Sudah delapan tahun sejak mini album Waste Your Time meluncur di 2016. Band asal Palembang, Fourtysixth Block, mencatat lagi kiprah mereka dengan merilis album penuh pertama, Destruction and Creation.
Dikerjakan selama periode 2019 hingga 2024, album ini mencerminkan perjalanan hidup para personel Fourtysixth Block yang beranjak dewasa. Dari kerumitan hidup hingga tantangan emosional, semua terangkum dalam lagu-lagu mereka.
Lirik-lirik di dalamnya masih berangkat dari pengalaman personal. Tapi, kali ini mengangkat topik yang lebih dewasa dibanding konten di mini album sebelumnya, di mana masih didominasi romansa usia 20-an. Transformasi ini menjadi daya tarik utama yang membuat album terasa dekat bagi pendengar yang mengalami dinamika serupa.
“Secara musikalitas, lagu-lagu dalam album ini tidak terlalu beda dengan EP sebelumnya, hanya saja lirik lagu yang disampaikan sedikit berbeda, yang sebelumnya berisikan romansa masa muda menjadi kejengahan menjadi dewasa,” jelas Tryas Lazuardy, gitaris, vokalis, sekaligus penulis lirik utama Fourtysixth Block.
Berproses selama lima tahun, Destruction and Creation direkam di tiga studio berbeda: Blacksheep Studio, studio pribadi Dicky Dias, dan AD Studio.
Untuk mixing dan mastering, Fourtysixth Block mempercayakannya kepada Jimi Delvian dari band Hutan Tropis. Jimi juga berkontribusi mengisi backing vokal di lagu “Fantana Alba”, single mereka yang dikemas ke versi baru.
Kolaborasi menarik lainnya ada di lagu “The Man Who Swallowed the God”. Menampilkan vokalis band Manekin, Taxlan, sebagai lead vocal.
Sementara untuk dapur visual, ilustrasi sampul album dikerjakan oleh ilustrator asal Palembang, Diskkomik. Artwork ini baru rampung pada 2024, setelah melewati diskusi panjang selama beberapa tahun.
“Pemilihan buat cover album juga salah satu masalah yang buat album ini jadi lambat rilis,” ujar drummer Adhie Maria, menjelaskan cerita di balik ide ilustrasi sampul yang berasal dari foto spontan Agil, salah satu personel.
Album berdurasi 23 menit ini memuat sejumlah lagu andalan seperti “Gravity”, “Pizza Girl”, dan “Release the Chagrin”. Judul terakhir adalah gubahan dari lagu Chicken Shit Flower, band punk rock yang juga asal Palembang.
Destruction and Creation dirilis dalam format digital dan analog (kaset pita) melalui Youth Generator Records. Kamu bisa kontak mereka buat mendapatkannya, ini profil instagram-nya: @youthgenerator_. Atau bertandang ke Blok Semanggi dengan menyiapkan budget Rp65 ribu saja.
Coba dengarkan preview-nya dulu di sini atau platform digital lainnya. Barangkali sesuai selera.