• About Us
  • Beranda
  • Indeks
  • Kebijakan Privasi
  • Kirim Konten
Friday, December 19, 2025
hipkultur.com
  • Login
  • Register
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi
No Result
View All Result
hipkultur.com
No Result
View All Result
Home Trivia

Creepypasta, Cerita Horor Tular-Menular yang Jadi Urban Legend Digital

Hipmin by Hipmin
4 September 2025
in Trivia
0
Ilustrasi creepypasta

Ilustrasi creepypasta

0
SHARES
0
VIEWS
Bagikan di WABagikan di TelegramBagi ke FBBagi ke X

Digital native yang sudah melek internet sejak awal 2000-an, pasti ingat masa-masa scrolling terus nemu cerita Jeff the Killer atau Slenderman yang bikin merinding?

Nah, kalau kamu familiar atau kangen sama sensasi itu, belakangan creepypasta populer lagi. Thanks to akun-akun kreator yang nyebarin konten ini di YouTube sampai TikTok. Yang awalnya cuma cerita horror copy-paste di forum-forum underground, sekarang malah sering trending. Bahkan generasi kekinian ikut demam creepypasta.

Creepypasta sendiri sudah lahir sejak era internet jadul. Istilahnya gabungan dari “creepy” (seram) sama “copypasta” (teks yang di-copy paste berulang kali). Itu adalah kumpulan cerita pendek horror yang disebarkan oleh anonim di situs forum kayak 4chan buat bikin pembacanya merinding tengah malam.

Dari pertama kali ngetren, creepypasta sudah unik, cerita-ceritanya dibikin kayak asli. Bukan cuma alur atau plotnya, tapi gaya nulisnya juga. Pakai format buku harian, screenshot chat, atau email yang bocor, nggak tahu gimana caranya. Jadi, waktu baca, rasanya kayak beneran aja, padahal kita nggak benar-benar tahu, mana yang dari kisah nyata, mana yang fiksi.

Dari Forum Gelap Sampai Mainstream

Creepypasta jadi ngetop sekitar 2008-2012, dengan banyak cerita, seperti Slenderman karya Eric Knudsen di forum Something Awful, atau yang cult kayak Ted the Caver, sampai BEN Drowned yang jadi legend-nya gaming creepypasta.

Setelah era forum mulai kendor, sekitar 2012–2015 YouTube mulai jadi lahan subur buat perkembangan urban legend horor gaya baru versi gambar bergerak. Plus, beberapa fans yang jago programming juga mulai bikin game indie berkonsep ginian.

Di YouTube muncul akun-akun kreator horor kayak CreepsMcPasta atau Chilling Tales for Dark Nights, Mereka booming dan punya jutaan subscriber. Terus, tambah booming setelah PewDiePie dan Markiplier ikut bikin konten creepypasta gaming mereka.

Tapi seiring waktu, hype-nya mulai turun. Makin banyak orang tertarik untuk ikutan bikin, cuma jatuhnya jadi banyak cerita yang kualitasnya kureng. Plus, creepypasta kena stigma negatif setelah ada insiden kontroversial yang nyenggol-nyenggol.

Karakter-karakter seram creepypasta (youtube: tuv)
Karakter-karakter seram creepypasta (youtube: tuv)

Contohnya Slenderman Stabbing di Amerika Serikat tahun 2014. Tragedi sepasang sahabat yang nusuk temen sekelas mereka. Mereka halu bahwa tindakan itu bakal memuaskan Slenderman, sekaligus mau buktiin kalau karakter itu nyata, meski akhirnya nggak terbukti juga. Sementara, temen yang mereka tusuk 19 kali sudah nggak bernyawa.

Dan ngerinya, waktu peristiwa itu terjadi, baik dua pelaku maupun korban masih 12-an tahun, seumuran kelas 6 SD.

Slenderman sendiri adalah karakter mirip pria kurus-bahkan tipis-tinggi, berkepala tapi nggak berwajah, dan punya tentakel. Sehari-hari dia pakai baju setelan jas hitam dengan dasi merah. Karakter ini muncul di banyak cerita, biasanya digambarkan suka nyulik dan nyakitin orang, khususnya anak-anak, dengan cara hipnotis biar korbannya nurut.

Nah, seiring kasus penusukan anak-anak itu tadi, reputasi creepypasta pun anjlok. Yang tadinya dianggap seru-seruan di forum dan YouTube, malah mulai dicap bahaya. Popularitasnya pun meredup, meskipun sebenarnya masih banyak cerita yang nyempil-nyempil di internet.

Plot Twist: Mereka Balik Lagi

Beberapa tahun terakhir, pamor creepypasta naik lagi, kali ini dengan wajah baru. Seiring popularitas pengguna media sosial, format cerita horor sekarang bukan cuma teks bacaan di forum-forum, tapi lebih variatif dengan format lebih macam-macam juga, merambah ke TikTok, YouTube, kadang jadi meme di Twitter.

