Unit reggae, ska, rap, dan hip-hop fusion dari Kota Malang, Slowright, baru saja merilis single terbaru mereka, Hangatnya Perapian. Lagu ini sudah tersedia di berbagai platform digital sejak 20 Desember 2024. Dengan lirik yang emosional dan aransemen yang memadukan harmoni reggae, ska, sampai hip-hop alternatif, Slowright berhasil menciptakan lagu yang menyentuh dan penuh kehangatan.
Single ini menghadirkan kolaborasi unik bersama Muhammad Alwi, alias Captain Awy, rapper asal Flores yang kini menetap di Malang. Dimulai dari interaksi di Skena Hip-hop Halaman Belakang, sebuah kolektif hip-hop lokal.
“Slowright pertama kenal Captain Awy dari jalur Sandy di Skena Hip-hop Halaman Belakang, sebuah event dan kolektif hip hop di Malang, terus sempat beberapa momen kolaborasi sama Slowright, akhirnya bikin satu projek lagu ini,” ungkap Fandi (Jono) Bagus Tofani, drummer Slowright.
Lagu ini menyimpan cerita yang personal bagi seluruh anggota band.
“Lagu ini lahir dari sebuah kesadaran bahwa semua member Slowright adalah orang yang bekerja. Kami selalu menikmati momen kebersamaan setelah melewati penatnya pekerjaan dan momen itu kami rangkum dalam lagu Hangatnya Perapian,” ujar Sandy Armita, vokalis Slowright.
Liriknya, yang ditulis bersama oleh Sandy, Raja Sandyapura, dan Captain Awy, menggambarkan perjalanan emosi dari kesunyian malam hingga hangatnya kebersamaan.
Dari bait pertama yang penuh perenungan, seperti “..Kebisuan terasa saat dalam kesunyian, malam masih enggan menjelaskan.”
Hingga penutup yang menghangatkan, “Kini terasa hangat, saat kita kumpul, warnai hari indah ini jangan sampai luntur,” semuanya dirangkai dengan cermat.
Nggak cuma lirik, aspek produksi juga digarap serius. Lagu ini direkam di 7awz Studio dengan sentuhan akhir teknis dari Griffin Studio. Visual pendukung turut menjadi perhatian, dengan desain oleh Hazbi dan foto sampul karya Aziz.
Sebagai unit yang dikenal dengan eksplorasi genre, Slowright kembali menunjukkan identitas mereka yang unik. Reggae, rap, dan hip-hop menjadi medium untuk menyampaikan kepekaan terhadap kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap lagu ini bisa menemani pendengar di momen-momen tenang mereka, baik saat sendiri maupun berkumpul bersama orang-orang terdekat. Musik ini tentang kehangatan, tentang merangkul diri sendiri, teman terdekat, dan tentang percaya bahwa hari esok akan lebih baik,” jelas Mochamad Raja Sandyapura, gitaris sekaligus komposer band ini.