Bahaya Nggak Buat Bumi?
Kalau meteorit berhasil sampai ke permukaan bumi, mereka bisa menghasilkan 12 hingga 20 kali ukuran mereka.
Meteorit terbesar pernah ditemukan di Amerika Serikat. Jatuh di sebuah ladang gandum di selatan Nebraska pada 18 Februari 1948.
Saksi melihat bola api raksasa di sore hari yang disertai dengan suara gemuruh seperti mesin jet. Meteorit itu ditemukan terkubur 10 kaki (3 meter) dalam tanah. Beratnya 2.360 pon (1.070 kilogram).
Kawah meteorit paling terkenal di Amerika Serikat namanya Kawah Barringer, di Arizona.

Kawah ini terbentuk relatif baru (secara geologis) hanya 50.000 tahun yang lalu ketika meteorit besi besar dengan diameter 98 kaki (30 meter) hingga 164 kaki (50 meter) menabrak Plateau Colorado di utara Arizona, itu catatan dari The Lunar and Planetary Institute’s (LPI’s).
Meteorit yang besar bisa meledak di atas permukaan bumi. Bisa menyebabkan kerusakan luas akibat ledakan dan kebakaran.
Peristiwa semacam itu pernah terjadi pada tahun 1908 di Siberia, dikenal dengan peristiwa Tunguska. Pada tanggal 30 Juni 1908, sepanjang ratusan mil, saksi melihat bola api melintas di langit.
Ledakannya menghasilkan angin panas dan suara keras. Bahkan jendela-jendela di desa-desa terdekat sampai pecah.
Pernah juga terjadi di Chelyabinsk, Rusia, ketika batu berdiameter 17 meter meledak 12 hingga 15 mil di atas permukaan Bumi pada 15 Februari 2013, merusak bangunan dan melukai lebih dari 1.000 orang.
Kata ilmuwan dari Universitas Western Ontario di Kanada Peter Brown, “Energi ledakan yang dihasilkan melebihi 470 kiloton TNT” — 30 hingga 40 kali lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan di kota Hiroshima, Jepang, selama Perang Dunia II”.
Penelitian Prof. Stephen A. Nelson dari Tulane University tentang dampak Meteorit sedikit membuat bulu kuduk merinding:
Dampak dari meteorit yang berukuran lebih dari sekitar 1 km bakal terasa di seluruh permukaan bumi. Bisa jadi ada gempa bumi besar. Terus banyaknya debu yang masuk atmosfer menghalangi sinar matahari yang masuk dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengendap ke permukaan. Jadi, bumi akan berada dalam kegelapan terus-menerus, suhu akan turun di seluruh dunia, jadi rasanya musim dingin global.
Radiasi bola api juga bisa bikin kebakaran hutan. Asapnya bisa menghalangi matahari dan mengganggu fotosintesis.
Jika tumbukan di lautan, bisa muncul tsunami raksasa. Tsunami dari dampak seperti itu diperkirakan akan menghasilkan gelombang setinggi 1 hingga 3 km.
Tapi itu semua hanya perkiraan di atas kertas. Semoga tidak terjadi betulan. Sejauh ini, sebagian besar meteor tidak menyebabkan kerusakan yang begitu mengena buat bumi.
Diperkirakan bahwa dalam setiap tahun tertentu, peluang manusia meninggal akibat dampak asteroid atau komet adalah antara 1 banding 3.000 hingga 1 banding 250.000.
NASA bersama ilmuwan lain di seluruh dunia sampai sekarang masih melacak satu-satu asteroid yang terlihat dari bumi. Kalau-kalau ada yang mengancam.
Ilmuwan-ilmuwan di sana juga memprediksi sebuah meteorit dengan diameter sekitar 30-50 meter, mampu membentuk kawah berdiameter satu kilometer, akan terjadi sekitar setiap 1.000 tahun.
Tapi dampak terakhir dengan ukuran sebesar itu baru tercatat terjadi 55.000 tahun lalu.
Apakah Dinosaurus Punah Gara-gara Meteorit?
Di film-film dan beberapa buku sejarah, dampak meteorit 66 juta tahun yang lalu diyakini menjadi penyebab kepunahan sekitar tiga perempat dari semua spesies yang hidup di Bumi saat itu, termasuk dinosaurus.
Tapi ini sejatinya masih jadi perdebatan di kalangan ilmuwan. Soalnya, letusan gunung berapi yang menyebabkan perubahan iklim dalam skala besar juga bisa saja jadi salah satu penyebabnya.
Bolehkah Memegang Meteorit Kalau Pas Nemu?
Kalau nih, mungkin, kebetulan kamu nemu meteorit jatuh di belakang rumahmu, sebaiknya jangan langsung dibungkus serampangan.
Meteorit mengandung unsur radioaktif, meski nggak lebih banyak daripada batuan bumi biasa.
Meteorit ini sebenernya nggak seberapa berbahaya bagi manusia kok. Prosedur penanganan meteorit bahkan dirancang untuk melindungi meteorit dari kontaminasi dan perubahan di bumi, bukan untuk melindungi manusia. Tapi meteorit perlu diamankan untuk objek penelitian ilmiah. Tidak sembarang dibuat mainan ya.
Kata Astromaterials Research and Exploration Science NASA, kalau nemu meteorit sebaiknya dipegang dengan sarung tangan bersih, penjepit, atau alumunium foil baru. Lalu ditutup rapat. Kalau bisa masukkan kantong zip-lock biar tidak lembab.
Jangan dipegang pakai tangan telanjang ya, kata NASA. Soalnya minyak dan mikroba dari kulit bisa merusak permukaan meteorit, membuat kulit fusi menjadi kusam, mencemari meteorit, dan memicu proses karat.
Tapi lagian, kira-kira mau buat apa juga kamu menyimpan meteorit? Laporkan saja ke pihak berwajib yang berurusan dengan langit-langit.
Intinya, meteor nggak segitu membahayakan ya buat bumi, kecuali yang jatuh gede sekali. Jadi kalau ada bintang jatuh, Make-a-wish lah bumi tetap baik-baik saja~

