in ,

7 Film Pendek Indonesia yang Worth to Watch

film pendek indonesia
Instagram/geblag.movie

Beberapa tahun terakhir, sineas muda Indonesia makin menunjukkan taringnya di industri perfilman.

Mereka datang dengan ide cerita yang nggak mainstream, pendekatan visual segar, dan eksekusi teknis yang oke.

Terciptalah karya-karya menarik yang nggak kalah sama tangan dingin sutradara kenamaan nusantara.

Hipmin kasih info beberapa film pendek karya sineas muda yang worth untuk kamu tonton.

Meskipun diproduksi secara independen, beberapa dari film itu sudah eksis melenggang di festival film internasional.

Durasi filmnya rata-rata di bawah 25 menit, jadi pas buat ditonton di sela aktivitasmu yang padat itu…

1. Memori Dia

Diproduksi oleh Qun Films, Memori Dia menceritakan perjalanan emosional Azka. Dia mengenang lagi masa kecilnya setelah menemukan foto keluarga lama.

Chloe Clau dan Bebe Gracia memerankan Azka dalam dua fase kehidupannya, memperlihatkan pergulatan batin yang rumit saat Azka menyadari luka-luka lama yang tersembunyi.

Dengan durasi 18 menit 16 detik, film ini menyelami identitas Azka sebagai seorang trans, menghadirkan kisah penuh penerimaan diri di tengah penolakan dari lingkungan sekitarnya.

Memori Dia berhasil meraih apresiasi tingkat internasional, seperti Special Mentions di Lustsbreifen Film Festival, Italy Premiere Special Mentions di Sardinia Queer Film Expo, dan Jury Award di Divine Queer Film Festival.

2. Geblag

Disutradarai oleh Andrew Bachtiar, Geblag membawa kita ke dalam dunia spiritual yang dalam melalui kisah Sari, seorang wanita yang dihantui ketakutan mendalam akan kematian setelah kehilangan orang tuanya secara tragis.

Dengan latar thriller surealis, film ini mengeksplorasi konsep “4 perkara kematian” dari kepercayaan Kejawen. Tentunya ditayangkan dengan estetika visual yang oke banget.

Film ini sukses meraih penghargaan Best Editing dan Best Actress di Festival Film Purwakarta, juga menjadi bagian dari Official Selection IFVA Awards dan Sewon Screening 2019.

3. Intimidasi

Si Sutradara, Raditya Saputra mengajak penonton Intimidasi ke dalam dunia Zahra, seorang mahasiswa tingkat akhir yang tertekan oleh tugas akhir dan lingkungan akademisnya.

Zahra mulai mendengar suara-suara aneh yang memanggil namanya, menciptakan suasana psikologis yang mencekam.

Film ini menggambarkan tekanan psikologis dalam situasi penuh stres. Bikin penonton ikut merasakan ketegangan yang dialami Zahra.

4. On Top of the Ice

Disutradarai oleh Jason Nathanael Go, On Top of the Ice bercerita tentang Audrey Indrianti Lesmana, mantan atlet speed skating yang kembali ke arena es setelah berhenti karena berbagai alasan.

Film ini menggambarkan perjuangan Audrey dalam menghadapi masa lalunya dan menemukan kembali cintanya pada olahraga yang pernah membawanya ke puncak prestasi.

Visual yang menawan, penggambaran emosional yang mendalam, membuat film produksi Binus Film Department 2023 ini layak diapresiasi.

5. Roro Ajo

Roro Ajo mengisahkan Ajo, seorang anak berusia 10 tahun yang masih merasakan kesedihan setelah ayahnya yang hilang di laut.

Disutradarai oleh Yopi Muhamad Dzikri, film ini membawa mitos lokal tentang Nyi Roro Kidul ke dalam narasi.

Ajo ingin membuktikan keyakinannya tentang penyebab hilangnya sang ayah. Sejak saat itu, Ajo sering bermain di pinggir pantai pakai baju hijau.

6. Kabut Senandung

Kabut Senandung adalah film horor komedi musikal karya Sigit Pradityo yang diproduksi oleh komunitas Bintaro Movie Freaks dan rilis di tahun 2023.

Film ini mengangkat kisah tentang sebuah sekte sesat yang berada di balik kesuksesan seorang pejabat korup.

Sekte tersebut mulai diteror oleh Arwah Sinden yang menuntut ganti rugi karena telah membuat dirinya terkutuk.

Genre horor dibalut dengan komedi dan musik, film ini menawarkan pengalaman menonton yang lain dari pada yang lain.

7. Gula & Pasir

Dalam Gula & Pasir, Sarah Adilah membawa penonton ke dalam kehidupan sederhana namun penuh makna di Sulawesi Tengah.

Film ini menceritakan Iko dan adiknya, Ila, yang berusaha mendapatkan kembalian dari pembelian gula pasir.

Ketika gula pasir mereka jatuh di jalan berpasir reklamasi, mereka menemukan pelajaran berharga tentang kehidupan dan keluarga.

Dengan gaya narasi yang sederhana namun kuat, film ini berhasil menangkap realitas sosial-ekonomi di daerah pesisir Sulawesi Tengah.

Seluruh film pendek karya sineas muda Indonesia ini dapat dinikmati secara eksklusif lewat website dan aplikasi Bioskop Online.

Film Geblag dan Intimidasi, tiketnya bisa dibeli dengan harga Rp15.000, dan lima film lainnya cuma Rp10.000.

Report