Dan kalau dijabarkan semua, niscaya artikel ini bisa lebih panjang dari tulisan tentang childfree yang agak lama kemarin.
Tapi tidak mengapa. Bias kognitif perlu disinggung sedikit. Ini adalah kesalahan cara berpikir yang tidak sadar membuat seseorang memproses informasi secara keliru. Sehingga menghasilkan penilaian atau keputusan yang kurang tepat, bahkan salah.
Salah satu contohnya adalah bias konfirmasi. Di mana orang cenderung mencari dan mengingat info yang cuma mendukung keyakinannya. Orang yang percaya pada karakternya berdasarkan zodiak, mereka akan mencari bukti di kehidupan nyata untuk mendukung keyakinannya itu.
Misalnya zodiak A adalah pemimpin alami. Dia akan lebih ingat pada situasi yang memunculkan karakter memimpin itu. Sayangnya, sambil mengabaikan situasi yang lain, saat sifat itu tidak muncul.
Ada juga bias kognitif berupa validasi personal, yaitu kecenderungan untuk lebih suka gagasan positif dan personal, tetapi menolak kebalikannya. Ini terjadi kalau kita menganggap ada dua kebetulan yang saling berhubungan, padahal sebenarnya tidak.
Bukti yang lebih otentik pernah dipaparkan oleh seorang ilmuwan. Dia psikolog bernama Bertram R. Forer yang menulis makalah berjudul “The fallacy of personal validation: a classroom demonstration of gullibility”. Pada tahun 1949, dirilis dalam The Journal of Abnormal and Social Psychology.
Forer yang dosen di Universitas California melakukan eksperimen kepada mahasiswanya. Ia memberikan teks kepada mahasiswanya, memberi tahu mereka kalau itu adalah hasil tes kepribadian personal. Padahal, ia mengambil teks tersebut dari koran yang menjelaskan kepribadian secara umum.
Setelah semua mahasiswa menerima teks itu, Forer membacakan dan meminta anak didiknya angkat tangan jika deskripsi cocok dengan kepribadian mereka. Hasilnya, mahasiswa bingung karena hampir semuanya angkat tangan. Lalu tertawa sekelas setelah menyadari bahwa semua orang menerima teks sama persis. Lebih lagi ketika mengerti, betapa mudahnya mereka tertipu dengan deskripsi kepribadian yang tidak berdasarkan teori ilmiah.
Alasan Orang Masih Percaya Zodiak
Sampai sejauh ini, sudah banyak bukti yang mendukung zodiak tidak pantas dipercaya. Mulai dari penolakan sains, bias kognitif, sampai eksperimen Pak Forer, semuanya sudah membuktikan. Tapi tidak ada satu pun yang membuat orang-orang benar-benar meninggalkan astrologi.

