Film Harry Potter belakangan hype lagi, sepertinya di seluruh dunia. Terutama setelah berita duka meninggalnya Maggie Smith, pemeran Profesor McGonagall, 27 September kemarin. Juga ada kolaborasi brand Miniso x Harry Potter yang rame diburu sejak Oktober. Dan tentu saja momen Hallowen, kesempatan pas buat rewatch seluruh seri film Harry Potter.
Para fans kawakan Harry Potter, pasti sudah nggak asing lagi sama karakter-karakter yang selalu nongol di hampir setiap filmnya. Si trio legendaris Harry, Hermione, dan Ron nggak pernah absen.
Plus ada juga tokoh-tokoh kunci seperti Dumbledore, Sirius Black, Voldemort, sampai Bellatrix yang cukup sering muncul. Mereka semua sudah bisa dianggap ‘warga tetap’ di dunia Hogwarts.
Tapi, ada juga sosok-sosok yang cuma nongol sekali, di satu judul film saja. Meski begitu, kehadiran mereka cukup penting dan memorable.
Kemunculannya sukses meninggalkan kesan dan bikin dunia Harry Potter jadi makin kaya dan penuh warna.
1. Professor Quirrell (Harry Potter and the Philosopher’s Stone)
Di Hogwarts, posisi guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam bisa dibilang paling sial—setiap tahunnya selalu ganti. Guru pertama yang muncul di Harry Potter and the Philosopher’s Stone adalah Quirinus Quirrell. Sosoknya sekilas seperti orang yang penakut, pemalu, gagap, dan sering pingsan.
Tapi, siapa sangka, justru dia inilah ancaman besar yang harus dihadapi Harry di akhir buku pertama.
Di balik topeng penampilannya yang lemah, Quirrell ternyata menjadi inang bagi Voldemort yang perlahan-lahan kembali bangkit.
Penonton sempat dibuat terkejut saat fakta ini terungkap, apalagi ketika Harry harus bertarung langsung melawan Quirrell.
Peranannya Quirrell memang singkat, tapi dampaknya besar karena dia jadi tantangan pertama Harry dalam menghadapi sihir gelap.
2. Madam Hooch (Harry Potter and the Philosopher’s Stone)
Sebagian besar guru Hogwarts muncul di hampir semua seri film, kecuali Madam Hooch. Instruktur terbang yang keren ini cuma nongol di Harry Potter and the Philosopher’s Stone alias film pertama.
Meski cuma sekali, dia tetap meninggalkan kesan, terutama di momen ikonik saat mengajari anak-anak tahun pertama cara terbang.
Zoë Wanamaker, aktor kawakan yang memerankan Madam Hooch, ternyata punya alasan kuat kenapa dia nggak kembali di sekuel.
Kabarnya, Zoë menolak untuk balik karena masalah bayaran aktor yang dianggap kurang memadai.
Jadi, absennya Madam Hooch di film selanjutnya bukan karena ceritanya nggak butuh dia, tapi perkara lain di belakang layar.
Sosok Madam Hooch mungkin sekilas aja, tapi pelajaran terbangnya bikin penonton langsung nyambung sama suasana seru di Hogwarts.
Apalagi saat insiden Neville yang jatuh dari sapu terbang, atau waktu dia bertindak jadi wasit Quidditch—meski cuma di satu pertandingan.
Di buku, Hooch sebenarnya sering muncul lagi di pertandingan Quidditch, terutama buat ngasih penalti ke Gryffindor kalau Slytherin main curang.
3. Gilderoy Lockhart (Harry Potter and the Chamber of Secrets)
Gilderoy Lockhart, guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam di tahun kedua Harry ini beda dari yang lain.
Di dunia sihir, Lockhart dikenal sebagai selebritas—dia menerbitkan banyak buku yang mengklaim petualangannya melawan berbagai makhluk ajaib.
Tapi, di balik semua itu, sebenarnya dia cuma suka pamer dan penuh kebohongan. Alih-alih jadi penyihir tangguh, dia sebenarnya nggak lebih dari seorang penipu yang terobsesi sama ketenaran.
