluncuran.

Lalu, kalau dihitung dari penerbangan kru ke Texas—asumsinya pakai pesawat komersial—ada tambahan sekitar 2,4 ton CO2.

Jadi, total jejak karbon satu kali peluncuran NS-31 diperkirakan sekitar 145 ton CO2.

Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan roket orbital kayak Falcon 9 (sekitar 200–300 ton CO2). Tapi, ya tetap mencolok kalau dibandingkan sama penerbangan pesawat biasa. Belum lagi, ada dampak iklim lain dari uap air dan nitrogen oksida di atmosfer atas tadi. Meskipun satuan ukurannya bukan ton CO2, efeknya ke iklim dan ozon tetap nyata, apalagi kalau frekuensi peluncuran meningkat.

SendShareShareTweet

Tulisan Lainnya

Isu

Plastik Itu Susah Didaur Ulang, Ngapain Masih Dipakai?

18 May 2025
Isu

Mitos & Fakta, Benarkah Barak Militer Bikin ‘Anak Nakal’ Jadi ‘Jinak’?

10 May 2025
Isu

Makan Gratis Sukses, Keracunan Cuma Bonus Statistik

9 May 2025
Isu

Vasektomi Dulu, Baru Dibantu?

5 May 2025
Next Post

PMS Bikin Mood Swing dan Sensi Berlebihan, Soalnya Gini..

Maxi Single: Berharap / Berlalu Jadi Penanda Identitas Baru The Hirzy

Single: Eksplorasi Emosional Aruma Lewat “Berbunga-bunga Sendiri” 

Bukan Cuma Manusia, Ternyata Tanaman Juga Bisa ‘Kesepian’

Please login to join discussion

© 2025 hipKultur.com

Opsi Lainnya

  • About
  • Contact

Ikuti

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Sign Up
Kirim Tulisan
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result

© 2025 hipKultur.com