Belum selesai mengulik ChatGPT, kini ada Sora yang canggihnya bikin ngeri. Baru-baru ini (23/02/2024) OpenAI, pencipta ChatGPT dan Dall-E, meluncurkan produk kecerdasan buatan baru, Sora namanya.
Sora adalah kecerdasan buatan yang memungkinkan pengguna bisa membuat video realistis lewat perintah kata-kata sederhana. Lahirnya Sora dinilai positif akan sangat membantu para kreator.
Tapi sebaliknya, ada pandangan negatif bahwa kemampuannya bisa saja menghilangkan banyak pekerjaan di bidang vidiografi. Apa iya?
Apa itu Sora?
Sora adalah alat kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan video lengkap hingga 1 menit. Cukup berikan sebuah perintah atau prompt, misalnya, “pemain bola sedang berlatih menendang-nendang kepala pemimpin tiran”. Secara teori, Sora kemudian memproses perintah itu dan akan membuatkan video sesuai deskripsi tadi.
Bagi kamu yang sudah kenal dunia AI, apalagi pengguna setia ChatGPT, pasti nggak kaget dengan terobosan ini. Tapi buat mereka yang kurang mengikuti teknologi, terobosan OpenAI ini mungkin mencengangkan. Meski sebenarnya pengembangan teknologi kecerdasan buatan sudah tergolong masif beberapa tahun terakhir.
Kalau membandingkan Sora dengan generator video AI berbasis prompt lainnya, Sora memang terbilang lebih baik. Komputasi rumit berhasil disederhanakan untuk pengguna awam. Jadi, Sora memang paham betul soal model 3D, gerakan, refleksi, bayangan, dan fitur-fitur rumit lainnya untuk ditransfer menjadi gambar bergerak yang realistis.
Memang, OpenAI tidak membocorkan secara rinci gimana cara Sora bisa secanggih itu. Tapi kalian bisa melihat contoh-contoh video hasil karya Sora di website resmi mereka. Di situ terlihat, hampir semua video yang dibuat Sora tampak begitu nyata. Menampilkan pantulan di cermin, gerakan cairan yang akurat, bahkan partikel salju yang jatuh.
Sora Belum Bisa Diakses
Saking canggihnya, seperti biasa OpenAI sengaja nggak merilis Sora untuk umum. Mereka terlebih dulu melakukan uji coba dengan memberikannya kepada sekelompok penguji. Tujuannya untuk mengakses risiko-risiko dan dampak negatif yang muncul akibat penggunaan Sora.
Setelah tahap uji coba, Sora juga tidak langsung dibuka ke publik. Fase kedua hanya akan dibagikan kepada sejumlah kecil seniman visual, desainer, dan pembuat film. Untuk memahami gimana alat itu bekerja dengan para profesional kreatif.
Selesai dengan uji coba, barulah kemudian Sora mungkin disebar seluas-luasnya. Tapi masih mungkin. Beberapa pihak berharap, termasuk penulis BBC Science Focus, Alex Hughes, bahwa Sora nggak tersedia secara gratis.