Banyak siswa antusias pas tahu dia bakal mengajar, tapi pelajaran Lockhart sering berakhir kacau balau.
Jadi ya wajar saja, tahun pertamanya juga jadi yang terakhir sebagai guru di Hogwarts. Bukan karena prestasinya, tapi karena insiden fatal saat mantra “Obliviate” yang dia coba justru berbalik menghapus ingatannya sendiri.
Lockhart tampil lumayan lama di The Chamber of Secrets—film terpanjang di serial ini—dan kehadirannya benar-benar bikin kita tahu betapa arogan dan narsisnya dia.
Bahkan dari cara dia bicara dan berpose, kelihatan banget kalau dia selalu haus pujian tapi minim skill.
Tapi harus diakui, Kenneth Branagh sukses besar bikin Lockhart jadi salah satu karakter paling kocak dan berkesan di seluruh serial Harry Potter.
4. Cedric Diggory (Harry Potter and the Goblet of Fire)
Sebelum jadi vampir ganteng yang digandrungi remaja di seluruh dunia dalam Twilight, Robert Pattinson sebenarnya sudah mencuri hati fans Harry Potter lewat perannya sebagai Cedric Diggory di Goblet of Fire.
Sebagai anak Hufflepuff yang berbakat, Cedric nggak cuma jago di akademis, tapi juga di Quidditch, dengan posisi sebagai Seeker sekaligus kapten timnya. Dia sukses besar di Turnamen Triwizard dan berhasil bikin penonton kagum dengan sikap sportifnya.
Sosok Cedric Diggory berhasil mengubah persepsi tentang Hufflepuff, asrama yang sering dipandang sebelah mata. Dia adalah “anak emas” Hufflepuff yang penuh kebaikan dan kesetiaan, sampai-sampai rela membantu Harry saat butuh.
Tapi sayangnya, perjalanan Cedric harus berakhir di kuburan kelam saat dia terbunuh oleh Peter Pettigrew dengan killing curse “Avada Kedavra”.
Buat banyak fans, momen kematian Cedric adalah salah satu yang paling memilukan di sepanjang seri Harry Potter. Karena terasa begitu nggak adil dan tragis. Mengingatkan bahwa bahaya dan kegelapan di dunia sihir Hogwarts jauh lebih serius dari yang dibayangkan.
Kehilangannya jadi titik balik serius dalam cerita. Di film selanjutnya bahkan Harry diceritakan masih sering kebayang dan merasa bersalah akan kematian tragis Cedric.
5. Igor Karkaroff (Harry Potter and the Goblet of Fire)
Kepala Sekolah Durmstrang yang misterius ini juga cuma tampil di Goblet of Fire. Igor Karkaroff yang dulunya Pelahap Maut setia, ternyata nggak segarang penampilannya. Tapi sikapnya yang licik dan terkesan manipulatif bikin penonton bertanya-tanya soal kesetiaannya.
Dia sempat mencoba menebus dosanya dengan mengkhianati rekan-rekan Pelahap Maut demi mendapatkan hukuman yang lebih ringan.
Tapi, hidupnya yang berusaha dijauhkan dari masa kelam itu nggak bertahan lama. Begitu Voldemort bangkit lagi, Karkaroff panik. Alih-alih menghadapi konsekuensi, dia malah kabur, berharap bisa menghindar dari bayang-bayang masa lalunya.
Sayangnya, pengkhianatannya nggak termaafkan, dan akhirnya dia ditemukan tewas di tangan para Pelahap Maut yang dulu pernah jadi rekan-rekannya.
Meskipun Karkaroff nggak punya banyak penggemar, banyak yang menghargai usahanya untuk memperbaiki hidup dan memulai dari awal.
6. Rita Skeeter (Harry Potter and the Goblet of Fire)
Rita Skeeter, jurnalis sensasional dari Daily Prophet, dikenal karena suka membumbui cerita dengan imajinasinya yang liar, demi membuat tiap artikel jadi lebih seru dari kenyataannya. Alias memelintir fakta.
