Ada kala seseorang yang biasanya tampil ekspresif dan penuh energi, tiba-tiba muncul dengan sisi lain yang lebih sendu. Itulah yang terjadi pada proyek solo Banibunyi, moniker dari Eko Budi Rasyanto, musisi multitalenta dari Palu yang akhirnya berani menampilkan sisi sentimentalnya lewat single berjudul “Rebah”.
Lagu ini sebenarnya sudah tersedia di berbagai platform musik sejak 23 April 2023, tapi baru benar-benar diperkenalkan ke publik pada 13 Januari 2025. Alasannya? Eko sempat enggan mengumbar sisi melankolisnya ke hadapan banyak orang.
“Itu dia alasannya kenapa baru memperlihatkan diri, karena saya banyak main di proyek musik yang tidak sendu. Nah tiba-tiba di Banibunyi jadi ‘lelaki sendu nan melankolis’ hehe. Cukup berbanding terbaliklah saya dengan moniker ini sebenarnya. Yang mana di keseharian sangat ekspresif nan ekstrovert, di lagu ini sangat menye-menye. Tapi akhirnya saya beranikan untuk perlihatkan siapa dibalik moniker ini di 13 Januari 2025.” ujar Eko.
“Rebah” berbicara tentang lelahnya menjalani hidup yang penuh dinamika. Ada pesan tersirat tentang bagaimana manusia yang terus berjuang tanpa henti, sesekali butuh untuk rebah—baik secara fisik maupun emosional. Terlebih lagi, lagu ini juga menyentuh sisi romansa yang tak selalu berjalan sesuai harapan. Lirik “Wahai Puan Kuberi Darah, Di mana Air Mata?” seakan menggambarkan perjuangan yang telah dikerahkan habis-habisan, namun akhirnya berujung pada kehampaan.
Untuk memberikan sentuhan akhir yang lebih mendalam, Eko menggandeng Berli sebagai produser. Kolaborasi ini menghasilkan aransemen yang hangat dengan nuansa melankolis yang semakin memperkuat atmosfer lagu. Tak hanya merilis lagunya, Banibunyi juga membagikan video klip di akun Instagram pribadinya sebagai bentuk perkenalan diri kepada publik. Dan ini baru permulaan, karena dalam waktu dekat, dia sudah siap melepas karya baru lagi.