in

MiChat, Alat Komunikasi yang Melenceng Jadi Platform Prostitusi

Ilustrasi: komunikasi chat pakai MiChat
Ilustrasi: komunikasi chat pakai MiChat

Ketika meluncurkan MiChat, pengembangnya mungkin nggak membayangkan kalau aplikasi mereka bakal disalahgunakan. Aplikasi yang awalnya didesain untuk memudahkan komunikasi dan menjalin pertemanan, belakangan justru jadi sarang prostitusi online, khususnya di Indonesia.

MiChat (mai chat) sebenarnya adalah aplikasi mirip Whatsapp, Line, atau Telegram. Dikembangkan oleh MiChat Pte. Limited, perusahaan Singapura yang berdiri pada 2018, sama dengan tahun peluncuran MiChat.

Aplikasi pesan instan ini memungkinkan pengguna untuk terhubung dan berkomunikasi dengan orang terdekat, lewat pesan teks, foto, dan suara.

Untuk mulai menggunakannya, kamu cukup daftar pakai nomor telepon, bukan kata sandi. Lalu memasukkan kode autentikasi yang dikirimkan via SMS. Bisa juga mendaftar dengan akun Google/Facebook. Dan, voila! Selanjutnya kamu sudah bisa berkirim pesan ke sesama pengguna.

MiChat punya beberapa fitur unik, seperti “Pohon Pesan” dan “Pengguna di Sekitar” yang bisa berfungsi untuk ketemu teman baru. Tapi fitur itu belakangan sering disalahgunakan buat prostitusi online, sehingga dicap negatif di Indonesia.

Fitur-fitur yang Dipunya MiChat

Ada beberapa fitur unik yang bikin dia berbeda dari aplikasi chat lainnya. Apa saja?

  1. Pohon Pesan: fitur ini buat menggantungkan pesan teks atau audio, yang kemudian dapat diambil dan direspons oleh pengguna lain. Pemilik akun juga dapat membaca dan membalas pesan yang diambil pengguna lain.
  2. Cari Teman Sekitar: ini buat cari teman di lokasi terdekat, sampai radius 5 kilometer. Pengguna juga bisa langsung berinteraksi dengan fitur “sapa dia”.
  3. Obrolan Grup: fitur grup dengan kapasitas maksimal 500 anggota.
  4. Menyembunyikan Status Online: pilihan untuk menyembunyikan status user sudah membaca pesan atau belum.
  5. Fitur Momen: mirip dengan post di IG atau FB, pengguna bisa berbagi status, foto, dan video tentang momen atau aktivitas mereka. Lengkap dengan respons berupa like dan komen oleh pemirsa.
  6. Game Center: ada pusat mabar dengan fitur ranking, dengan gim-gim simpel seperti Ludo Super, Domino 200k, dan Crazy Kart.

Karena fitur-fiturnya yang unik dan fungsional, nggak heran kalau pengguna MiChat jumlahnya sangat banyak. Sampai hari ini (14/10/2024), aplikasi ini sudah diunduh sebanyak 100 juta kali di PlayStore.

Cuma ya gitu. MiChat belakangan malah lebih populer sebagai aplikasi yang biasa dipakai buat open BO (booking out/booking online/booking order). Istilah itu banyak dipakai dalam kancah prostitusi, jadi kode buat orang yang memberikan layanan prostitusi.

Kenapa MiChat jadi Sarang Prostitusi Online?

Hipmin coba download dan daftar aplikasi MiChat. Setelah pendaftaran berhasil, langsung ada saran beberapa pengguna yang ditampilkan untuk diikuti dan menjadi teman. Kami skip, soalnya pengin coba fitur “Cari Teman Sekitar” yang sering dikaitkan dengan praktik prostitusi itu.

Tapi sebelum itu, Hipmin baru tahu kalau MiChat juga punya fitur cari teman kencan macam Tinder dan Bumble. Coba-coba sebentar. Dan setelah menggeser beberapa kali, langsung ketemu dengan akun-akun yang menawarkan layanan esek-esek. Mulai dari berjualan konten syur, layanan VCS (video call sex), pijat sensual, sampai yang eksplisit menawarkan layanan hubungan intim.

Lalu kenapa marak prostitusi online di MiChat? Salah satu alasannya adalah tingkat anonimitas yang ditawarkan aplikasi ini. Dengan enkripsi end-to-end, user bisa memakai akun palsu atau anonim tanpa khawatir mudah terlacak. Jadi, penyedia layanan prostitusi merasa lebih aman menjalankan praktik ilegalnya.

Fitur People Nearby (Cari teman di sekitar) juga mempermudah penjaja layanan prostitusi buat menawarkan jasa mereka. Tinggal pasang bio yang menarik dan eksplisit, para pelanggan potensial bisa menemukannya dengan mudah, tanpa perlu banyak interaksi di awal.

Selain itu, faktor lain yang memicu fenomena prostitusi adalah desakan ekonomi, gaya hidup hedon, dan kebutuhan uang instan. Bagi sebagian orang, MiChat menawarkan platform yang mudah diakses dan gratis untuk promosi diri tanpa biaya besar. Apalagi transaksi bisa dilakukan dengan mudah tanpa perlu keluar rumah.

Dan tentu itu bukan salah aplikasinya. Pengembang nggak punya niatan untuk menjadikannya platform jual-beli jasa prostitusi. Malah bisa jadi mereka merasa rugi kalau kehilangan banyak user Indonesia. Karena wacana pemblokiran oleh Kominfo juga sudah lama muncul, meski sampai hari ini masih belum terwujud.