Aaron Bushnell, seorang pilot Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), gegerkan publik usai lakukan aksi protes tragis, dengan membakar diri di depan Kedutaan Besar Israel di Washington (25/02/2024).
Aksi pilot berusia 25 tahun itu dilakukan sebagai bentuk protes atas serangan militer Israel di Gaza dan menyebutnya sebagai genosida.
Aaron Bushnel sendiri adalah pemuda asal San Antonio, Texas. Ia dibesarkan di Massachusetts dan memiliki latar belakang pendidikan di sekolah umum di semenanjung Cape Cod.
Dalam profil Linkedln-nya, Bushnell menyatakan bahwa ia lulus dari pelatihan dasar Angkatan Udara dengan status “terbaik” pada November 2020. Dan ia berkeinginan untuk “beralih dari Angkatan Udara AS ke bidang rekayasa perangkat lunak.”
Angkatan Udara tidak memberikan rincian tentang karir Bushnell, tetapi dilaporkan bahwa Bushnell adalah seorang penerbang senior.
Dilansir dari CNBC bahwa sebelum insiden bakar diri, Bushnell mengirim email kepada wartawan dan situs berita sayap kiri dan anarkis. Salah satu kelompok penerima email tersebut, Atlanta Community Press Collective memberikan salinanya kepada BBC.
“Hari ini, saya berencana untuk melakukan aksi protes ekstrem terhadap genosida rakyat Palestina,” isi dari email tersebut.
Sebuah rekaman video yang diunggah secara online menunjukkan Bushnell mengenakan seragam tentara, mengeluarkan teriakan “Bebaskan Palestina!” ketika tengah membakar dirinya sendiri. Ia juga diketahui mengidentifikasi dirinya sebagai anggota aktif Angkatan Udara.
Bushnell berjalan menuju kedutaan sambil melakukan siaran langsung di platform streaming video Twitch. Ia menaruh ponselnya, menuangkan cairan ke tubuhnya, dan membakarnya. Selama insiden itu, ia mengeluarkan teriakan bahwa ia “tidak akan lagi terlibat dalam genosida.” Sayangnya, video tersebut kemudian dihapus dari platform streaming.
Terungkap bahwa dia terpapar api selama sekitar satu menit sebelum petugas berhasil memadamkannya. Kemudian ia segera dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.