Tidak lama setelah tanggal 25 Mei 2023, unit emogaze muda asal Malang, Hallway, merilis EP terbaru mereka yang berjudul “A Void Reality.” EP perdana ini akhirnya dirilis melalui Haum Entertainment pada tanggal 30 Juni 2023, setelah berjalan satu bulan sejak pengumuman tanggal rilis.
Namun, karena menghadapi beberapa kendala teknis, link DSP (Digital Streaming Platform) mereka baru dapat diunggah pada tanggal 17 Agustus 2023, bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Di Kota Malang, regenerasi band shoegaze telah lama mengalami sepi, tetapi sekarang Hallway mengambil inisiatif dengan sedikit sentuhan estetika dari genre emo. Mereka menawarkan penggemar Nothing, Slow Crush, dan Superheaven semua elemen yang mereka kagumi dari band-band tersebut, dengan tambahan sentuhan kehidupan sosial muda-mudi di Indonesia, terutama di Kota Malang.
A Void Reality
EP “A Void Reality” ini mengandung enam trek yang dipenuhi dengan reverb yang memberikan nuansa basah, seolah-olah berjalan melalui genangan air setinggi lutut saat pulang. Trek-trek ini memaksa pendengar untuk berjalan maju, meskipun dihadapkan pada banyak hambatan dan langkah-langkah berat.
Anggota band, Vinnory alias Cim (gitaris/vokalis), Wildan (bassis/vokalis), Andrian (gitaris/vokalis), dan Dimas (drummer), telah berhasil mengekspresikan aura suram ini secara sonik dalam sebuah EP yang memiliki tema sentral tentang kekecewaan terhadap harapan yang tak terwujud. Keenam lagu dalam EP ini seperti menjadi soundtrack kehidupan otomatis yang terus menantikan titik cerah yang tak pasti kapan akan tiba.
Sebagian besar proses pembuatan EP “A Void Reality” dilakukan di rumah Yanto, yang juga berfungsi sebagai tempat penitipan alat-alat musik dari berbagai band dan proyek sampingan. Rumah ini direncanakan akan menjadi studio latihan bersama di masa depan.
Saat itu, semua anggota Hallway berkumpul untuk berjamming dan menciptakan beat secara spontan, tanpa pernah membayangkan bahwa ini akan menjadi embrio dari EP perdana mereka. EP yang diberi judul “A Void Reality” ini adalah hasil dari perjalanan introspektif Hallway yang mengeksplorasi tema-tema seperti kesedihan, kesepian, dan kemarahan melalui lirik yang menggugah perasaan dan lanskap sonik yang mengambang.
EP ini menampilkan vokal yang tenggelam, melambung, riff gitar yang mengandung elemen bermimpi, dan ketukan drum yang dinamis, semuanya diciptakan melalui eksplorasi katarsis tentang kondisi manusia.
Trek by Trek
Wildan menjelaskan tema umum dari EP ini, “Secara garis besar, ‘A Void Reality’ menggambarkan kondisi ketika realitas yang diharapkan ternyata meleset, akhirnya realitas yang ada dijalani tanpa gairah, sehingga hari-hari terasa kosong dan hidup berlangsung seperti dalam mode otomatis.”
Banyak dari lagu-lagu dalam “A Void Reality” mengangkat tema hubungan romantis. Dimulai dari trek kedua berjudul “White Ink,” yang menceritakan tentang melepaskan seseorang dari perspektif dua orang yang mengalami nasib serupa.
Berlanjut ke trek tiga yang merupakan single yang dirilis pada bulan Mei, berjudul “Senapan Di Bola Mataku,” yang mengungkapkan kekecewaan terhadap janji-janji palsu.
EP ini juga mencakup trek keempat berjudul “Neverending Sequels,” yang menggambarkan alur hidup yang terus berputar dalam siklus abadi, termasuk dalam aspek percintaan yang selalu kembali dengan masalah toksik yang sama.
Trek kelima adalah single perdana mereka berjudul “Violent Daze,” yang bercerita tentang upaya untuk melupakan masa lalu dengan seseorang, namun terjebak dalam ingatan brutal yang terus-menerus menghantuinya.
Trek terakhir, yaitu trek keenam, menggambarkan dinamika pergaulan antar teman yang penuh dengan kompleksitas. Lagu ini mencerminkan berbagai masalah yang terjadi dalam komunitas mereka, yang sering kali memunculkan perasaan kebencian tanpa arah, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, tanpa mencapai resolusi atau penutupan.