in

15 Tahun Vakum, Dojihatori Kembali dengan Album Baru-Quarter to One

Dojihatori, band britpop Yogyakarta rilis album baru setelah vakum 15 tahun
Dojihatori, band britpop Yogyakarta rilis album baru setelah vakum 15 tahun

Setelah lebih dari 15 tahun absen dari dunia musik, Dojihatori, band Britpop asal Yogyakarta, akhirnya kembali merilis album penuh bertajuk Quarter to One. Band yang terdiri dari Yuma (vokal), Rinto (bass), Windho (gitar), dan Feri (drum) ini memulai langkah baru di dunia musik. Menyusul album terakhir yang mereka luncurkan pada tahun 2008.

Dojihatori pertama kali terbentuk lewat pertemanan antara Windho dan Rinto di bangku sekolah menengah. Mereka merilis debut EP berjudul Get Out of Here pada 2005, disusul dengan dua album LP, yakni It’s Too Risky To Take A Day Off (2006) dan I Know You, No Not You (2008). Semuanya bekerja sama dengan label indie lokal, Blossom Record yang juga berbasis di Yogyakarta.

Album terbaru mereka, Quarter to One, tetap setia pada akar Britpop dengan pengaruh kuat dari band-band legendaris Inggris era ’60–2000-an. Namun, Dojihatori memberikan sentuhan baru yang bikin album ini beda dengan karya-karya sebelumnya.

Proses penggarapannya memang sempat terhambat karena materi rekaman hilang. Kemudian baru ditemukan kembali pada tahun 2022. Setelah itu, album ini menjalani proses remastering sampai akhirnya siap dirilis.

“Harusnya album ini dirilis 2014. Namun karena ada tuntutan pekerjaan dan perubahan fase kehidupan yang mengharuskan pindah ke Melbourne, Australia, maka album ini pun membeku di penyimpanan. Sampai 2024 kami memutuskan untuk melahirkannya ke dunia,” ujar Windho, gitaris.

Seluruh proses mixing album Quarter to One dilakukan oleh Wahyu dari Melody Studio dan Surya Widodo dari Olivine Studio/Aska Audiolab. Mastering diserahkan kepada Cahyono dari Zound Lab. Semua tahap produksi diproduseri sendiri oleh Dojihatori dengan proses rekaman dilakukan di Melody Studio dan Olivine Studio.

Seperti album-album sebelumnya, sebagian besar lagu di Quarter to One digubah oleh Windho dan Yuma. Namun, album kali ini menampilkan kontribusi signifikan dari Feri, sang drummer, dalam penulisan lirik. Lagu seperti “My Oh My” memperlihatkan pengaruh garage rock ala The Kinks dan pop Merseyside ala The Beatles. Sementara “Hope” menawarkan nuansa dreamy dan psychedelic yang memanjakan telinga pendengar.

Dojihatori sebelumnya pernah meraih kesuksesan lewat album It’s Too Risky Too Take a Day Off, yang sempat diulas Rolling Stone Indonesia. Kini, dengan album Quarter to One, mereka berharap bisa kembali diterima dengan baik oleh pecinta musik Indonesia, khususnya yang menghargai karya-karya musik indie dan independen.