in ,

Makan Gratis (Buat Anak Sekolah) Sudah Duluan Diterapkan di Banyak Negara, Hasilnya?

makan gratis
Makan gratis di sekolah-sekolah. (hip/modified)

Makan gratis. Belakangan istilah itu berseliweran di sekitar kita, setelah paslon capres – cawapres di Pemilu 2024, Prabowo – Gibran mengusungnya menjadi program andalan menuju Indonesia yang lebih maju.

Rencana beliau-beliau itu, makan siang dan susu gratis nanti akan dibagikan ke 82,9 juta masyarakat miskin yang terbagi dalam tiga golongan: anak sekolah, santri, dan ibu hamil.

Mengutip laporan CNBC, perkiraan rincian targetnya, anak usia dini sekitar 30 juta, SD 24,0 juta, SMP 9,8 juta dan SMA/SMK 10,2 juta. Terus juga buat para santri di pesantren total 4,3 juta, dan ibu hamil ada 4,4 juta jiwa.

Kata Prabowo, program makan siang gratis ambil dari dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan dan perlindungan sosial.

Di tahun 2024 saja, anggaran buat dua sektor tersebut katanya disiapkan lumayan besar (sekitar Rp500 triliun). Jadi menurutnya, kalau pemerintah ambil sebagian dana saja, nggak akan membebani negara.  

Program paslon gemoy ini akan dibahas dalam Rapat Sidang Kabinet Pemerintahan Presiden Jokowi, Senin (26/2/2024) hari ini, terkait Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025.

Info dari Pak Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, makan siang gratis ala Prabowo – Gibran akan masuk dalam APBN 2025. Anggarannya diplot sekitar Rp15.000 per kepala.

Kalau kata Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo – Gibran, Budiman Sudjatmiko, pembiayaan penuh program ini sekitar Rp450 triliun per tahun. Tapi di tahun pertama pelaksanaan cuma dianggarkan Rp120 triliun saja.

Program makan siangnya yang pasti dilaksanakan secara bertahap, dan ditargetkan sampai 100% di tahun 2029.

Dalam praktiknya nanti mereka akan mengajak Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), UMKM, dan koperasi untuk menyusun rantai pasok khusus penyediaan kebutuhan makanan.

Terus industri besar pangan nasional juga dilibatkan untuk mendorong peningkatan kualitas, produktivitas, serta penerapan teknologi pertanian.

Sudah mereka bayangkan nanti ada sekitar 10 ribu desa dari total 74.961 desa yang bisa dilibatkan untuk memproduksi padi.

Sekitar 20 ribu desa diajak membangun peternakan ayam pedaging dan petelur, penggemukan sapi juga usaha sapi perah, 2 ribu desa nelayan diandalkan untuk penyediaan ikan segar.

Ribuan desa lainnya dilibatkan di pemenuhan kebutuhan sayur mayur, buah‐buahan sampai bumbu masak.

Makan Gratis Sudah Diterapkan di Negara Lain

Gibran pernah bilang kalau program makan gratis ini sudah berjalan 76 negara dan dirasakan manfaatnya oleh 400 juta anak.

Tapi kalau diteliti lagi, nggak juga sih sebetulnya. Dalam laporan Global Child Nutrition Foundation (GCNF) berjudul School Meal Programs Around the World: Results from the 2021 Global Survey of School Meal Programs, setidaknya ada 125 negara yang punya program pemberian makanan berskala besar di sekolah dasar dan sekolah menengah.

Dalam laporan itu disebutkan, proporsi penerima program makan di sekolah di Amerika Latin/Karibia mencapai 55%, Eropa, Asia Tengah, Amerika Utara (44%); Asia Selatan, Asia Timur, dan Pasifik (26%); dan Afrika Sub-Sahara (26%).

Sementara dari laporan World Food Program badan pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2022, menurut sampel data 176 negara diperoleh angka 418 juta anak menerima manfaat dari program makan di sekolah.

Menurut CNN, setidaknya 25 dari 27 negara anggota Uni Eropa (UE) punya program makan siang gratis untuk anak-anak.

Senior Researcher Luxembourg Institute of Socio-Economic Research (LISER) Anne-Catherine Guio pernah meneliti program makan siang gratis ini dalam “Children & Society, Volume 37, Issue 5” yang diterbitkan tahun 2023.

Catatan Bu Anne, program makan siang gratis di sekolah pertama kali ada di Finlandia tahun 1948.

Sasaran utamanya anak-anak dari masyarakat miskin yang berpotensi mengalami pengucilan sosial. Istilah yang umum digunakan untuk kelompok ini adalah at risk of poverty or social exclusion (AROPE) atau at risk of poverty (AROP).

