in

Iron Dome, Si Pahlawan Anti-Rudal yang Kebobolan

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara yang dipasang di Israel. Tujuannya buat melindungi wilayahnya dari ancaman rudal dan proyektil.

Iron Dome mulai beraksi sejak tahun 2011 dan jadi bintang di panggung internasional gara-gara kemampuannya yang luar biasa.

Tapi beberapa hari yang lalu, Iron Dome berhasil dibobol pasukan Hamas. Padahal, Israel mengklaim Iron Dome 90 persen efektif buat menghalau serangan roket jarak pendek.

“Jumlah itu hanya terlalu banyak bagi Iron Dome untuk menangkal,” tulis laporan Modern War Institute.

Forbes di tahun 2021 pernah melaporkan, Iron Dome hanya dapat mengintersep roket dalam jumlah tertentu. Jika terlampaui, sisanya akan tetap bablas.

Siapa Penciptanya?

Sistem canggih ini dikembangkan oleh perusahaan teknologi pertahanan Israel, Rafael Advanced Defense Systems. Dapat hibah juga dari Amerika Serikat sebesar $200 juta, kalau dirupiahkan jadi tiga triliun lebih.

Awalnya dikembangkan untuk melawan serangan roket selama perang dengan Hezbollah di tahun 2006. Baru kemudian resmi beroperasi di 2011 itu, dilansir Al Jazeera.

Sejak diciptakan pertama kali, Iron Dome sampai sekarang masih dalam tahap pengembangan.

Kekinian, Israel dikabarkan lagi mengembangkan sistem berbasis laser untuk menonaktifkan roket dan drone dengan perkiraan biaya sekitar $2 per intersepsi.

Cara Kerja

Ketika ada yang ngeluncurin rudal ke wilayah yang dilindungi oleh Iron Dome, sistem ini langsung bisa mendeteksi.

Langkah-langkah sebelum Iron Dome menetapkan benda yang ada di langit sebagai ancaman kurang lebih begini;

1. Deteksi

Pertama-tama, Iron Dome punya radar super canggih yang bisa menangkap tanda-tanda buruk dari jarak jauh. Radar ini seperti mata tajam yang bisa nyari target apa aja yang terbang di langit. 

2. Analisis Ancaman

Nah, setelah radar mendeteksi ancaman, komputer-komputer cerdas yang ada di dalamnya mulai bekerja.

Mereka menganalisis ancaman itu, ngitung lintasan yang mungkin, dan memutuskan apakah itu benar-benar ancaman serius atau cuma umpan.

3. Keputusan Menangkis

Kalau sistem ini ngerasa ada ancaman serius, mereka putuskan buat menangkis, alias menembakkan rudal pertahanan.

Keputusan ini diambil hanya dalam waktu hitungan detik.

4. Peluncuran Rudal

Pasukan Iron Dome punya peluncur rudal yang bisa digerak-gerakin.

Begitu mereka putuskan untuk menangkis, rudal pertahanan mereka langsung ditembakkan ke arah target yang ngeyel itu.

5. Pengejaran

Di sini yang paling keren. Rudal pertahanan Iron Dome akan mengejar target ancaman dan mencoba menghancurkannya di udara.

Mereka punya sistem kendali yang super canggih, jadi mereka bisa mengikuti lintasan target dan ngeyel tujuannya dengan akurat.

6. Evaluasi Hasil

Setelah itu, sistem akan mengecek apakah rudal pertahanan mereka berhasil tangkis ancaman atau belum. Kalau belum berhasil, mereka siap buat menangani ancaman lain yang mungkin datang.

Iron Dome sudah membuktikan diri sebagai pahlawan anti-rudal. Di banyak konflik, seperti perang Gaza tahun 2014 dan serangan roket yang sering kali dilakukan oleh kelompok Hamas dan pembela Palestina, Iron Dome berhasil menangkis banyak proyektil yang jadi ancaman. 

Selain itu, kehadiran Iron Dome juga bikin warga Israel merasa aman. Mereka nggak perlu terlalu khawatir sama ancaman rudal, jadi bisa tidur nyenyak di malam hari.

Kenapa Bisa Kebobolan?

Tapi, namanya ciptaan manusia memang nggak ada yang sempurna. Nggak semua ancaman bisa mereka tangkis.

Hamas ternyata sudah melakukan riset bertahun-tahun buat mencari kelemahannya, yang akhirnya berhasil menembus pertahanan Iron Dome.

Militer Israel bilang, lebih dari 5.000 roket telah diluncurkan ke Israel sejak serangan dari Hamas dimulai Sabtu (7/10/2023) kemarin. Kata mereka, Iron Dome berhasil menonaktifkan sebagian besar di antaranya.

Masih bisa kebobolan karena jumlah peluncur Iron Dome nggak sebanding dengan serangan yang datang. Israel cuma punya kurang dari seribu peluncur di lapangan yang siap menangkal serangan. Soalnya, biaya pelucur itu saja mahal.

Fortune melaporkan, misil yang ditembakkan oleh Hamas masing-masing biayanya sekitar $600, yang mana, 100 kali lebih murah daripada peluncur Iron Dome.

Total biaya bagi Israel untuk menembak jatuh semua peluncurnya adalah sekitar $48 juta. Jadi kalau Hamas menembakkan 5.000 misil, biayanya hanya sekitar $3 juta.

Iron Dome yang kebobolan ini mengilustrasikan bahwa betapa pun canggihnya sistem pertahanan udara, tetap bisa dikuasai kalau mereka kalah jumlah.