Di tengah dunia yang penuh gejolak dan ketidakpastian, SUMAR (Palembang) kembali hadir dengan album terbaru mereka, “Hectic Chaotic”. Sebenarnya embrio album ini sudah mulai terbentuk sejak 2018, saat sesi rekaman album “On Fire”.
Namun, Faisal Hadi (drum), Dhony Abdul Kharist (bass & vokal), dan Satriyo Prakoso (gitar & vokal) harus melewati perjalanan panjang penuh rintangan. Sebelum akhirnya berhasil mengantar album ini ke telinga pendengar pada akhir 2022.
Proses yang Berliku
Pada sesi rekaman album sebelumnya, “On Fire”(April 2018), embrio lagu-lagu dalam “Hectic Chaotic”, seperti “Break Down All the Walls” dan “Punk Rock Show Anthem” sudah muncul. Akan tetapi, proses produksi album ini menghadapi tantangan besar, terutama ketika pandemi Covid-19 melanda.
Meski banyak hambatan, pengumpulan materi terus berlangsung pada kurun 2020 hingga pertengahan 2021. Rekaman dimulai pada Oktober 2021 dengan pendekatan berbeda: Sat dan Adhie merekam di Palembang, sementara Dhony mengerjakan bagian bass dan vokalnya di tempat seberang, Jakarta.
Terpisah jarak sudah cukup merepotkan, apalagi ditambah dengan tragedi lain. Kerusakan teknis pada perangkat komputer studio mereka membuat sebagian data rekaman hilang. Belum lagi kabar menyedihkan dari ibunda gitaris sekaligus vokalis, Sat yang terdiagnosa kanker. Membuat SUMAR lebih kesulitan lagi mengatur ulang jadwal rekaman.
Namun, setelah bulan-bulan penuh perjuangan, proses pengambilan materi akhirnya rampung. “Isolation”, salah satu lagu dari album ini pun bisa rilis pada akhir 2022, sebagai bagian dari kompilasi Consumed Magazine edisi perdana.
Kekacauan dalam Musik, Lirik, dan Visual
Album “Hectic Chaotic” sendiri mencerminkan kondisi tidak stabil yang sempat dialami para personel band. Baik secara internal maupun yang terjadi di ranah eksternal. Dari lingkungan kerja yang toxic hingga merawat orang tua yang sakit, semua pengalaman ini termanifestasi lewat musik mereka. Konflik sosial global, seperti peperangan yang diberitakan media, juga turut memengaruhi tema-tema lagu di album ini.
Itu bisa dilihat dari beberapa trek, seperti “Emergency Broadcast System” yang bahkan dibuka dengan cuplikan suara sirine tanda bahaya. Atau “Isolation”, trek ke- 4 yang menggambarkan dampak menguncang dari pandemi Covid. Juga lagu terakhir, “Wasted” yang lebih personal, menceritakan kelelahan fisik dan mental akibat masalah kehidupan yang datang bertubi-tubi.
Senada dengan musiknya, artwork album juga dirancang untuk merepresentasikan pesan serupa. Gambar tank baja, anak kecil, dan puing-puing kota menggambarkan kekacauan dunia dan tantangan yang dihadapi manusia. Seorang anak dalam ilustrasi melambangkan manusia yang sering merasa kecil di tengah belantara dunia, dengan pilihan untuk bangkit melawan atau tunduk ditindas.
Dengarkan Hectic Chaotic dari SUMAR di sini: