Pernah nggak kamu dengar gosip atau cerita buruk tentang seseorang, lalu langsung pengin menyebarkannya ke orang lain?
Kadang kita lupa buat ngecek dulu, apakah cerita itu benar, baik, atau bahkan berguna.
Ada satu kisah dari masa Kekhalifahan Abbasiyah yang bisa jadi pengingat buat perilaku semacam itu.
Suatu hari, seorang pria datang menemui seorang ulama besar di Baghdad. Dengan wajah penasaran, pria itu berkata, “Tahukah Anda apa yang baru saja saya dengar tentang teman Anda?”
Sang ulama, yang dikenal sebagai orang bijak dan menghargai ilmu, nggak langsung menanggapinya.
Ia tersenyum dan berkata, “Tunggu sebentar. Sebelum kamu melanjutkan, aku ingin kamu melewati ujian kecil yang disebut Ujian Tiga Saringan.”
“Saringan tiga?” pria itu mengernyit.
“Benar,” jawab sang ulama. “Sebelum kamu berbicara tentang temanku, mari kita saring dulu apa yang akan kamu katakan. Yang pertama adalah saringan Kebenaran. Apakah kamu yakin cerita yang akan kamu sampaikan itu benar?”
Pria itu terdiam sejenak. “Sebenarnya saya baru saja mendengarnya, jadi saya tidak tahu apakah itu benar atau tidak.”
“Baiklah,” kata sang ulama. “Kalau begitu, kamu tidak yakin apakah itu benar atau tidak. Sekarang kita coba saringan kedua, yaitu Kebaikan. Apakah yang ingin kamu ceritakan itu sesuatu yang baik?”
Pria itu menggeleng. “Tidak, justru sebaliknya.”
Sang ulama tetap tersenyum. “Jadi, kamu ingin menceritakan sesuatu yang buruk tentang temanku, tapi kamu tidak yakin itu benar. Mungkin masih ada harapan, karena ada satu saringan lagi, yaitu Kegunaan. Apakah yang ingin kamu sampaikan ini berguna bagi saya?”
Pria itu semakin gelagapan. “Hmm… tidak juga.”
Sang ulama menghela napas, lalu berkata, “Kalau begitu, untuk apa kamu menceritakannya kepadaku?”
Pria itu cuma bisa terdiam, lalu pergi dengan rasa malu.
Pikir Tiga Kali Dulu
Sering kali kita lupa, bahwa tidak semua hal perlu diucapkan. Gosip yang belum jelas kebenarannya hanya akan menyakiti orang lain, atau bahkan menimbulkan fitnah. Maka, sebelum menyampaikan sesuatu, coba pikirkan: Apakah ini benar? Apakah ini baik? Apakah ini berguna?
Allah SWT sudah mengingatkan dalam QS. Al-Hujurat ayat 11:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim.”
Sebelum berbicara, saring dulu. Karena kata-kata yang keluar dari mulut kita, bisa jadi membawa manfaat, atau malah menyakiti orang lain.
Cerita asli: The Triple Filter Test
