Liburan ke Iceland, dekat Kutub Utara, yang dinginnya minta ampun, sepertinya sudah lumrah. Tapi gimana kalau sesekali cobain liburan ke tempat terpanas di bumi? Ada salah satunya, namanya Dallol.
Lokasinya di Danakil Depression atau disebut Afar Depression, dekat perbatasan Ethiopia dan Eritrea. Tempat ini nggak cuma panas, tapi juga mengandung gas beracun dan area vulkanik. Saking ekstremnya, banyak yang bilang Dallol ini “neraka” di Bumi.
Meski kedengarannya seram, Dallol punya pemandangan yang indah sekali. Ada danau hijau cerah, kawah berapi, sampai bukit-bukit oranye yang bikin kamu merasa seperti di planet Mars.
Pemandangan surealis itu terbentuk akibat dari divergensi antara tiga lempeng tektonik di Tanduk Afrika.
Dulunya, Laut Merah pernah menutupi wilayah ini. Letusan gunung berapi selama berabad-abad dan penguapan besar-besaran akibat panas meninggalkan endapan garam dan cekungan sejauh mata memandang.
Garam bereaksi dengan mineral seperti gipsum, hematit, dan silvit, lalu menguap meninggalkan kolam warna-warni. Tapi hati-hati, airnya bisa mencapai suhu 100°C dan sangat asam. Jadi, cuma bisa dipandang saja.
Kalau ada hewan atau serangga yang nggak sengaja minum air di kolam itu, sudah dipastikan akan mati.
Sepanjang tahun, suhu rata-rata di Dallol 40°C, bahkan kadang bisa sampai 50˚C. Ketinggiannya sekitar 130 m di bawah permukaan laut. Wilayah ini juga jadi salah satu tempat terendah di Bumi.
Dallol juga dekat dengan kawah vulkanik Erta Ale, yang dikenal punya danau lava permanen. Pemandangannya benar-benar spektakuler, tapi juga sangat berbahaya. Danau lava tersebut mengandung asam sulfat tinggi yang nggak cuma panas, tapi juga mematikan.
Pernah Jadi Pusat Tambang
Di awal abad ke-20, Dallol adalah tempat penambangan garam, tapi akhirnya ditinggalkan. Ekspedisi yang didanai Eropa sebelum Perang Dunia I sudah ditutup dan dibongkar.
Perusahaan dari Amerika, India, dan Italia juga pernah menambang di area tersebut. Tapi tidak ada pemukiman permanen. Sejak operasi pertambangan berhenti di tahun 1960-an, area tersebut kini jadi seperti kota mati.
Meski kelihatan bahaya, masyarakat Afar yang tinggal di sekitar Dallol masih rutin datang ke sini buat menambang garam.
Mereka membawa hasil tambang ini pakai unta melintasi gurun untuk dijual. Aktivitas penambangan ini sudah berlangsung bertahun-tahun, tapi kondisi di sini nggak bersahabat sama sekali.
Sisa-sisa bangunan lama yang terbuat dari bata garam juga masih ada di sekitar Dallol. Sekarang, kebanyakan pengunjung datang untuk penelitian atau sekadar cobain liburan ekstrem. Jadi jangan harap ada fasilitas lengkap di sini.
Surga Buat Ilmuwan
Para ilmuwan sering datang ke Dallol buat penelitian, terutama soal organisme ekstremofil—makhluk-makhluk yang bisa bertahan di lingkungan paling ekstrem.
Makhluk-makhluk ini bisa memberikan petunjuk soal kemungkinan adanya kehidupan di planet lain. Beberapa peneliti bahkan membandingkan kondisi Dallol dengan Mars.
Jadi meski bentukannya seperti neraka, tempat ini surga buat mereka yang tertarik dengan astrobiologi.
“Dibandingkan dengan sistem hidrotermal besar lainnya, yang satu ini benar-benar berbeda dan benar-benar unik,” kata Barbara Cavalazzi, seorang geobiolog di Universitas Bologna di Italia, yang sudah bolak-balik ke Dallol sejak 2015.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports, Cavalazzi dkk mengumumkan bahwa mereka telah menemukan bukti DNA mikroba di dalam “cerobong asap” garam dan mineral di Dallol. Tapi masih perlu lebih banyak penelitian untuk memahami bagaimana mereka bertahan hidup di sana.
“Tempat ini memberi kita segalanya. Tempat ini hidrotermal. Tempat ini basah, asam, asin, dan mengandung zat besi serta sulfur. Semua hal ini (jika diteliti) akan membuat lingkungan layak huni di Mars menjadi masuk akal,” kata Kennda Lynch, astrobiolog di Lunar and Planetary Institute di Houston, Texas.
Berkunjung ke Dallol
Beberapa tahun terakhir, wilayah tersebut jauh lebih mudah diakses daripada sebelumnya. Perjanjian damai antara Ethiopia dan Eritrea di tahun 2018 juga memudahkan wisatawan datang lewat perbatasan.
Buat kamu yang tertarik buat berpetualang ke Dallol, beberapa operator tur menawarkan trip khusus. Tapi siap-siap ya, ini bukan perjalanan biasa.
Kondisi cuaca yang ekstrem dan medan yang berbahaya bikin perjalanan ke Dallol jadi pengalaman yang nggak bisa dianggap enteng. Kamu perlu pemandu yang paham benar soal area ini.
Perjalanan biasanya dimulai dari Addis Ababa, ibu kota Ethiopia. Dari sana, kamu bisa ambil tur ke Danakil Depression yang biasanya berlangsung selama empat hari.
Per Januari kemarin, biaya terbang ke sana dari Bandara Heathrow, UK, sekitar £700 atau Rp14 juta. Sementara tur ke Danakil Depression butuh biaya sekitar £400 buat empat hari, hitung sendiri.