Menurutmu, kamu sudah kenal dirimu sendiri sepenuhnya?
Pasti kamu pernah merasa bingung memahami cara pikir, emosi, atau keputusan yang harus kamu ambil sendiri. Wajar, namanya juga orang.
Buat belajar mengenal diri sendiri lebih dalam, sekali-kali coba deh ikutan tes-tes kepribadian sederhana yang banyak tersedia online.
Tes kepribadian bikin kamu bisa lebih paham gimana cara orang lain memandang dunia dan bereaksi terhadap situasi tertentu. Ini penting, karena tiap orang punya perspektif unik yang nggak bisa disamaratakan.
Seringnya kita menganggap kalau kebanyakan orang akan berpikir atau merasa sama dengan kita, padahal nggak gitu. Itu disebutnya false consensus effect, atau efek konsensus palsu. Nah, dengan lebih mengenal sifat dasar diri sendiri, kita juga bisa lebih memahami orang lain.
Misalnya, kalau kamu orangnya ekstrovert dan pasanganmu lebih ke arah introvert, memahami karakter dan kepribadian masing-masing bisa bikin hubungan lebih harmonis. Jadi kamu tahu kapan pasanganmu mulai capek, social energy-nya habis, terus butuh waktu sendiri. Sehingga kamu nggak perlu sedih, overthinking, baper, dan menganggap doi sengaja lagi cuekin kamu.
Tes-tes ini juga bisa membantumu mengenali kelebihan dan kecenderungan naturalmu. Lebih nyaman kerja sendiri atau dalam tim? Cenderung mengandalkan logika atau emosi kalau ambil keputusan? Jadi tinggal pilih saja lingkungan dan aktivitas yang cocok sama karaktermu.
Terlepas dari percaya atau nggak, metode ini bisa jadi alat refleksi buat memahami pola pikir, kebiasaan, dan cara menghadapi dunia. Siapa tahu ada insight baru yang bisa membantumu menjalani hidup, in this economy..
Ada banyak metode buat ngecek karakter dan kepribadianmu. Kalau tertarik dan penasaran, cobain aja satu-satu berikut ini:
1. Zodiak
Asal kamu tahu, zodiak bukan cuma buat seru-seruan atau ramal-meramal. Kalau dipelajari lebih dalam, astrologi bisa memberimu gambaran tentang kepribadian, kecenderungan emosional, bahkan cara menghadapi tantangan hidup.
Kebanyakan orang mengenal zodiak matahari (Sun Sign) yang ditentukan dari tanggal lahir. Misalnya Aries yang dikenal berani dan kompetitif atau Scorpio yang misterius dan intuitif.
Padahal, ada juga Moon Sign (mewakili emosi dan sisi terdalam diri) serta Rising Sign (cara menampilkan diri ke dunia). Gabungan dari ketiganya bisa memberikan pemahaman yang lebih akurat tentang siapa dirimu yang sebenarnya.
Astrologi juga membahas elemen (api, tanah, udara, air), mode (cardinal, fixed, mutable), dan aspek antar planet yang bisa memengaruhi kepribadian.
Sekarang banyak kok situs-situs yang merincikan astrologi, kamu cari sendiri ya.
2. Numerologi
Numerologi adalah sistem yang percaya bahwa angka-angka dalam tanggal lahir dan nama seseorang punya makna tertentu yang bisa mencerminkan karakter serta perjalanan hidup.
Salah satu yang paling populer adalah Life Path Number, yang dihitung dengan menjumlahkan semua angka di tanggal lahir hingga tersisa satu digit (kecuali angka master 11, 22, 33).
Misalnya, kalau kamu lahir 25 Juli 1997:
2 + 5 + 7 + 1 + 9 + 9 + 7 = 40
4 + 0 = 4 (Life Path Number 4).
Setiap angka punya makna unik, misalnya:
- 1 berarti sosok pemimpin, mandiri, inovatif.
- 3 orangnya kreatif, ekspresif, suka bersosialisasi.
- 7 seorang pemikir, intuitif, suka analisis.
- 9 karakter yang penuh empati, ingin membawa perubahan.
