in

Musik Bisa Jadi Obat Tidur, Pengaruhi Diet, Nggak Percaya?

Ilustrasi: menonton konser
Ilustrasi: menonton konser

Musik adalah seni berupa bunyi yang dapat dijadikan sebagai pengungkap pikiran atau perasaan penciptanya loh. Contohnya, tak jarang pendengar musik ikutan nangis gara-gara musik bergenre melow.

Sejarahnya, musik dikenal sejak awal abad ke-20. Saat itu, musik masih dianggap sebagai nada yang biasa saja. Di mana musik dikenalkan dengan keteraturan getarannya yang beriringan.

Keteraturan tersebut kemudian menghasilkan nada yang berguna sebagai pembeda bunyi musik dari kebisingan.

Namun di paruh kedua abad ke-20, kebisingan serta keheningan itu sendiri ternyata dianggap sebagai elemen dalam komposisi dan suara acak oleh komposer, seperti John Cage.

Setelah muncul mesin elektronik, musik pun dikembangkan melalui komposer yang direkam langsung pada kaset atau file digital.

Sejarah inilah yang membuat musik diterima di berbagai kalangan dan budaya di dunia, serta diterapkan di berbagai praktik kehidupan hingga saat ini.

Namun, pernah nggak kalian bertanya-tanya, apa sih sebenarnya pengaruh musik bagi kesehatan manusia, bila dipelajari secara ilmiah? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini:

1. Musik Mempengaruhi Aliran Darah

Ternyata pengaruh musik tak hanya ada di pikiran dan hati. Kamu juga akan merasakan getaran di aliran darah saat mendengarkan musik.

Hal ini biasa terjadi pada musisi atau orang yang sedang bermain musik.

Sebuah konferensi psikologi sosial di Birmingham pernah mengatakan bahwa, darah pada tubuh manusia yang bermain musik mengalir lebih baik dan menyebabkan seluruh bagian otaknya berfungsi dengan aktif.

Penelitian lainnya mengungkapkan, aliran darah akan lebih cepat mengalir saat kamu bermain musik yakni hanya setengah jam, setelah kamu bermain musik ringan.

2. Musik Ceria Menunjang Kreativitas

Tau nggak sih, musik ceria ternyata dapat menunjang kreativitas. Banyak penelitian menemukan bagaimana musik ceria dapat menunjang kreativitas yang berguna untuk kegiatan apa pun. Bahkan sangat berguna untuk aktivitas berat yang dilakukan setiap hari.

Salah satu penelitian juga mengatakan bahwa musik ceria dapat meningkatkan kreativitas secara menyeluruh.

Penelitian tersebut menjelaskan, salah satu bentuk kreativitas yang ditunjang oleh musik ialah aktivitas menggambar, penggabungan persistensi (ketahanan), dan fleksibilitas.

Fleksibilitas yang ditunjang oleh musik dapat berdampak pada kegiatan kreativitas yang lebih menyeluruh.

3. Musik Memengaruhi Diet

Ternyata tak hanya hati, perut juga bisa terkontaminasi oleh musik.

Sebuah penelitian dari University of South Florida, menampilkan hasil bahwa musik pelan dan bervolume kecil membuat pendengarnya cenderung memilih mengonsumsi makanan sehat seperti salad atau sayur dalam jumlah secukupnya.

Sebaliknya, musik cepat, bernada keras, dan volume tinggi, akan membuat pendengarnya lebih senang mengonsumsi makanan tinggi lemak atau kurang sehat, seperti cokelat dalam jumlah yang cukup banyak.

Jadi, jika kamu mau diet, jangan lupa dengarkan musik bergenre pelan dan dengan volume rendah. Agar dietmu lebih semangat untuk memakan makanan sehat, tentunya dalam porsi secukupnya.

4. Musik Obat Tidur

Bila kamu mengalami susah tidur atau insomnia, coba sesekali dengarkan musik pengantar tidur yang membuat tubuh rileks.

Karena kesulitan tidur sebenarnya bukan masalah sepele, penyakit ini sangat perlu diatasi karena membawa dampak pada kondisi kesehatan tubuh.

Menurut salah satu jurnal berasal dari University of Sheffield, UK.

Mendengarkan musik pengantar tidur bergenre selow dan bervolume rendah dapat menghilangkan stres berlebih dan mempercepat ngantuk. Sehingga musik ini memang cocok dikatakan sebagai obat tidur alami.

5. Musik Membantu Perkembangan Otak Bayi Prematur

Bayi yang lahir prematur memiliki peluang mendapatkan masalah neuropsikologis pada otaknya saat masa pertumbuhan.

Untuk mengatasinya, kamu bisa mencoba metode pendengaran musik pada bayi. Metode ini diajarkan oleh ilmuwan kesehatan, seperti penelitian yang dilakukan di University of Geneva dan the University Hospitals of Geneva, dua perguruan tinggi di Swiss.

Dari penelitian ini telah dibuktikan, bahwa jaringan syaraf bayi prematur terutama pada fungsi kognitif dan sensorik bayi mengalami perkembangan jauh lebih baik setelah mendengarkan musik.

Namun, musik yang didengarkan bukan musik sembarangan ya, musik ini sudah dirancang khusus untuk bayi prematur yang berguna merangsang sistem sensorik bayi.