Dere kembali dengan suasana lirih, menusuk, dan nada yang mendayu, melontarkan pertanyaan yang bisa membuat siapa pun terhenti sejenak.
“Apa maumu datang padaku bila memang kau tak mau aku?” Sebuah kalimat yang ia bagikan lewat media sosialnya, seolah menjadi prolog bagi kisah baru yang akan segera ia hadirkan.
Penyanyi dan penulis lagu dengan sentuhan minimalis ini memang tak pernah gagal mengaduk-aduk rasa lewat liriknya yang puitis dan suara khasnya yang melekat. Setelah album perdananya, “Rubik,” memperkenalkan dirinya sebagai musisi dengan warna unik, kini ia kembali menyajikan sesuatu yang siap menghantui perasaan banyak orang.
Cuplikan lirik tersebut pertama kali muncul di Instagram @__dere dan @_tigadua1, serta TikTok @tentangdere, membuat banyak pengikutnya bertanya-tanya tentang makna di baliknya. Dere sendiri membiarkan pendengarnya menafsirkan sesuka hati.
“Patah hati atau jatuh cinta, aku sengaja meninggalkan ruang interpretasi bagi yang mendengarkan laguku,” katanya. Dan sepertinya, ruang itu akan segera terisi dengan berbagai emosi, mengingat lagu ini akan dirilis tepat di Hari Kasih Sayang, 14 Februari 2025.
“Lagunya terinspirasi dari pengharapan yang secara natural muncul ke orang-orang yang datang dan pergi. Menarik bagiku bagaimana sebagian bisa jadi teman baik, sebagian hanya datang sebentar, bahkan ada yang setelah tahunan jauh, tiba-tiba bisa dekat lagi,” ungkap Dere, mengajak kita menyelami bagaimana hubungan antar manusia selalu penuh kejutan. Rasa yang mendalam, ekspektasi yang menggantung, dan pertemuan yang tak pernah bisa diprediksi, semua terangkum dalam lagu ini.
Tak hanya lewat lirik, nuansa yang ditawarkan Dere juga terasa dalam estetika visual yang ia pilih. Warna merah mendominasi unggahannya, seakan menegaskan bahwa cinta—beserta segala dramanya—menjadi benang merah dalam karya terbarunya. Ada sesuatu yang manis sekaligus getir di balik warna itu, sesuatu yang menunggu untuk diselami lebih dalam.
Dan akhirnya, jawaban atas rasa penasaran itu segera tiba. ‘Mawar’—judul lagu baru Dere—telah dirilis, membawa kita ke dalam pusaran rasa yang ia ciptakan.
“Kirimi aku pesan dan mention aku di @__dere tentang rasa yang muncul setelah dengar penggalan lagu ini,” ajaknya, membuka ruang bagi pendengar untuk berbagi perasaan yang muncul.