Generasi yang dulu tumbuh sebagai konsumen Jeff the Killer dan Slenderman, sekarang jadi produsen alias kreator yang menghidupkan lagi kisah-kisah itu. Di TikTok, misalnya, ada tren cosplay karakter creepypasta dan konten ‘rating creepypasta characters‘ yang view-nya bisa tembus jutaan. Sementara di YouTube, banyak video kompilasi seperti ‘Best Creepypasta Stories of 2025‘ yang ngasih tahu creepypasta ke audiens baru, sekaligus ngasih nostalgia cerita-cerita lama.

Bedanya lagi dengan era 2008–2012, sekarang bahkan mulai muncul subgenre baru, kayak analogue horror dengan gaya rekaman lawas. Pakai footage lama atau AI-generated video buat bikin suasana vintage yang creepy. Contohnya The Mandela Catalogue atau Local 58 yang jadi sensasi. Atau tren “rules horror” yang kemasannya semacam to-do-list tapi daftar aturan yang harus diikuti biar nggak kena bahaya gaib. Format yang simpel tapi efektif banget bikin pembaca parno.

Cerita-ceritanya pun semakin inovatif, ada yang pakai konteks lokal, ada juga yang eksplor teknologi modern, AI, sama media sosial. Belakangan, komunitas penikmat creepypasta juga lebih inklusif dan kritis. Banyak diskusi soal elemen-elemen problematik dari creepypasta era lama, kayak representasi gender atau stereotip yang negatif, isu-isu yang disadari banget sama kreator-kreator masa kini.

Creepypasta ala Indonesia: Kuntilanak Meets Internet Culture

Indonesia juga punya skena creepypasta-nya sendiri. Nggak kalah menarik, creepypasta sini sudah berkembang sejak 2010-an dengan taste yang Indonesia banget.

Bedanya sama versi bule, kreator sini nggak cuma copy-paste dan terjemahin cerita berbahasa Inggris. Mereka bikin adaptasi lokal yang masukin hantu-hantu tradisional ke format modern. Misal, cerita kuntilanak nongol di apartemen perkotaan atau pocong ketangkep CCTV. Urban legend kayak “Si Manis Jembatan Ancol” atau “Noni Belanda” diadaptasi jadi format khas creepypasta yang biasanya ber-plot twist.

Platform kayak Wattpad jadi sarang penulis horor pendek Indonesia. Dan jangan lupa Kaskus dengan thread khusus horornya populer banget. Ada juga situs kayak Si Creepy-Creepypasta Indonesia yang ngumpulin teks cerita horor dalam berbagai format. YouTube channel kayak Horror Creepypasta and Riddle Indonesia, sampai gamers macam Windah Basundara juga ikut mempopulerkan genre ini.

Kamu tentu nggak asing sama cerita-cerita horor fenomenal yang mungkin pas disebut urban legend digital, misal kayak Keluarga Tak Kasat Mata dan KKN Desa Penari.

Dua judul itu awalnya cuma cerita anonim di forum online, tapi efeknya luar biasa. Keluarga Tak Kasat Mata pertama kali viral di Kaskus sekitar 2016, dibaca belasan juta kali, lalu diadaptasi jadi buku dan film layar lebar. Sementara KKN Desa Penari bermula dari thread panjang di Twitter tahun 2019, yang saking viralnya sempat jadi trending topic nasional dan akhirnya juga diangkat ke film box office.

Fenomena itu nunjukin gimana kisah horor internet bisa menyeberang ke arus utama, bahkan sampai ke layar bioskop. Kalau di luar negeri ada Slenderman atau Jeff the Killer, Indonesia punya versi creepypasta sendiri. Formatnya lebih realistis, dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan gampang bikin mikir, “Ini fiksi atau beneran kejadian, sih?”

Tags: budayaFilm HororinternetMedia Sosial
Previous Post

EP: “Salute from Pee Wee Gaskins: Putar Waktu Kembali”, Tribute untuk Band-Band Idola

Next Post

Line-up Pestapora 2025 Jadi Porakporanda, Gini Ceritanya..

Next Post
Pestapora 2025

Line-up Pestapora 2025 Jadi Porakporanda, Gini Ceritanya..

Please login to join discussion

Daftar Putar

Recent Comments

  • Bachelor of Physics Engineering Telkom University on Simak Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli Berikut Ini
  • Ani on Simak Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli Berikut Ini
  • About Us
  • Beranda
  • Indeks
  • Kebijakan Privasi
  • Kirim Konten

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kultur Pop
  • Isu
  • Trivia
  • Profil
  • Fit & Zen
  • Cuan
  • Pelesir
  • Ekspresi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.