Cerita bagaimana kejujuran akan berbuah kebaikan. Banyak orang memilih cara-cara licik buat mencapai tujuan. Entah untuk meraih harta, takhta, dan obsesi diri lainnya. Tapi percayalah, sikap jujur apa adanya itu yang lebih berharga.
Kaisar dan Benih Tumbuhan
Di sebuah kerajaan wilayah Timur nun jauh di sana, seorang kaisar yang sudah tua sedang mencari kandidat penerus takhtanya. Tapi, dia ingin sosok penerus yang benar-benar layak.
Bukannya menunjuk adipati atau anggota keluarganya, dia pilih melakukan sesuatu yang berbeda.
Kaisar mengumpulkan anak-anak muda di kerajaannya dan bilang, “Aku akan memberikan satu benih kepada kalian masing-masing. Tanamlah, rawat, dan setahun dari sekarang bawalah hasilnya kepadaku. Dari sana, aku akan memilih siapa yang pantas menjadi kaisar berikutnya.”
Seorang anak laki-laki bernama Ling sangat antusias akan kabar tersebut. Dia lalu membawa pulang benih itu dan bercerita ke ibunya.
Ling semangat dan sabar menanam benih itu dalam pot. Tiap hari dia siram dan awasi. Berharap tunasnya segera muncul.
Tapi, berminggu-minggu berlalu, benih itu tetap nggak tumbuh.
Padahal, teman-temannya sudah saling membanggakan hasil benih mereka yang sudah berkembang lebih jauh. Bahkan ada yang sudah punya pohon kecil.
Ling mulai khawatir dan ragu. Enam bulan berlalu, potnya masih kosong. Meski merasa gagal, Ling tetap merawatnya dengan sabar.
Singkat cerita, setahun sudah Ling merawat benihnya. Hari yang ditunggu-tunggu tiba, semua anak membawa tanaman mereka ke istana.
Ling sempat ragu ikut ke sana, tapi ibunya berkata, “Kamu harus jujur. Bawa saja potmu.”
Sesampainya di sana, dia melihat teman-temannya membawa tanaman yang subur dan indah.
Beberapa orang menertawakan Ling dan pot kosongnya, mencemoohnya, dan menyindir usahanya yang dianggap sia-sia.
Waktu kaisar datang, dia mengagumi semua tanaman yang ada. “Wah, luar biasa,” katanya.
Tapi, seketika matanya tertuju pada pot yang dipegang Ling. Kaisar lalu memerintahkan pengawalnya memanggil Ling maju.
“Aku gagal. Mungkin aku akan dihukum,” pikir Ling ketakutan.
Tapi, yang terjadi justru sebaliknya. Kaisar tersenyum dan berkata, “Lihatlah kaisar baru kalian! Namanya Ling.”
Semua orang kaget. Ling sendiri nggak percaya. Ternyata dia yang dipilih, padahal benihnya gagal tumbuh. Bagaimana bisa?
Kaisar lalu menjelaskan, “Setahun yang lalu, aku memberikan kalian semua benih yang sudah direbus, yang tidak mungkin tumbuh. Tetapi kalian semua, kecuali Ling, memilih menggantinya dengan benih lain dan membawa tanaman palsu ke hadapanku. Ling adalah satu-satunya yang memiliki keberanian dan kejujuran untuk membawakanku pot kosong dengan benih yang aku berikan. Karena itu, dialah yang pantas menjadi kaisar berikutnya!”
Kejujuran Menuntun Kebaikan
Bersikap jujur memang nggak gampang, terutama saat seseorang dihadapkan pada situasi yang menguji integritas diri.
Banyak yang memilih memanipulasi keadaan biar terlihat baik dan sempurna. Tapi berani buat jujur akan menuntunmu pada sesuatu yang jauh lebih indah.
Nabi Muhammad SAW juga mengatakan jika berperilaku jujur akan mengantarkan kita pada kebaikan. Dikatakan dalan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:
“Dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi SAW bersabda; sesungguhnya kejujuran itu membawa pada kebaikan dan kebaikan itu membawa (pelakunya) ke surga dan orang yang membiasakan dirinya berkata benar(jujur) sehingga ia tercatat disisi Allah sebagai orang yang benar, sesungguhnya dusta itu membawa pada keburukan (kemaksiatan) dan keburukan itu membawa ke neraka dan orang yang membiasakan dirinya berdusta sehingga ia tercatat disisi Allah sebagai pendusta.” (Sahih al-Bukhari, Vol. 8:116)
Jadi, jika suatu saat kamu diuji, ingat cerita Ling. Kejujuran mungkin nggak langsung membawa hasil yang diharapkan, tapi pada akhirnya, kejujuranlah yang akan memenangkan segalanya.
Cerita asli: The Emperor and the Seed/Islamcan.com