Wednesday, May 21, 2025
Kirim tulisan
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
Banibunyi alias Eko Budi Rasyanto, musisi multitalenta dari Palu

Single: Rebah – Banibunyi, Sisi Sentimental yang Lama Tertahan

by Hipmin
1 February 2025
in Kolab
A A
0
SHARES
0
VIEWS
Bagikan di WABagikan di TelegramBagi ke FBBagi ke X

Ada kala seseorang yang biasanya tampil ekspresif dan penuh energi, tiba-tiba muncul dengan sisi lain yang lebih sendu. Itulah yang terjadi pada proyek solo Banibunyi, moniker dari Eko Budi Rasyanto, musisi multitalenta dari Palu yang akhirnya berani menampilkan sisi sentimentalnya lewat single berjudul “Rebah”.

Lagu ini sebenarnya sudah tersedia di berbagai platform musik sejak 23 April 2023, tapi baru benar-benar diperkenalkan ke publik pada 13 Januari 2025. Alasannya? Eko sempat enggan mengumbar sisi melankolisnya ke hadapan banyak orang.

“Itu dia alasannya kenapa baru memperlihatkan diri, karena saya banyak main di proyek musik yang tidak sendu. Nah tiba-tiba di Banibunyi jadi ‘lelaki sendu nan melankolis’ hehe. Cukup berbanding terbaliklah saya dengan moniker ini sebenarnya. Yang mana di keseharian sangat ekspresif nan ekstrovert, di lagu ini sangat menye-menye. Tapi akhirnya saya beranikan untuk perlihatkan siapa dibalik moniker ini di 13 Januari 2025.” ujar Eko.

“Rebah” berbicara tentang lelahnya menjalani hidup yang penuh dinamika. Ada pesan tersirat tentang bagaimana manusia yang terus berjuang tanpa henti, sesekali butuh untuk rebah—baik secara fisik maupun emosional. Terlebih lagi, lagu ini juga menyentuh sisi romansa yang tak selalu berjalan sesuai harapan. Lirik “Wahai Puan Kuberi Darah, Di mana Air Mata?” seakan menggambarkan perjuangan yang telah dikerahkan habis-habisan, namun akhirnya berujung pada kehampaan.

Untuk memberikan sentuhan akhir yang lebih mendalam, Eko menggandeng Berli sebagai produser. Kolaborasi ini menghasilkan aransemen yang hangat dengan nuansa melankolis yang semakin memperkuat atmosfer lagu. Tak hanya merilis lagunya, Banibunyi juga membagikan video klip di akun Instagram pribadinya sebagai bentuk perkenalan diri kepada publik. Dan ini baru permulaan, karena dalam waktu dekat, dia sudah siap melepas karya baru lagi.

SendShareShareTweet

Tulisan Lainnya

Kolab

Single: “Pegang Kendali” – JESENN, Indahnya Mencintai Diri Sendiri

17 May 2025
Kolab

Single: “Give You All” – lightcraft, Lagu Cinta Bernuansa Tak Biasa

16 May 2025
Kolab

Single: “Bertahan” – Inveigh, Keluh Kesah Pekerja yang Sedang Jenuh

12 May 2025
Kolab

Pameran: Void/Vision 2025, Kolaborasi Seni Digital Audio Visual

12 May 2025
Next Post

Single: "Is It Love?" dari Cécil Yang, Lagu Galau Tapi Fun

Single: "Dirimu Yang Lain" - Farrel Hilal, Balada Cinta Nggak Ada Habisnya

Debut EP: That Depends On You dari Static Years

Kenapa Minggu Jadi Hari Libur dan Tanggal Merah?

Please login to join discussion

© 2025 hipKultur.com

Opsi Lainnya

  • About
  • Contact

Ikuti

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Sign Up
Kirim Tulisan
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result

© 2025 hipKultur.com