in

Anak Muda Mau Investasi? Gapapa, Coba yang Gampang Dulu

ilustrasi investasi
Ilustrasi memasukkan koin ke dalam toples.

Investasi dulu sering dianggap ribet, mahal, atau cuma buat orang-orang berduit. Tapi, berkat teknologi yang makin sat set, investasi lebih gampang dijangkau semua orang. Termasuk anak muda yang baru mulai berkarier. Kekinian, investasi bahkan mungkin udah jadi bagian dari gaya hidup, sama pentingnya kayak ngopi sore atau langganan Netflix.

Sebetulnya, investasi nggak jauh beda sama kegiatan menabung di celengan ayam. Plusnya, kalau investasi kamu nggak cuma nyimpen uang, nilainya bisa nambah seiring waktu. Uangmu beranak pinak.

Tapi ya, jangan salah paham, investasi bukan jalan ninja biar cepat kaya. Butuh kesabaran, komitmen, dan ketenangan, apalagi kalau pasarnya lagi drama.

Selain buat mempersiapkan masa depan, investasi itu sebenarnya mengajarkan disiplin keuangan. Kamu jadi lebih paham prioritas, belajar menunda kesenangan, dan punya mindset grow your money.

Investasi ada macam-macam jenisnya, mulai dari yang kilat sampai yang harus sabar banget. Kalau kamu lagi cari cuan yang cepat tapi nggak terlalu ribet, investasi jangka pendek jadi pilihan tepat. Jangka waktunya biasanya di bawah setahun, bahkan cuma beberapa bulan. Contohnya deposito.

Kalau kamu punya rencana besar dalam waktu 1–5 tahun, investasi jangka menengah cocok banget. Pilihannya ada obligasi, reksadana pasar uang, sampai emas.

Buat yang mau sabar menikmati hasilnya setelah lima tahun atau lebih, pilih investasi jangka panjang. Ada pilihan properti sampai saham.

Banyak yang takut investasi karena mikir butuh uang gede. Memang, ada jenis investasi yang modalnya lumayan, seperti properti. Tapi, jangan sedih. Masih ada beberapa opsi buat kamu yang mau coba mulai investasi.

Jenis Investasi yang Gampang Buat Anak Muda:

  1. Emas

Investasi emas cocok banget buat kamu yang pengen main aman. Nilainya cenderung stabil, bahkan terus naik dari tahun ke tahun. Apalagi belakangan ini harga emas makin bersinar.

Kalau ngomongin investasi, generasi muda Indonesia punya dua kutub yang cukup ekstrem. Ada yang main aman dengan emas, tapi ada juga yang suka tantangan dengan cryptocurrency.

Dari survei terbaru GNFI, ternyata 57,72% anak muda lebih memilih emas sebagai investasi favorit mereka.

Buat mayoritas responden, emas masih jadi andalan. Alasannya nggak jauh-jauh dari stabilitas nilainya yang bikin hati adem meski ekonomi lagi gonjang-ganjing. Di saat yang lain ribet sama grafik atau fluktuasi harga, emas tenang-tenang aja.

Kelebihan emas lainnya adalah kemudahan akses. Banyak platform yang memungkinkan pembelian emas dalam pecahan kecil. Kamu bisa beli emas di aplikasi kayak Tokopedia Emas, Shopee Emas, atau Pluang dengan modal mulai Rp10 ribuan aja. Jadi, buat kamu yang baru mulai investasi tapi masih ragu, coba beli emas aja.

  1. Reksa Dana

Pernah denger istilah “biar duit yang kerja”? Nah, reksa dana adalah salah satu caranya mewujudkannya. Kamu cukup setor modal, dana itu akan dikelola oleh manajer investasi.

Reksadana cocok buat kamu yang nggak punya banyak waktu atau pengetahuan tentang investasi.

Pilih reksa dana yang sesuai profil risikomu: mau yang aman-aman aja, atau berani ambil risiko buat cuan lebih besar. Mulainya juga murah, kok, bisa dari Rp100 ribu aja lewat aplikasi.

