Seorang raja memanggil tiga menteri kepercayaannya dan memberi mereka masing-masing sebuah kantong.
“Pergilah dan isi kantong ini dengan buah-buahan terbaik yang bisa kalian temukan,” perintahnya.
Tanpa memberi tahu alasan di balik tugas ini, raja hanya ingin menguji ketulusan mereka.
Menteri pertama langsung bekerja dengan sungguh-sungguh. Ia memilih buah-buahan terbaik, memastikan kantongnya penuh dengan hasil yang segar dan berkualitas.
Menteri kedua menganggap tugas itu tidak begitu penting. Ia mengumpulkan buah seadanya. Ada yang segar, ada yang busuk. Yang penting kantong itu terisi penuh.
Sementara itu, menteri ketiga malah lebih malas lagi. Ia berpikir raja tidak akan benar-benar memeriksa isi kantong itu, jadi ia mengisinya dengan daun kering dan tanah, supaya terlihat penuh saja.
Ketika mereka kembali ke istana, raja tidak memeriksa kantong mereka. Tapi, ia malah memberikan perintah mengejutkan.
Mereka akan dipenjara selama tiga bulan, dan satu-satunya makanan yang mereka miliki adalah apa yang telah mereka kumpulkan di kantong itu.
Menteri pertama tersenyum lega. Ia punya cukup buah segar untuk bertahan hidup.
Menteri kedua mulai panik. Setengah dari buahnya sudah membusuk, dan ia tidak yakin bisa bertahan.
Menteri ketiga ketakutan. Kantongnya hanya berisi daun dan tanah, sama sekali tidak bisa dimakan.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa hidup juga seperti itu. Apa yang kita kumpulkan hari ini, akan jadi bekal berharga yang bisa kita tuai di masa depan nanti.
Jika kita berbuat baik dan bersungguh-sungguh dalam menjalani hidup, kita akan menuai hasil yang baik. Namun, jika kita lalai dan tidak serius, kitalah yang akan menanggung akibatnya.
Allah berfirman dalam QS. Az-Zalzalah 99:7-8:
“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula.”
Jadi, sudah tahu apa yang harus kamu kumpulkan hari ini?