in

Perkembangan Jaringan 5G di Indonesia

Hipkultur.com – Saat ini masyarakat Indonesia tengah mengalami transisi jaringan internet menuju 5G. Dimulai oleh Telkomsel sebagai operator seluler pertama yang memberikan layanan 5G pada bulan Mei tahun 2021. Sejak saat itu perkembangan jaringan 5G mengalami peningkatan.

Sebagai jaringan seluler generasi kelima, 5G menghadirkan kemampuan yang jauh lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya. Menurut OpenSignal, jaringan 5G memiliki kecepatan rata-rata dalam mengunduh hingga 64,3 Mbps, sedangkan 4G memiliki rara-rata yang lebih kecil yaitu 16,4 Mbps.

Kecepatan unduh jaringan 5G 3,9 kali lebih unggul dibandingkan 4G. Jauh berbeda jika membandingkan antara 4G dan 5G.

Sedangkan untuk kecepatan mengunggah jaringan 5G memiliki kemampuan 2,6 kali lebih cepat dibandingkan 4G.

Berdasarkan pengalaman pengguna di Indonesia, rata-rata kecepatan unggah 5G sebesar 19,6 Mbps, sedangkan jaringan 4G sebesar 7,4 Mbps.

Dari dua hal tersebut sudah terlihat jelas jika 5G memberikan kenyamanan yang jauh lebih baik bagi pengguna seluler.

Di mana dalam keseharian, mengunggah foto, video, maupun file lainnua menjadi suatu hal yang sering dilakukan.

Bermain media sosial juga tidak jauh dari mengunduh foto serta video, terutama Instagram, Tiktok, serta YouTube, hingga aplikasi bertukar pesan seperti WhatsApp.

Apalagi di YouTube telah menghadirkan pemutaran video dengan kualitas yang sangat tinggi yaitu 4K.

Jika jaringan internet memiliki koneksi yang buruk, maka untuk menonton video YouTube dengan kualitas 4K terasa sulit untuk dilakukan.

Bahkan terkadang dengan kualitas 480p atau 360p membutuhkan waktu yang lama untuk dapat memutar video yang diinginkan.

Dengan kehadiran 5G menjadi jawaban atas kesulitan yang dialami pengguna ketika menggunakan jaringan 4G maupun 3G.

Pada awal kemunculannya, wilayah cakupan dari jaringan 5G masih sangat terbatas.
Pada akhir tahun 2021, hanya terdapat 9 wilayah yang baru bisa merasakan hadirnya 5G. Yaitu Balikpapan, Bandung, Batam, Denpasar, Jabodetabek, Makassar, Medan, Surakarta, serta Surabaya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memiliki rencana untuk memperluas jangkauan wilayah dari jaringan generasi kelima tersebut di 6 ibu kota provinsi di Pulau Jawa, 1 Kawasan Industri, dan 5 destinasi Pariwisata Prioritas.

Seperti yang ditulis dalam situs resmi Kominfo, Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kominfo, Ismail menyebutkan destinasi Pariwisata Prioritas yang dimaksud adalah Borobudur (Jawa Tengah), Danau Toba (Sumatra Utara), Labuan Bajo (NTT), Likupang (Sulawesi Utara), serta Mandalika (NTB).

Selain perluasan wilayah, di Tahun 2022 Kementerian Komunikasi dan Informatika juga merencanakan untuk menyiapkan frekuensi baru di pita 700 MHz.

Untuk dapat menggunakan frekuensi tersebut pemerintah memberlakukan aturan untuk migrasi dari TV analog ke Digital karena frekuensi 700 MHz masih digunakan untuk menyiarkan TV analog.

Penutupan tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan frekuensi 700 Mhz dalam keperluan penerapan jaringan 5G.

Pemerintah menargetkan siaran TV analog akan dihentikan seluruhnya pada 2 November 2022. Pemerintah juga fokus dalam mempercepat pembangunan infrastruktur 5G.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menjelaskan jika mereka telah mengeluarkan investasi yang cukup besar untuk menjembatani kesenjangan digital di pedesaan dan juga ingin menerapkan teknologi 5G.

Peningkatan pembangunan infrastruktur pasif seperti gorong-gorong (ducting) serta menara (tower) maupun infrastruktur aktif seperti kabel Fiber Optic dan perangkat Base Transceiver Stations (BTS) terus didorong oleh Pemerintah.

Pengembangan fasilitas dan infrastruktur layanan 5G di Indonesia diharapkan dapat berjalan dengan maksimal sehingga layanan 5G dapat digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.(int3)