Kalau bingung pilih produk, aplikasi biasanya punya fitur Robo Advisor yang bantu milih produk sesuai profil risiko kamu.

Di Indonesia, yang paling populer itu reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) dan bersifat terbuka. Jadi, kalau kamu baru mau mulai, besar kemungkinan kamu akan berurusan dengan jenis ini.

Reksa dana punya strategi diversifikasi alias menyebar dana ke berbagai aset. Jadi, kalau satu aset lagi “down,” masih ada yang lain buat backup. Risiko jadi lebih kecil daripada cuma naruh dana di satu tempat.

  1. Saham

Investasi saham sering dikira mainan orang kaya atau mereka yang udah jago banget. Padahal, kamu juga bisa jadi investor saham dengan modal mulai Rp100 ribu lewat beberapa aplikasi yang dirancang buat pemula.

Beli saham satu lot (100 lembar), artinya kamu punya bagian kecil dari perusahaan besar. Return-nya bisa dari dividen atau kenaikan nilai saham itu sendiri. Potensi cuannya tinggi kalau kamu sabar.

Tapi, saham itu naik-turun. Jadi, penting buat belajar baca laporan keuangan atau analisis sederhana. Kalau bingung, fokus dulu ke saham blue chip kayak saham perusahaan besar yang stabil.

  1. Deposito

Deposito itu seperti tabungan, tapi dengan bunga lebih tinggi dan punya waktu jatuh tempo.

Tenornya bervariasi, biasanya sampai 12 bulan, bahkan ada yang 24 bulan. Desposito jangka panjang biasanya punya bunga yang lebih tinggi.

Cocok buat kamu yang pengen investasi aman, tapi nggak terlalu ribet. Tapi catat nih: uang deposito nggak bisa diambil kapan saja. Jadi, pikirkan matang-matang tenor yang cocok dengan kebutuhanmu sebelum pilih deposito.

  1. Obligasi

Obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan negara. Terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dalam mata uang Rupiah atau valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya sama negara.

Obligasi cocok buat kamu yang cari instrumen investasi dengan risiko rendah. Ada beberapa jenis, seperti Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) atau Sukuk Ritel (SR), yang cuma tersedia pada periode tertentu.

Selain aman, return-nya juga lumayan stabil. Tapi pastikan kamu nggak ketinggalan info tentang jadwal pembeliannya, ya.

Sama kayak reksa dana, risiko yang ditawarkan obligasi cukup rendah. Meski ya memang return-nya nggak sebesar jenis investasi lain.

  1. Peer-to-Peer (P2P) Lending

Kalau kamu suka konsep membantu sambil dapet untung, P2P lending bisa jadi pilihan. Kamu mendanai UMKM atau individu yang butuh modal, lalu akan dapet bunga sebagai imbal hasil.

Nggak perlu modal besar, mulai dari Rp100 ribu. Dampak sosialnya pun nyata karena bisa bantu bisnis kecil berkembang.

Kamu bisa cek reputasi platformnya sebelum mulai. Pilih yang diawasi OJK seperti KoinWorks atau Investree biar lebih aman.

Ini sebetulnya mirip kalau kamu minjemin duit ke temenmu. Tapi P2P lending diawasi pihak ketiga dan platform yang mengelola.

P2P Lending juga punya jaminan dan bunga dengan rentang sekitar 11,75%-16% per tahun. Lumayan.

  1. Properti

Investasi properti itu jangka panjang. Kamu perlu waktu untuk mendapatkan cuan yang maksimal. Mulai dari beli tanah, bangun properti, lalu jual saat harganya tinggi, atau sewakan buat pendapatan rutin.

Risiko properti ini termasuk rendah karena harga tanah dan bangunan biasanya terus naik. Tapi ada PR besar: perawatan. Bangunan bisa rusak kalau nggak dirawat, jadi siap-siap sisihkan dana buat renovasi supaya nilainya tetap oke.

Properti nggak cuma bisa dijual di masa depan. Sambil nunggu harganya naik, kamu juga bisa nyewain buat tempat tinggal atau usaha.

Jadi enaknya mau coba yang mana dulu?