Tante Rita cuma muncul di Goblet of Fire, tapi langsung berhasil bikin penonton geregetan.
Dengan pena bulu spesialnya, Rita adalah karakter yang menambah konflik dan drama di dunia sihir.
7. Barty Crouch Jr. (Harry Potter and the Goblet of Fire)
Barty Crouch Jr. cuma muncul di The Goblet of Fire. Tapi pengaruhnya besar sekali. Dia adalah salah satu Pelahap Maut paling loyal.
Nggak cuma membantu Voldemort dalam rencana balas dendam, tapi juga ikut andil besar dalam kembalinya Pangeran Kegelapan ke wujud aslinya setelah kekalahan.
Buat menyukseskan aksinya, dia menyamar jadi Mad Eye Moody—guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang legendaris di Hogwarts—dan memanipulasi Harry selama Turnamen Triwizard.
Karakter ini secara nggak langsung ikut mengungkap sisi kelam Hogwarts, seperti nepotisme yang udah berakar, dan gimana jahat bisa diwariskan turun-temurun.
Saat identitasnya terbongkar, finish, dia langsung jadi sasaran Ciuman Dementor.
8. Stan Shunpike (Harry Potter and the Prisoner of Azkaban)
Jangan lupa sama Stan Shunpike, kondektur remaja Bus Ksatria yang pertama kali muncul pas Harry kabur dari rumah keluarga Dursley.
Dengan gaya khasnya yang rada bandel, dia nggak langsung ngeh siapa Harry, nggak seperti rakyat dunia sihir pada umumnya. Tapi fyi, di buku The Deathly Hallow, kisah Stan ini seharusnya jauh lebih gelap dari yang terlihat di film.
Di sana, dia sempat diperalat oleh Pelahap Maut—terkena Kutukan Imperius—dan dipaksa menyerang Harry.
Bahkan, dia yang dikira cuma kondektur nakal dan suka bikin ribut, akhirnya ditangkap dan masuk Azkaban setelah mengaku sebagai Pelahap Maut.
Meski masih muda, pekerjaan jadi kondektur bus sihir ternyata nggak sesederhana kelihatannya.
Stan yang dipilih bukannya orang yang lebih kompeten, tapi malah remaja nakal yang ternyata punya banyak cerita kelam yang hilang dari film-film.
Oh ya, di buku, si kondektur ceritanya berusia sekitar 18-19 tahun. Tapi, Lee Ingleby—yang dipilih memerankan Stan—sudah hampir 30 tahun waktu itu.
9. Mrs. Figg (Harry Potter and the Order of the Phoenix)
Arabella Figg adalah tetangga keluarga Dursley yang selalu muncul di kehidupan Harry dengan cara yang cukup aneh. Dia sering ngajak Harry ngobrol soal kucing-kucingnya yang banyak, sambil ngasih kue cokelat basi.
Siapa sangka, di balik itu semua, Mrs. Figg punya peran jauh lebih besar dari sekadar tetangga yang cuma iseng ngejagain Harry pas keluarga Dursley pergi.
Ternyata, Mrs. Figg adalah seorang Squib—nggak punya kekuatan sihir meski hidup di dunia sihir.
Dumbledore memilihnya buat ngawasin Harry selama liburan sekolah dan memastikan kalau Harry tetap aman. Dia adalah salah satu dari sekian banyak orang yang rela mempertaruhkan nyawa demi melindungi Harry, sang “Chosen One”.
Sebelum dia muncul di film Order of the Phoenix, Figg sebenarnya sudah disebut-sebut dalam buku-buku sebelumnya, meski nggak pernah benar-benar terlihat. Harry sih jelas nggak suka banget deh kalau harus ngabisin waktu sama Mrs. Figg, apalagi karena Dursley sering ninggalin Harry bareng dia waktu mereka pergi ngelakuin hal-hal seru.
Tapi, di Order of the Phoenix, munculnya Mrs. Figg jadi kejutan besar. Ketika Harry bertemu Dementor, dia tiba-tiba datang dan ngasih tahu kalau dia tahu soal dunia sihir—bahkan dia kenal sama Dumbledore.
Meski sering dianggap sebagai karakter kecil, Mrs. Figg punya momen lucu yang nggak kalah memorable, terutama pas dia jadi saksi di persidangan Harry. Ternyata, dia lebih dari sekadar ‘nini kucing’ yang ngasih kue basi.
10. Rufus Scrimgeour (Harry Potter and the Deathly Hallows – Part 1)
Rufus Scrimgeour, menjadi Menteri Sihir setelah Cornelius Fudge mundur—karena malu kabar kembalinya Voldemort sudah go public.
Scrimgeour membawa semangat yang lebih keras dalam menghadapi ancaman Voldemort. Dia dikenal sebagai sosok yang tegas, nggak suka main aman, dan bahkan berani untuk menantang dunia gelap.
Usahanya gagal dalam merekrut Harry Potter untuk jadi wajah propaganda Kementerian. Akhirnya dia tewas di tangan Pelahap Maut setelah Kementerian jatuh ke bawah kekuasaan Voldemort.
Sebagai seorang mantan Auror yang juga veteran Perang Sihir Pertama, Scrimgeour memang sudah terlatih dalam menghadapi Ilmu Hitam. Kebijakan kerasnya terhadap sekutu Voldemort membuatnya jadi sosok yang dipandang agak rumit oleh banyak orang.
Bahkan di mata para fans, dia lebih terlihat seperti revolusioner Kementerian yang berani melawan aliran mainstream.
Kematian Scrimgeour baru diketahui saat Harry dan gengnya menghadiri pernikahan Bill Weasley dan Fleur Delacour—dan waktu itu juga Kementerian Sihir sudah dikuasai oleh Voldemort.
Ada satu hal yang menarik dari penampilan Scrimgeour dalam film, yaitu aksen Welsh yang dimiliki oleh aktor Bill Nighy yang memerankan karakter ini.
Biasa dikenal dengan aksen Surrey-nya yang kental, Nighy memberikan sentuhan aksen baru yang khas di karakter Scrimgeour.
Adegan yang paling memorable juga saat dia memberikan benda-benda peninggalan Dumbledore kepada Harry, Ron, dan Hermione.
11. Xenophilius Lovegood (Harry Potter and the Deathly Hallows – Part 1)
Luna Lovegood langsung mencuri perhatian sejak pertama kali muncul di The Order of the Phoenix. Tapi siapa sangka, ayahnya, Xenophilius Lovegood, ternyata nggak kalah jadi spotlight di The Deathly Hallows Part 1.
Sebagai editor majalah Quibbler, Xenophilius memperkenalkan konsep Relikui Kematian dengan cara yang khas banget, dan langsung bikin penonton makin penasaran tentang keluarga Lovegood.
Sayangnya, meski tampil keren, Xenophilius cuma muncul di bagian pertama dari akhir cerita itu. Ada sih rumor kalau dia sempat syuting adegan untuk bagian terakhir, tapi ternyata nggak masuk ke film.
Meski begitu, kehadiran Xenophilius tetap dihargai banyak fans, terutama karena dia membawa kesan bahwa Luna emang “anak papa” banget. Keduanya, sama-sama aneh, dan itulah yang bikin keluarga Lovegood terasa istimewa banget di dunia Harry Potter.
Keluarga Lovegood emang selalu punya cara untuk menarik perhatian, dan mereka berdua bikin cerita Harry Potter jadi semakin berwarna.
Salah satu adegan paling memorable dari Xenophilius adalah waktu Harry, Ron, dan Hermione datang ke rumahnya. Lalu dia nyeritain tentang bahaya yang mengancam Luna. Terus, ada juga animasi Tale of the Three Brothers yang jadi momen visual keren banget di film ini.
*
Sudah sih, sepertinya itu saja. Hipmin sudah riset dan membandingkan beberapa sumber soal karakter-karakter Harry Potter yang cuma muncul di satu film saja. Kalau kamu nggak percaya, coba rewatch marathon lagi saja 8 filmnya.