Mengusung nuansa mathcore yang chaotic namun terstruktur, “Rancour” memperkenalkan elemen baru dalam musik Laissez-Faire, yakni lirik berbahasa Inggris. Perubahan ini membawa dimensi segar ke dalam karya mereka, tanpa mengurangi esensi emosional yang menjadi jiwa musik band ini.
“Kami sendiri tidak akan menjelaskan makna tersurat dari ‘Rancour,’ biar para pendengar yang menginterpretasikan sendiri. Dan, toh, kami sudah meletakkan liriknya di link Bandcamp kami di akun Haum Entertainment,” ujar Choirul (Iyun) gitaris Laissez-Faire.
Dari segi produksi, single ini adalah hasil kolaborasi internal para personel Laissez-Faire. Rekaman dilakukan di Ambisi Record, sementara vokal direkam secara terpisah di Karasu Recording. Moch. Hisyam Putra dan Azam Fadlyan, yang juga merupakan anggota band, menangani engineering, sementara proses mixing dan mastering diselesaikan oleh Azam di Karasu Recording.
Single ini juga menandai awal kolaborasi Laissez-Faire dengan Haum Entertainment, label lokal yang menaungi mereka. Sebagai rooster, band ini membawa warna unik yang memperkaya spektrum musikal Haum.
Bisa dibilang Laissez-Faire lebih dari sekadar band. Mereka adalah manifestasi ide-ide liar yang diwujudkan dalam bentuk musik. Dibentuk oleh Hisyam, Bagus, Agus Salim, Yusup, dan Choirul, mereka meramu genre-genre seperti punk, rock, melodic, metal, alternative, mathcore, dan hard rock menjadi sebuah pengalaman auditif yang nggak lazim. Mengajak pendengar untuk ikut dalam perjalanan emosional, melintasi batas-batas keceriaan, kesuraman, dan introspeksi.
“Rancour” kini bisa dinikmati di berbagai platform digital favorit, atau melalui Bandcamp Haum Entertainment. Lagu ini sekaligus menjadi pembuka jalan untuk mini album (EP) terbaru Laissez-Faire yang rencananya rilis pada 2025.
