• About Us
  • Beranda
  • Indeks
  • Kebijakan Privasi
  • Kirim Konten
Friday, December 19, 2025
hipkultur.com
  • Login
  • Register
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
hipkultur.com
No Result
View All Result
Home Fit & Zen

Stereotip Sifat Anak Pertama, Kedua, Ketiga, Sampai Paling Bungsu

Hipmin by Hipmin
25 July 2024
in Fit & Zen
0
Ilustrasi: anak dan orang tua

Ilustrasi: anak dan orang tua

0
SHARES
0
VIEWS
Bagikan di WABagikan di TelegramBagi ke FBBagi ke X

Urutan kelahiran memengaruhi pertumbuhan karakternya, tetapi tidak sesimpel itu. Lebih tepatnya, perbedaan pola asuh anak berdasarkan urutannya. Itulah yang bisa membentuk karakter si anak saat tumbuh dewasa.

Waktu ilmuwan melakukan penelitian tentang kepribadian, Julia Rohrer dari Universitas Leipzig, Swiss, mengatakan bahwa tidak ada pengaruh mutlak sifat seseorang dengan urutan kelahirannya. Tapi, ada karakter umum yang muncul pada anak pertama, kedua, dan seterusnya, baik laki-laki maupun perempuan.

Karakteristik Anak Sesuai Urutannya

Mari kita bahas soal itu, barangkali bisa jadi referensi dan bantu kamu lebih kenal diri sendiri.

Anak Pertama/Sulung

Ketika belum punya adik, kasih sayang orang tua tercurahkan penuh kepadanya. Namun ketika anak berikutnya lahir, biasanya si sulung diberi tanggung jawab lebih buat menjaga adik-adiknya, bahkan bantu-bantu urusan rumah tangga. Ini kemudian membuatnya tumbuh mandiri, bertanggung jawab, berjiwa pemimpin, juga mendominasi.

Di dunia kerja, karakteristik macam itu memang dibutuhkan. Tapi secara personal, juga bisa menjadi bumerang. Si sulung berpeluang jadi dewasa sebelum waktunya. Lalu perfeksionis dan sering merasa terdorong untuk memenuhi harapan orang lain. Kalau terlalu banyak membebani diri sendiri, maka risikonya stres dan cemas berlebihan.

Anak Tengah

Anak tengah punya karakter lebih berani mengambil risiko, fleksibel, bebas, suka sosialiasi, dan agak rebel. Jika punya adik dan kakak, si anak tengah ini bisa berkembang menjadi negosiator yang baik, karena sering membantu menengahi permasalahan kakak-adik, bahkan orang tua.

Tapi negatifnya, ia seringkali menjadi pencemburu dan kompetitif, juga kurang mandiri. Ada orang tua dan kakak sulung yang menjaganya, sehingga merasa banyak bantuan. Sering kali juga caper, karena merasa kasih sayang orang tua lebih tercurah pada anak pertama atau terakhir. Maka dari itu, anak kedua cenderung lebih rentan bermasalah dibanding anak pertama.

Anak Terakhir/Bungsu

Anak bungsu biasanya jadi yang paling dimanja, sehingga kepribadiannya mungkin lebih baik daripada kakak-kakaknya. Ia jarang punya masalah kesehatan mental, emosi dan perilakunya pun lebih stabil. Pelajaran dari orang tua dan para kakak juga bikin anak bungsu lebih pandai menghadapi tantangan.

Tapi jangan lupa, ada sisi lain yang juga perlu diperhatikan. Karena sering dapat perhatian lebih dari anggota keluarga lain, anak bungsu bisa terlalu manja dan kurang mandiri. Ia mungkin sering merepotkan orang lain untuk menyelesaikan masalah sendiri. Selain itu, jika terlalu banyak dimanjakan, ia bisa menjadi kurang bertanggung jawab dan tidak matang secara personal.

Anak Tunggal

Anak tunggal juga memiliki karakteristik tersendiri. Tanpa saudara kandung, mereka menerima seluruh perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Ini seringnya bikin mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan matang. Mereka cenderung lebih kreatif, independen, dan punya kemampuan komunikasi yang baik karena sering berinteraksi dengan orang dewasa.

Namun tanpa kehadiran saudara, anak tunggal mungkin merasa kesepian, sehingga akan banyak menghabiskan waktu di luar. Kalau mereka terbiasa mendapatkan apa yang diinginkan, bisa saja mereka jadi kurang fleksibel dan keras kepala. Plus, terlalu perfeksionis dan tertekan untuk memenuhi harapan keluarga, seperti anak sulung.

Efek urutan kelahiran sering kali dibesar-besarkan dan tidak konsisten.

Ernst & Angst

Ya, lagi-lagi rumusan karakteristik ini sifatnya tidak mutlak. Kenyataan di lapangan pasti akan banyak berbeda.

Orang yang mencetuskan teori dasar tentang urutan kelahiran pada tahun 1924, Alfred Adler, percaya kalau posisi seorang anak dalam keluarga bisa memengaruhi perkembangan kepribadian dan karakteristik mereka.

Meskipun banyak yang mendukung, teori itu juga banyak dikritik oleh para ilmuwan lain. Salah satunya oleh Cecile Ernst dan Jules Angst dalam Birth Order, It’s Influence on Personality (1983).

Mereka menemukan bahwa pengaruh urutan kelahiran terhadap kepribadian cenderung kecil atau tidak ada. Kesimpulannya, efek urutan kelahiran tidak konsisten dan seringnya dibesar-besarkan.

Tags: kepribadiankesehatan mentalpsikologi
Previous Post

re:NAN: Lost Consciousness Pt. 2, Kuak Realita Quarter Life-Crisis

Next Post

Krisis Keamanan dalam Single Baru Kingkong Milkshake, “Ancaman Kota”

Next Post
Trio Kingkong Milkshake, band pop punk asal Malang

Krisis Keamanan dalam Single Baru Kingkong Milkshake, "Ancaman Kota"

Please login to join discussion

Daftar Putar

Recent Comments

  • Bachelor of Physics Engineering Telkom University on Simak Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli Berikut Ini
  • Ani on Simak Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli Berikut Ini
  • About Us
  • Beranda
  • Indeks
  • Kebijakan Privasi
  • Kirim Konten

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.