Desember 2018, Greta dapat kesempatan berpidato di Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau COP24 di Katowice, Polandia.
Waktu itu omongan dia sempet viral: “Kalian belum cukup dewasa mengatakan apa apadanya. Beban itu kalian tinggalkan kepada kami, anak-anak. Saya tidak peduli tentang menjadi populer. Saya peduli tentang keselamatan iklim dan planet yang kita tinggali,” katanya di hadapan Sekjen PBB.
Bapak Greta bilang kalau putrinya kelihatan lebih bahagia setelah melakukan berbagai gerakan tadi.
Antara tahun 2019 dan 2020, Greta lalu pilih ambil cuti sekolah satu tahun untuk fokus pada aktivisme.
September 2019, Greta dapat undangan sebagai pembicara di KTT Aksi Iklim PBB di Kota New York. Dia ke sana naik kapal layar tanpa emisi, melintasi Atlantik didampingi bapaknya.
Sampai di sana, Greta ketemu Presiden Barack Obama. Dapat kesempatan berbicara di hadapan Komite Urusan Luar Negeri dan Komite Pemilihan Khusus Dewan Perwakilan di Washington D.C.
Dua hari kemudian, tanggal 20 September, Greta berjalan bersama jutaan demonstran di Kota New York untuk menuntut tindakan iklim dalam Global Climate Strike New York City.
Aksi itu tercatat sebagai aksi protes iklim terbesar dalam sejarah dengan total 4 juta orang berunjuk rasa di seluruh dunia. Besoknya, dia berbicara di KTT Iklim Pemuda PBB.
Pidato Greta paling mengena dan jadi pembicaraan warga dunia di konferensi tersebut kurang lebih begini:
“Kalian telah mencuri impian dan masa kecil saya dengan kata-kata kosong…Kami adalah awal kepunahan massal, dan yang bisa kalian bicarakan hanyalah uang, dan dongeng tentang pertumbuhan ekonomi abadi. Beraninya kalian!”
Pidato itu menarik perhatian banyak orang sampai disindir Presiden Donald Trump.
“Dia tampak seperti gadis muda yang sangat bahagia yang menantikan masa depan yang cerah dan indah. Sangat menyenangkan untuk dilihat!” Trump pernah ngetwit gitu.
Bulan Desember 2019, Greta jadi salah satu pembicara dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP25) di Madrid, Spanyol.
Tanggal 17 Oktober, Greta sempat ditangkap bersama empat pengunjuk rasa dari kelompok Fossil Free London. Mereka ngumpul di dekat Hotel InterContinental di Mayfair, di mana konferensi energi sedang berlangsung.
Dia muncul di Pengadilan Magistrat Westminster pada tanggal 15 November, dituduh melakukan pelanggaran perintah publik.
Oktober 2023, Greta didenda 2.250 krona ($206; £168) oleh pengadilan di Swedia karena menolak untuk patuh terhadap perintah polisi untuk meninggalkan protes di pelabuhan Malmo.
Tiga bulan sebelumnya, pengadilan yang sama telah mendendanya 2.500 krona ($240; £187) atas pelanggaran serupa di pelabuhan tersebut.
Nominasi Nobel Perdamaian – ‘Time’ Person of the Year
Meski omongannya bikin merinding pejabat public, Maret 2019, Greta dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian atas aktivisme lingkungannya. Tapi dia kalah dari Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed.
Greta terus masuk nominasi Hadiah Nobel Perdamaian setiap tahun antara tahun 2019 dan 2023.
Tanggal 11 Desember 2019, Greta Thunberg dinobatkan sebagai “Person of the Year” oleh majalah Time; kurang dari sebulan sebelum ulang tahunnya yang ke-17. Dia jadi individu termuda yang dapat penghargaan tersebut.
“Thunberg telah menjadi suara terbesar dalam isu terbesar yang dihadapi planet ini,” tulis kepala editor Time.
Greta Thunberg juga memenangkan Right Livelihood Award (yang dikenal sebagai Alternative Nobel Prize) dan Amnesty International’s Ambassador of Conscience Award, dan masuk dalam daftar Forbes sebagai salah satu dari 100 wanita paling berpengaruh di dunia.
Tahun 2022, Greta merilis buku “The Climate Book”, yang berisi esai dari 100 ilmuwan, penulis, dan aktivis tentang cara mengatasi krisis iklim. Ada juga film dokumenter “I Am Greta” yang tayang tahun 2020.
Greta sebetulnya nggak punya strategi khusus buat menyelesaikan isu perubahan iklim. Tapi dunia telah mengakui usahanya meningkatkan kesadaran public tentang perubahan iklim. Terutama di kalangan anak-anak muda. Terus kemudian muncul istilah “efek Greta”.
Greta Thunberg meninggalkan sekolah di musim panas tahun 2023, dan mengakhiri mogok sekolahnya terkait iklim. Tapi efek Greta sampai detik ini masih menggaung di social media. Keren keren!