Selain Life Path, ada juga Destiny Number dan Soul Urge Number buat insight tambahan. Metodenya sama, penjumlahan semacam itu.
3. Human Design
Buat yang belum familiar, Human Design adalah sistem yang menggabungkan astrologi, I Ching, Kabbalah, dan sistem chakra buat memberikan insight tentang bagaimana energi kita bekerja di kehidupan sehari-hari.
Coba cari human design chart. Setelah memasukkan data lahir, kamu akan dapat BodyGraph, peta unik yang menunjukkan tipe energi dan bagaimana cara terbaikmu mengambil keputusan. Ada lima tipe utama dalam Human Design:
- Manifestor: Visioner, punya ide-ide besar, tapi cenderung independen.
- Generator: Energik, fokus, berkembang lewat kerja yang mereka sukai.
- Manifesting Generator: Multitasking, cepat belajar, nggak suka dibatasi.
- Projector: Pengamat, bijaksana, lebih cocok menunggu kesempatan datang.
- Reflector: Sensitif terhadap lingkungan, butuh waktu untuk membuat keputusan.
Human Design juga menjelaskan strategi terbaik buat setiap tipe. Apakah kamu lebih cocok mengambil keputusan secara impulsif atau perlu waktu untuk mempertimbangkannya.
4. MBTI
MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) adalah salah satu tes kepribadian paling terkenal. Tes ini berkiblat pada teori tipe psikologis Carl Jung. Disusun oleh Katherine Cook Briggs dan Isabel Briggs Myers.
Katherine Briggs pakai gagasan Jungian tentang kepribadian buat menganalisis karakter dalam literatur. Tapi infonya, penyusunan tes ini hasil interpretasi Isabel Myers tentang teori tsb.
MBTI menggolongkan orang ke dalam 16 tipe berdasarkan empat aspek utama:
- Ekstrovert (E) vs. Introvert (I): Apakah kamu lebih suka berinteraksi atau menghabiskan waktu sendiri?
- Sensing (S) vs. Intuition (N): Apakah kamu lebih mengandalkan fakta atau insting?
- Thinking (T) vs. Feeling (F): Apakah kamu mengambil keputusan berdasarkan logika atau emosi?
- Judging (J) vs. Perceiving (P): Apakah kamu lebih suka rencana yang terstruktur atau fleksibel?
Hasilnya bisa menunjukkan gaya komunikasi, cara berpikir, dan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Misalnya:
- INTP: Pemikir logis yang suka menganalisis segala sesuatu.
- ESFP: Spontan, suka bergaul, dan senang jadi pusat perhatian.
- INFJ: Penuh empati, sering berpikir mendalam tentang kehidupan.
Yang belum pernah coba, kunjungi aja situs 16Personalities.com. Nanti kamu akan dapat serangkaian pertanyaan, lumayan banyak, yang endingnya mengarah ke prediksi kepribadianmu.
Biasanya sih, seiring bertambah umur dan perbedaan lingkungan pergaulan, MBTI-mu nanti akan ikut ganti.
5. Enneagram
Kalau MBTI lebih fokus ke pola berpikir dan bertindak, Enneagram menggali lebih dalam tentang motivasi utama yang menggerakkan seseorang.
Tes ini asalnya dari tradisi kuno Babilonia dan Sufi. Menghasilkan 9 tipe utama, yang direpresentasikan secara numerik:
- Tipe 1 (The Perfectionist): Selalu ingin melakukan segalanya dengan benar.
- Tipe 2 (The Helper): Suka membantu orang lain, sering mengorbankan diri sendiri.
- Tipe 5 (The Investigator): Suka berpikir, menyelidiki, dan mengamati dari kejauhan.
- Tipe 7 (The Enthusiast): Enerjik, suka eksplorasi, benci merasa terjebak.
Setiap tipe juga punya sisi sehat dan nggak sehat. Jadi bisa jadi bahan refleksi buat melihat bagaimana dirimu berkembang atau malah terjebak dalam kebiasaan buruk.
6. Big Five Personality
Teori Big Five Personality Traits pertama kali dikembangkan tahun 1949 oleh D. W. Fiske. Terus dikembangkan lebih lanjut oleh berbagai peneliti seperti Norman (1967), Smith (1967), Goldberg (1981), serta McCrae & Costa (1987).
