Di sebuah kampung kecil, ada seorang pria yang pikirannya agak “melayang”. Warga sekitar nggak pernah capek buat bantu dia biar bisa balik normal. Caranya? Mengajaknya salat bareng di masjid setiap tiba waktunya. Mereka berharap ibadah ini bisa bikin dia balik lagi kesadarannya. Meski dia sering menolak, warga tetap sabar, nggak ada kata menyerah.
Suatu hari, mereka kepikiran buat ajak dia salat Jumat. Tapi waktu salat dimulai dan imam bilang “Allahu Akbar” buat takbiratul ihram, tiba-tiba pria ini mengeluarkan suara aneh, lenguhan kayak lembu!
Orang-orang di sebelahnya kaget, “Wah, kumat lagi nih,” pikir mereka. Dan begitu salat selesai, dia langsung ditegur.
“Apakah engkau tidak berpikir bahwa kita sedang menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala?” ujar salah satu jemaah.
“Engkau bersuara seperti seekor binatang saat salat berjamaah. Sungguh kurang ajar! Janganlah engkau lakukan perbuatan yang tidak terpuji itu.”
Dengan tenang, pria itu menjawab, “Aku hanya melakukan apa yang dilakukan Imam. Saat ia ingin membeli seekor lembu, aku pun bersuara seperti lembu!”
Mendengar jawaban itu, jemaah pada melongo. “Hah? Bukan cuma ganggu, sekarang menuduh imam nggak khusyuk pula?” ucap jamaah geram.
“Kau telah memfitnah sang Imam!” kata seseorang yang lain dengan nada marah. “Bagaimana kau tahu imam tidak salat dengan khusyuk?”
Akhirnya keributan ini pun sampai ke telinga imam. Dia datang sambil nanya, “Ada apa ini?”
“Orang gila ini telah memfitnah engkau, wahai imam kami,” kata seseorang. “Ia menuduh engkau tidak khusyuk dalam sholat.”
“Memfitnah? Apa yang dia katakan?”tanya sang Imam.
“Tadi saat salat berjamaah, dia melenguh seperti seekor lembu. Waktu kami tanya, kenapa melenguh, dia menjawab bahwa ketika Imam ingin membeli seekor lembu maka ia melenguh seperti seekor lembu,” jelas jemaah lain.
Imam terdiam sebentar, lalu bicara dengan nada pelan, “Kalian tak perlu menyalahkan dia. Itu benar, ketika aku menyebut Allahu Akbar pada saat takbiratul ihram, saat itu aku sedang memikirkan pertanianku. Dan ketika sampai pada Alhamdulillah, aku berpikir bahwa aku akan membeli seekor lembu. Saat itulah aku mendengar suara lenguhan itu. Sesungguhnya aku malu pada dia.”
Sontak para jemaah langsung syok mendengar cerita imam. Mereka nggak nyangka, orang yang dianggap ‘gila’ ini malah tahu apa yang ada di pikiran imam. Dan ironisnya nggak ada yang sadar sebelumnya. Ternyata Allah pake cara unik buat ngasih pelajaran.
Orang Normal Diajari Orang Gila
Imam Al-Ghazali pernah bilang dalam bukunya, Ihya Ulumuddin, gampangnya gini, “Salat itu harus pakai hati. Kalau pikiran kemana-mana, salat ya, cuma jadi formalitas.”
Cerita di atas bukan cuma soal orang ‘gila’ atau imam, tapi soal cara Allah menyentil kita. Warga yang niatnya mau menyembuhkan pria yang dianggap gila ini malah dapat pelajaran besar dari dia. Jadi, hikmah itu bisa datang dari mana saja, bahkan dari orang yang kita pikir mungkin ngak bisa ngasih apa-apa.
Penulis: Berril Labiq