Program makan siang gratis ini punya target dan hasil yang beda-beda di tiap negara. Rata-rata yang sudah berjalan lama dan konsisten ya dampaknya baik.

Ini contoh negara yang sudah jalankan makan gratis di sekolah:

Finlandia

Seperti kata Anna, program makan gratis buat anak sekolah di Finlandia sudah berlangsung sejak lama. Mereka menyediakan makanan gratis setiap hari untuk semua anak-anak dan pemuda mulai dari prasekolah sampai SMA.

Pedoman gizi yang diterapkan untuk penyediaan makanan gratis ini sesuai pedoman diet Finlandia dan Rekomendasi Gizi Nordik, yang sudah direvisi oleh Dewan Gizi Nasional pada 2008.

Program ini awalnya diterapkan buat mengatasi kemiskinan dan kekurangan gizi pasca perang. Tapi masih berjalan sampai sekarang.

Sumber pendanaannya dari anggaran publik yang mencakup pajak dan sumbangan dari organisasi amal dan perusahaan swasta.

Brasil

Makan siang gratis di Brasil bisa dibilang lumayan berhasil buat memerangi kelaparan dan malnutrisi di negara itu.

Berkat program ini tercatat tingkat kelaparan dan malnutrisi di Brasil turun signifikan. Kabarnya juga membantu meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak, karena setiap hari mereka menerima makanan bergizi.

Dimulai tahun 1954, yang masuk dalam program kesejahteraan sosial. Pendanaannya dari pemerintah federal, negara bagian, dan kota.

Federal nyumbang sekitar 70% dari total anggaran program, sisanya dari pemerintah negara bagian dan kota.

Swedia

Makan siang gratis di sekolah Swedia disediakan buat semua siswa berusia 7 – 16 tahun dan sebagian besar siswa berusia 16 – 19 tahun, selama lima hari dalam seminggu.

Program ini kabarnya dimulai pada tahun 1940-an dan menjadi wajib di tahun 1971.

Awalnya, dibentuk atas kekhawatiran pemerintah setempat kalau anak-anak miskin nggak bisa dapat nutrisi yang cukup.

Pendanaan makan siang gratis di Swedia berasal dari pemerintah pusat dan dikelola oleh pemerintah daerah. Pemerintah pusat menggelontor dana sekitar 1,5 miliar SEK (sekitar 223 juta USD) per tahunnya. Pemda juga dapat dana tambahan dari donasi dan sponsor.

Nggak sekadar makan gratis. Di sana, menu makan siang yang disajikan harus memenuhi standar gizi yang ditetapkan pemerintah dan harus menggunakan bahan-bahan yang diproduksi secara berkelanjutan.

India

India juga punya program makan siang buat 125 juta anak berusia 6-14 tahun sejak tahun 1995.

Program ini dibentuk untuk mengatasi masalah gizi buruk, juga supaya anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah bisa semangat ke sekolah.

Makan siang di sekolah India. (dok. Asia Society Magazine)

Makan siang di India didanai oleh pemerintah pusat dan negara bagian, plus kontribusi masyarakat lokal dan organisasi non-pemerintah.

Hasilnya positif. Anak-anak mengalami peningkatan kesehatan dan gizi, yang berdampak pula ke peningkatan kehadiran dan kinerja akademik.

Pemerintah menghabiskan sebagian besar anggarannya untuk program ini, yang terbukti memberikan dampak positif terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak.

Biaya Makan Gratis

Melihat lagi di laporan GCNF, secara global, investasi untuk pemberian makan gratis di sekolah tahun 2022 diperkirakan antara US$47-48 miliar (hampir Rp729-745 triliun), dengan biaya rata-rata US$64 (sekitar Rp993 ribu) per anak tiap tahun. Sumber dananya lebih dari 98% dari dalam negeri.

Dari 139 negara yang disurvei, rata-rata 70% dari pendanaan berasal dari pemerintah. Di 53 negara, pemerintah menyumbang 100% dari pendanaan.

Di antara 125 negara yang menerapkan makan gratis skala besar, pos khusus untuk program ini disediakan 69% dari anggaran nasional.

Kalau biaya makan gratis di 25 negara anggota Uni Eropa, menurut riset Anne-Catherine Guio paling rendah di Estonia 1,89 juta euro atau Rp32 miliar dan paling tinggi 1,74 miliar euro atau Rp29,49 triliun.

Estimasi biaya makan siang gratis itu untuk semua anak yang masuk dalam kategori AROPE/AROP berusia 6 tahun-17 tahun.

Mempertimbangkan makan siang gratis yang tetap diberikan termasuk saat libur sekolah, atau selama 261 hari.