Sebenarnya, usaha memahami kepribadian secara ilmiah sudah dimulai sejak akhir abad ke-19. Tapi, penelitian resmi baru dimulai pada 1930-an oleh Gordon Allport dan Henry Odbert.
Mereka menyisir kamus Webster dan nemu 18.000 kata yang menggambarkan sifat manusia. Dari situ, disaring jadi 4.500 kata yang cuma fokus pada karakter dan perilaku, bukan aspek fisik.
Seiring waktu, penelitian lain menemukan banyak kesamaan di antara berbagai sifat yang ada, sampai akhirnya menyederhanakan konsep ini jadi lima faktor saja.
Big Five Personality Traits lebih melihat kepribadian sebagai spektrum dalam lima dimensi utama:
- Openness to Experience (Keterbukaan terhadap Pengalaman): Seberapa suka seseorang mencoba hal baru dan berpikir out of the box.
- Conscientiousness (Kesadaran): Seberapa disiplin dan bertanggung jawab seseorang.
- Extraversion (Ekstroversi): Seberapa nyaman seseorang dalam interaksi sosial.
- Agreeableness (Keramahan): Seberapa mudah seseorang berempati dan bekerja sama dengan orang lain.
- Neuroticism (Neurotisisme): Seberapa mudah seseorang mengalami stres atau emosi negatif.
Model ini dianggap lebih ilmiah dibanding MBTI atau Enneagram karena berbasis penelitian dan banyak diterapkan dalam psikologi modern.
Tapi..
Tes-tes ini bukan buat dicari kebenarannya 100%, alias lebih sebagai alat refleksi.
Kepribadian itu kompleks dan nggak bisa dikotak-kotakkan begitu saja. Makanya, meskipun banyak tes kepribadian seperti MBTI, Enneagram, atau Big Five yang beredar, nggak ada satu pun yang bisa benar-benar menangkap seluruh spektrum kepribadian seseorang.
Menurut Jaime Lane Derringer, seorang ilmuwan dari University of Illinois Urbana-Champaign, tes seperti Myers-Briggs memang menarik, tapi nggak cukup buat menggambarkan keragaman manusia.
Selain itu, tes ini juga cenderung menyoroti sisi positif dan mengabaikan aspek lain kayak neurotisisme atau kurang teliti. Derringer bilang kalau MBTI sebagai “marketing yang hebat” karena orang-orang cenderung suka mendengar hal baik tentang diri mereka sendiri.
Banyak tes kepribadian juga pakai bahasa yang terlalu umum, sampai bisa berlaku buat siapa saja yang membacanya. Ini disebut Efek Barnum—fenomena psikologis di mana seseorang merasa deskripsi umum kepribadian benar-benar menggambarkan dirinya secara spesifik.
Stephen Benning, seorang profesor psikologi di University of Nevada Las Vegas, menjelaskan kalau ini mirip dengan trik PT Barnum yang bilang, “Ada orang bodoh yang lahir setiap menit.” Maksudnya, banyak orang yang terjebak dalam deskripsi generik dan menganggapnya unik untuk dirinya sendiri.
Brent Roberts, peneliti di bidang psikologi, juga ngingetin kalau tes ini berbasis data yang kita laporkan sendiri. Artinya, kita sendiri yang menilai apakah kita pemarah atau penyabar, apakah kita teliti atau cuek.
Tapi, bisa jadi ada sisi diri kita yang nggak kita sadari atau malah kita salah paham tentangnya. Karena itu, menggali informasi dari berbagai sumber—termasuk konsultasi dengan profesional—bisa lebih membantumu memahami diri sendiri.
Ingat juga, punya sifat tertentu nggak berarti kita terkunci dalam pola perilaku tertentu. Kepribadian itu fleksibel dan bisa berubah tergantung situasi.
Jadi, lebih baik hasil tes kepribadian dipakai buat bahan refleksi untuk mengenal diri sendiri lebih dalam.
Dari semua metode yang hipmin tulis tadi, mana yang paling bikin kamu penasaran buat coba duluan? Semua aja deh gas!