in

Jualan di Pengajian, Ide Bisnis Gampang & Pasti Cuan

Ilustrasi pelanggan penjual kaki lima
Ilustrasi pelanggan pedagang kaki lima

Pengajian pada umumnya disebut sebagai kegiatan belajar agama Islam bareng-bareng, dengan bimbingan guru atau kyai. Budaya ini sangat dekat dengan kehidupan orang sini.

Nggak heran, soalnya seperti kita tahu, mayoritas penduduk Indonesia ber-KTP Islam. Jumlahnya sebesar 245,97 juta, dari total populasi sebanyak 282,477 juta jiwa. (Data Ditjen Dukcapil Kemendagri semester I 2024)

Di sini, makin populer gurunya, semakin banyak pula massa yang datang pengajian. Nggak heran juga kalau venue pengajian nggak melulu di kawasan ibadah, misalnya masjid. Kegiatan ini bisa digelar di lapangan, gedung pertunjukan, bahkan kadang-kadang di tengah jalan.

Dan karena banyak jemaah yang datang, otomatis membuka peluang ekonomi buat banyak orang.

Kamu yang sering datang ke pengajian besar, pasti sudah nggak asing dengan deretan Pedagang Kaki Lima yang berjejer di sisi jalan masuk atau di sekeliling venue. Kadang ada pula yang terlihat lagi mikul dagangan, sambil jalan santai membelah kerumunan massa.

Metta News, portal berita lokal Solo, pernah interview ke pedagang di pengajian akbar Habib Syech di Benteng Vastenburg tahun 2022 lalu yang bernama Dariyanto.

Pedagang aksesoris fashion muslimin-muslimat itu mengaku kalau pendapatannya sudah lebih dari Rp1 juta, cuma dalam waktu beberapa jam saja. Dia memprediksi cuan yang masuk bisa berlipat-lipat ganda kalau jualan sampai acara selesai pada dini hari.

Ide Bisnis di Acara Pengajian

Nah, sekarang, apa kamu mau seperti Pak Dariyanto? Pedagang asal Boyolali itu bisa dapat banyak cuan dalam waktu singkat. Itupun diperoleh dengan cara halal, apalagi di tengah acara spiritual yang biasanya penuh berkah. Apa nggak dobel-dobel untungnya?

Kalau kamu mau berkiprah entrepreneurship meniru jalan ninja Pak Dariyanto, sebaiknya segera putuskan. Lalu simak panduan dari Hipmin berikut ini, barangkali bisa jadi referensi.

Tips Jualan di Pengajian

  1. Pilih produk yang sekiranya cocok sama kebutuhan jemaah.
  2. Jangan buru-buru. Siapkan modal kecil dulu dengan stok sederhana buat cek ombak, alias melihat respons pasar.
  3. Bikin kemasan yang menarik.
  4. Cari lokasi strategis, biasanya di jalur yang dilewati banyak orang dan mudah terlihat, tapi nggak ganggu lalu lalang pengunjung.
  5. Kalau kamu milih untuk keliling, pastikan sopan dan tenang, dengan tetap memperhatikan khusyuknya acara pengajian.
  6. Pasang harga yang rasional, jangan kemahalan.
  7. Bikin promosi simpel buat nambah minat pembeli, misalnya beli 2 gratis 1.

Ide Barang Jualan di Pengajian

Pilihan produk jadi salah satu kunci kesuksesanmu jadi saudagar di skena pengajian. Buat referensi tambahan, ini daftar jenis barang yang cocok dijual waktu ada pengajian.

1. F&B

Makanan kecil, misalnya gorengan, keripik, atau kacang rebus biasanya selalu jadi favorit. Harganya murah dan mudah dijual dalam jumlah besar. Kalau mau jual makanan berat, seperti nasi kuning atau nasi kucing, pastikan porsinya cukup buat sekadar menipu perut.

Untuk minuman, tentunya air mineral dalam berbagai varian kemasan. Minuman manis kemasan, seperti teh botol, jus, atau susu instan juga menarik. Jangan lupa juga, seduhan kopi dan teh hangat umumnya sangat laris di pengajian, khususnya kalau malam hari.

2. Keperluan Ibadah & Fashion Muslim

Barang sesuai tema acara biasanya juga banyak dicari. Pengunjung kayak aji mumpung bisa nemu produk-produk semacam ini, apalagi kalau modelnya jarang ditemukan di toko-toko. Produk-produk jenis ini, misalnya peci, kerudung, hijab, sorban, mukena, sarung, tasbih, atau kayu siwak.

3. Barang Tematik & Lainnya yang Relevan

Selain makanan dan perlengkapan ibadah, kamu juga bisa mempertimbangkan jenis barang lain yang masih relevan. Misalnya buku-buku Islami atau buku karya kyai yang mimpin pengajian. Bisa juga minyak wangi, souvenir, obat herbal, masker dan tisu, madu, mainan anak, atau jas hujan dan alas duduk instan.


Jualan di pengajian itu salah satu cara yang gampang buat mulai bisnis. Risikonya kecil, tapi ada peluang keuntungan yang besar. Apalagi kalau produk yang dijual benar-benar berkualitas dan dibutuhkan. Plus, bisa ngasih pelayanan ramah ke semua jemaah yang jadi pelanggan.