Kamu pernah nonton film Passengers (2016) nggak? Itu, yang si Chris Pratt sama Jennifer Lawrence bangun berdua aja di kapal luar angkasa, menjalani hari-hari di sana, terus tiba-tiba kapalnya malfungsi.
Kejadian di dunia nyata. Setting-nya mirip-mirip, tapi kasusnya nggak sama. Ada dua astronot NASA, Sunita “Suni” Williams dan Barry “Butch” Wilmore, yang—pada saat tulisan ini diketik—sedang nyangkut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Ceritanya, 5 Juni kemarin, mereka dikirim dalam misi uji coba perjalanan ke ISS pakai pesawat buatan Boeing, Starliner.
Misi ini awalnya dijadwalkan berlangsung 8 hari. Tujuannya menguji kinerja Starliner. Kalau sukses, NASA jadi punya kendaraan baru buat antar jemput astronot ke luar angkasa.
Fyi, NASA sudah teken kontrak dengan Boeing dan SpaceX-nya Elon Musk, buat menyediakan penerbangan luar angkasa komersial bagi astronot mereka. Nilai kontraknya $4,2 miliar buat Boeing, $2,6 miliar buat SpaceX. Tapi, sejauh ini performa Boeing masih kalah sama SpaceX.
Peluncuran Starliner sempat ditunda lama karena banyak kendala teknis. Salah satu yang fatal soal kebocoran helium di roket.
Boeing selama ini belum pernah sekalipun menerbangkan pesawat berawak. Sedangkan, pesawat buatan SpaceX sudah mengirim sembilan penerbangan berawak ke luar angkasa untuk NASA, dan beberapa misi komersial.
Jadi, Suni Williams dan Butch Wilmore ini pertama yang cobain terbang ke luar angkasa pakai pesawat Boeing.
Kenapa Bisa Nyangkut?
Mereka memang akhirnya berhasil sampai ke ISS. Tapi pas sampai sana, ada masalah kebocoran helium lagi. Terus, pendorong Reaction Control System pesawat itu juga gagal berfungsi.
Berminggu-minggu setelahnya, para insinyur NASA meneliti dan cari cara biar Williams dan Wilmore bisa pulang ke Bumi dalam keadaan sehat walafiat.
Tapi akhirnya, daripada bahaya, NASA memutuskan untuk bawa balik Starliner tanpa awak, 6 September ini. Alhasil, Williams dan Wilmore harus ditinggal dulu di ISS.
NASA berencana memulangkan Wilmore dan Williams di bulan Februari 2025 pakai pesawat SpaceX Crew Dragon. Itu berarti, sementara mereka terjebak luar angkasa selama kira-kira 8 bulan. Tapi nggak berdua saja kok, masih ada kru ISS yang standby di sana.
Pesawat SpaceX Crew Dragon yang isinya empat kursi rencananya akan dinaiki dua astronot dari bumi. Nanti, di bulan Februari, Wilmore dan Williams numpang pulang bareng mereka.
Sudah Terlatih
Meski kedengarannya serem, NASA memastikan dua astronot itu sekarang dalam kondisi aman. Mereka juga sempat bikin konpres dari orbit dan nggak kelihatan panik atau ketakutan sama sekali.
Williams (58) dan Wilmore (61) memang bukan orang baru di dunia antariksa. Jadi agaknya kejadian seperti ini masih bisa dimaklumi saja.
Wilmore mantan pilot uji dan perwira angkatan laut, jadi astronot NASA sejak 2000. Kak Suni Williams, juga perwira angkatan laut, sudah bergabung dengan NASA sejak 1998.
Williams memegang rekor jumlah spacewalk terbanyak yang dilakukan seorang wanita (tujuh kali) dan total waktu spacewalk terlama (50 jam, 40 menit). Dia juga mencatat sejarah sebagai orang pertama yang lari maraton di luar angkasa pada 2007.
Kalau Wilmore, pernah jadi pilot Space Shuttle Atlantis di 2009 dan ikut dalam misi pertama yang menggunakan printer 3D untuk membuat alat di luar angkasa.
Rutinitas di Luar Angkasa
Selama di ISS, Williams dan Wilmore nggak berdiam nganggur. Mereka menjalankan tugas pemeliharaan rutin dan eksperimen sains, sembari berkegiatan seperti di bumi. NASA juga sudah menjamin mereka nggak akan kekurangan atau kehabisan makanan dan perbekalan lainnya.
Sejauh ini, kata NASA, mereka tengah melakukan penelitian tentang fisika fluida, pemeliharaan fasilitas tanaman, operasi robotik, dan pengamatan Bumi.
Mantan astronot NASA, Mike Massimino bilang kalau kehidupan astronot di luar angkasa nggak jauh berbeda sama di bumi.
Pemeliharaan rutin di ISS seperti benerin kipas angin, AC, alat komunikasi, ganti bola lampu atau bersih-bersih toilet.
Kalau pas libur dari tugas, mereka bisa nyantai sambil melihat pemandangan luar angkasa, baca buku, atau olahraga ringan.
Para astronot juga tetap bisa terhubung dengan keluarga dan teman-teman di bumi. Ada akses ke email, telepon, dan video call.
Mantan astronot NASA yang lain, Terry Virts cerita ke USA Today, kalau tantangan terbesar hidup di luar angkasa adalah melawan rasa bosan dan kesepian.
Tantangan lainnya soal kesehatan mental. Tinggal di ruang terbatas dalam waktu yang lama bisa memicu stres dan kecemasan. Tapi para astronot memang sudah dilatih menghadapi situasi semacam itu.
Paling-paling, yang capek adalah menjaga keseimbangan dan kekuatan otot, karena nggak ada gravitasi.
Btw, Suni Williams dan Butch Wilmore bukan orang pertama yang terjebak di luar angkasa karena masalah teknis pesawat.
Astronot Frank Rubio, seorang Amerika yang memecahkan rekor waktu terlama berdiam di luar angkasa setelah pesawat yang akan membawanya pulang ke Bumi rusak gara-gara sampah luar angkasa. Dia mendarat kembali di Bumi pada 27 September 2023, setelah 371 hari di orbit.