• About Us
  • Beranda
  • Indeks
  • Kebijakan Privasi
  • Kirim Konten
Friday, December 19, 2025
hipkultur.com
  • Login
  • Register
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
hipkultur.com
No Result
View All Result
Home Kolab

Single: Rebah – Banibunyi, Sisi Sentimental yang Lama Tertahan

Hipmin by Hipmin
14 March 2025
in Kolab
0
Banibunyi alias Eko Budi Rasyanto, musisi multitalenta dari Palu

Banibunyi alias Eko Budi Rasyanto, musisi multitalenta dari Palu

0
SHARES
0
VIEWS
Bagikan di WABagikan di TelegramBagi ke FBBagi ke X

Ada kala seseorang yang biasanya tampil ekspresif dan penuh energi, tiba-tiba muncul dengan sisi lain yang lebih sendu. Itulah yang terjadi pada proyek solo Banibunyi, moniker dari Eko Budi Rasyanto, musisi multitalenta dari Palu yang akhirnya berani menampilkan sisi sentimentalnya lewat single berjudul “Rebah”.

Lagu ini sebenarnya sudah tersedia di berbagai platform musik sejak 23 April 2023, tapi baru benar-benar diperkenalkan ke publik pada 13 Januari 2025. Alasannya? Eko sempat enggan mengumbar sisi melankolisnya ke hadapan banyak orang.

“Itu dia alasannya kenapa baru memperlihatkan diri, karena saya banyak main di proyek musik yang tidak sendu. Nah tiba-tiba di Banibunyi jadi ‘lelaki sendu nan melankolis’ hehe. Cukup berbanding terbaliklah saya dengan moniker ini sebenarnya. Yang mana di keseharian sangat ekspresif nan ekstrovert, di lagu ini sangat menye-menye. Tapi akhirnya saya beranikan untuk perlihatkan siapa dibalik moniker ini di 13 Januari 2025.” ujar Eko.

“Rebah” berbicara tentang lelahnya menjalani hidup yang penuh dinamika. Ada pesan tersirat tentang bagaimana manusia yang terus berjuang tanpa henti, sesekali butuh untuk rebah—baik secara fisik maupun emosional. Terlebih lagi, lagu ini juga menyentuh sisi romansa yang tak selalu berjalan sesuai harapan. Lirik “Wahai Puan Kuberi Darah, Di mana Air Mata?” seakan menggambarkan perjuangan yang telah dikerahkan habis-habisan, namun akhirnya berujung pada kehampaan.

Untuk memberikan sentuhan akhir yang lebih mendalam, Eko menggandeng Berli sebagai produser. Kolaborasi ini menghasilkan aransemen yang hangat dengan nuansa melankolis yang semakin memperkuat atmosfer lagu. Tak hanya merilis lagunya, Banibunyi juga membagikan video klip di akun Instagram pribadinya sebagai bentuk perkenalan diri kepada publik. Dan ini baru permulaan, karena dalam waktu dekat, dia sudah siap melepas karya baru lagi.

Tags: indiemusikmusisipalu
Previous Post

Proyek Digital Pemerintah Indonesia yang Bermasalah, Bikin Rakyat Marah

Next Post

Single: “Is It Love?” dari Cécil Yang, Lagu Galau Tapi Fun

Next Post
Cecil Yang duduk di kursi empuk

Single: "Is It Love?" dari Cécil Yang, Lagu Galau Tapi Fun

Please login to join discussion

Daftar Putar

Recent Comments

  • Bachelor of Physics Engineering Telkom University on Simak Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli Berikut Ini
  • Ani on Simak Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli Berikut Ini
  • About Us
  • Beranda
  • Indeks
  • Kebijakan Privasi
  • Kirim Konten

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.