in

Zat Kimia, Balik ke Panggung dengan Formasi Baru & Single “Mata Hari”

Zat Kimia yang kini bertiga - foto oleh Dion Clarensa
Zat Kimia yang kini bertiga - foto oleh Dion Clarensa

Setelah vakum 5 tahun, Zat Kimia akhirnya kembali ke panggung musik dengan single terbaru mereka, “Mata Hari”. Kini, grup alternatif rock asal Bali tampil dengan formasi baru, terdiri dari Ian Stevenson (gitar dan vokal), Made Edy (bass), dan Bramestyo (gitar).

Zat Kimia pertama kali dibentuk sekitar tahun 2010 oleh Ian Joshua Stevenson (vokal/gitar) dan Made Edi Kurniawan (bass/keyboard) di Denpasar, Bali.

Nama Zat Kimia sendiri dipilih tanpa filosofi khusus.

“Saya dari awal memberi nama Zat Kimia, tidak ada filosofi sebenarnya. Kami hanya ingin musik kami seperti zat kimia, ada di mana-mana,” ujar Ian dalam wawancara oleh JPNN.

Melengkapi formasi awal, Ian dan Made mengajak Kiki sebagai drummer dan Bimo sebagai gitaris. Sejak saat itu, mereka mulai memproduksi musik secara independen di studio milik Ian, dan karya-karya mereka mulai mendapat tempat di skena musik lokal.

Zat Kimia meluncurkan debut album berjudul Candu Baru pada 2017. Album ini membawa nuansa rock alternatif yang kental sentuhan 90-an.

Selain berhasil masuk nominasi Album Rock Terbaik dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards, Candu Baru juga dinobatkan sebagai salah satu dari sepuluh album Indonesia terbaik versi Rolling Stone Indonesia tahun 2017.

Sukses tersebut membawa Zat Kimia ke panggung-panggung besar, seperti Soundrenaline dan Synchronize Fest, sekaligus memperluas nama mereka di industri musik Indonesia. Meski begitu, mereka tetap konsisten merilis karya baru, seperti single “Candu Baru” yang terinspirasi dari fenomena kecanduan masyarakat terhadap internet dan media sosial.

Kembalinya Zat Kimia dengan Single Baru

Sekian lama absen dari kancah musik, Zat Kimia merilis lagu baru pada 13 September 2024 kemarin. Seperti sudah disebutkan di atas, single mereka diberi judul “Mata Hari”.

Lewat keterangan resminya, mereka menjelaskan bahwa “Mata Hari” punya makna mendalam. Lagu ini berkisah tentang sebuah objek yang merupakan simbol dari sumber cahaya, kehangatan, dan semangat hidup. Itu bisa berupa matahari secara harfiah, atau individu.

Ian, selaku penulis lirik, mengungkapkan soal makna lagu ini.

“Seperti matahari yang selalu konsisten terbit dan terbenam, mengisyaratkan bahwa tidak ada yang permanen di dunia ini, semuanya berubah. Bahkan kegelapan pun tak selamanya. Lagu ini juga tentang proses pribadiku setiap hari merayakan hari-hari menyambut matahari, salah satunya karena dialah aku sekarang bisa sehat dan bisa menikmati kehidupan,” katanya.

Berbeda dengan sebelumnya, penggarapan lagu ini memakai pendekatan berbeda. Zat Kimia kini cuma bertiga, sehingga mereka mengandalkan teknologi digital dalam produksi musik.

Lebih lanjut, Ian menjelaskan, “Proses kreatif untuk lagu ‘Mata Hari’ ini lebih banyak in the box karena kami sekarang hanya bertiga, jadi part drum awalnya masih perlu dibuat secara digital. Tapi pada dasarnya sih mirip dengan album pertama, hanya sekarang proses jamming dengan drum agak berkurang.”

“Mata Hari” kini sudah dapat dinikmati melalui berbagai platform streaming seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music. Selain itu, penampilan pertama Zat Kimia setelah vakum akan terjadi pada 22 September 2024 di ajang Pestapora yang digelar di Jiexpo, Jakarta.