in

Menggali Kenangan & Emosi Lewat EP Terbaru D.O.S.A: Swara Bergala Nostalgia

D.O.S.A (Disavowal On Sunday Afternoon) band skramz/post-rock asal Sragen, Jawa Tengah
D.O.S.A (Disavowal On Sunday Afternoon) band skramz/post-rock asal Sragen, Jawa Tengah (official)

D.O.S.A, band skramz yang berdiri sejak 2014 ini terdiri dari Rendra Prihananto (vokalis), Rayhan Zidano (drummer), Adnan Aulia Rahim (gitaris), Yonanda Olga Aji Prasetya (bassis), dan Aditya Tri Wibowo (gitaris).

Mereka memantapkan diri sebagai salah satu kekuatan baru dalam skena musik emosional Indonesia, dengan merilis EP terbaru bertajuk Swara Bergala Nostalgia. EP ini bisa dianggap sebagai sekuel maxi-single yang rilis 2023 lalu.

“EP ini masih berkaitan dengan maxi-single Menggurat Hayat, Mencipta Riuh. Setelah menjemput jiwa dan membuat riuh, D.O.S.A mengajak pendengar untuk melintasi lorong waktu kembali bernostalgia,” tutur Rendra, vokalisnya.

Membawakan tema besar tentang nostalgia dan kenangan masa lalu, D.O.S.A masih melakukan eksplorasi bebunyian bernuansa post-rock. Mereka mengajak para pendengar mengenang kesedihan mendalam, kematian, luka, dan duka.

“Format D.O.S.A tetap mengusung post-rock skramz dengan tambahan spoken word. Namun kali ini ada juga bagian instrumental dan lagu tanpa spoken word untuk menjaga variasi dan mencegah kebosanan pendengar,” jelasnya.

Konten dalam EP ini juga menyinggung isu politik dan peristiwa genosida 1965. D.O.S.A berniat terus mengajak pendengar untuk menjaga ‘amarah dan dendam’ atas tragedi tersebut.

Selain itu, pada kesempatan kali ini mereka juga mengetengahkan muatan tentang isu kesehatan mental. Berharap lagu-lagu karya mereka bisa menjadi teman yang melunturkan perasaan gundah dan kesedihan.

“Isu mental health mungkin masih tersentuh di sini, karena lagu-lagu D.O.S.A menjadi media penghubung bagi pendengar yang mengalami kegundahan jiwa, dengan harapan bisa menjadi teman atas kesendirian dan luapan kesedihan serta amarah mereka,” jelas Rendra.

Perjalanan Kreatif yang Menantang

Proses pengerjaan EP ini memakan waktu dua bulan, dimulai dari awal April hingga Mei 2024. Meski relatif singkat, ada beberapa tantangan yang mereka hadapi saat menggarapnya.

“Tantangannya dalam produksi, terutama pada proses take lead guitar yang harus diulang dua kali hingga mixing mastering ulang. Itu semua karena ada penambahan riff lead gitar agar lebih padat,” lanjut Rendra.

Dalam EP ini, D.O.S.A menerapkan aransemen yang lebih variatif dengan sejumlah elemen tambahan untuk membuat karya kali ini lebih catchy.

“Porsi sequencer dan ambient noise kami tambah untuk mencapai nuansa nostalgia yang diharapkan,” ujar Rendra.

D.O.S.A yang Jujur dan Dalam

D.O.S.A. sendiri adalah singkatan dari “Disavowal On Sunday Afternoon”. Mereka telah menuangkan jiwa mereka dalam beberapa karya musik, seperti maxi-single Menggurat Hayat, Mencipta Riuh (2023) yang berisi lagu “Pasca” dan “Akhir”.

Karya-karya mereka mendapatkan apresiasi dari para pecinta musik skramz dan post-rock Indonesia. Lirik lagu D.O.S.A. kebanyakan mengangkat tema tentang kesedihan, kehilangan, dan refleksi diri. Dengan kejujuran dan kedalaman emosional yang menyentuh hati pendengar dan menciptakan koneksi kuat.

Bagi penikmat musik yang mendalam dan penuh makna, D.O.S.A. adalah wajib masuk dalam daftar dengar. Perpaduan unik skramz dan post-rock dalam EP ini akan mengajak pendengar untuk mengenang kembali masa lalu dengan segala emosinya. Sekaligus menikmati perjalanan musikal yang mendalam dan penuh makna. EP Swara Bergala Nostalgia beredar pada 19 Juli 2024 di semua laman DSP dan via bandcamp Haum Entertainment.