Wednesday, May 21, 2025
Kirim tulisan
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
Ilustrasi terbuai dunia.

Hipkultum #25: Terbuai Manis, Lupa yang Pasti

by Hipmin
29 March 2025
in Ramadan
A A
0
SHARES
0
VIEWS
Bagikan di WABagikan di TelegramBagi ke FBBagi ke X

Seorang pria bermimpi dikejar oleh seekor singa. Ia berlari sekencang mungkin sampai menemukan sebuah pohon lalu memanjatnya. Dari atas, ia melihat singa itu masih menunggunya di bawah.

Saat mencoba mencari tempat yang lebih aman, ada dua ekor tikus—satu hitam dan satu putih—yang perlahan menggigiti dahan tempatnya berpijak. Dahan itu mulai rapuh dan bisa patah kapan saja.

Saat melihat ke bawah, rasa takutnya semakin menjadi. Seekor ular hitam besar dengan mulut terbuka lebar siap menelannya jika ia jatuh.

Tapi, di tengah ketegangan itu, matanya fokus pada sesuatu yang lain.

Di dahan pohon itu, ada sarang lebah yang meneteskan madu. Ia coba menjulurkan lidahnya, mencicipi satu tetesan, lalu satu tetesan lagi.

Manisnya begitu nikmat, sampai-sampai ia lupa akan bahaya yang mengintai.

Ia terus menikmati madu itu tanpa menyadari bahwa dahan yang ia pijak semakin rapuh. Hingga akhirnya, dahan itu patah dan ia terjatuh… lalu bangun dari mimpinya.

Penasaran dengan maknanya, ia mendatangi seorang alim ulama dan menceritakan mimpinya.

Sang alim lalu berkata,
“Singa yang mengejarmu adalah kematian. Ia selalu ada, mengikuti ke mana pun kau pergi. Dua tikus yang menggigiti dahan adalah siang dan malam, yang terus bergantian menghabiskan waktumu. Ular hitam besar itu adalah kuburanmu, yang sudah menunggu kapan saja kau jatuh ke dalamnya. Sedangkan madu yang begitu manis itu adalah kenikmatan dunia. Kita selalu tergoda untuk mencicipinya sedikit, lalu sedikit lagi, hingga akhirnya kita terlena. Kita lupa waktu, lupa kematian, dan lupa bahwa suatu hari kita pasti akan pergi.”

Allah SWT mengingatkan dalam Surah Al-Hadid 57:20:

“Ketahuilah bahwa kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan serta saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan…”

Dunia memang manis, tapi jangan sampai kita terbuai dan melupakan tujuan akhir kita.

Sama seperti dahan yang rapuh dalam mimpi pria itu, kehidupan ini tidak selamanya kuat untuk menopang semua hal yang kita mau.

Cerita asli: The Lion, Rats, Snake, and the Honey Comb

SendShareShareTweet

Tulisan Lainnya

Ramadan

Hipkultum #30: Tentang Memberi, Bukan Hanya Menerima

31 March 2025
Ramadan

Hipkultum #29: Mengumpulkan Bekal Masa Depan

30 March 2025
Ramadan

Hipkultum #28: Gagal, Tapi Kok Jadi Juara?

30 March 2025
Ramadan

Hipkultum #27: Hikmah dari Orang Remeh

29 March 2025
Next Post

Hipkultum #26: Masih Banyak Pintu Lainnya

Hipkultum #27: Hikmah dari Orang Remeh

Hipkultum #28: Gagal, Tapi Kok Jadi Juara?

Hipkultum #29: Mengumpulkan Bekal Masa Depan

Please login to join discussion

© 2025 hipKultur.com

Opsi Lainnya

  • About
  • Contact

Ikuti

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Sign Up
Kirim Tulisan
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result

© 2025 hipKultur.com