in

Perkenalkan Cookie, Musiknya Bikin Mimpi di Tengah Hari

cookie-romantic tragedy
Cookie dalam suatu sesi fotografi

Bagaimana jika siang harimu diisi dengan asupan-asupan dreamy? Kalau kamu mengira bahwa semangatmu akan berubah kendor, coba dengarkan Cookie, band muda belia dari -sebentar lagi mantan- ibu kota Jakarta.

Grup beranggotakan 4 pemuda ini membawakan sound-sound dreamy yang basah reverb. Nuansanya campur aduk, ada elemen rock, jazz, psychedelic, bahkan gospel, serta tentunya dreampop.

Terbentuk pada 2001, butuh tiga tahun lamanya, sampai kemudian mereka melahirkan komposisi lima lagu. Semuanya dimuat dalam EP debut berjudul Romantic Tragedy yang dinamis dan direkam dengan ciamik. Ceritanya, Romantic Tragedy ini tentang seorang anak muda, yang mengambil keputusan penting dalam hidupnya, sebagai pengalaman cinta dan tragedi.

Lima lagu, dua di antaranya adalah cover-version tembang Jazz Standards. Yakni “Naima” dari John Coltrane dan “Blue In Green/Will Fall” dari Miles Davis dna Bill Evans. Sementara, tiga trek lainnya adalah karya original Cookie, yakni “My Slow Kiss”, “Blue”, dan “Mary Jane”

Gian van den Bos (gitar, vocal,bass), Indrayadi Ganefi (gitar, backing vocal), Akira Widyantara (keys, backing vocal), dan Yogi Gerry (drums, backing vocal) mengerjakan sepenuhnya EP pertama ini.

Tapi, mereka juga dibantu Upi Maajid sebagai sound engineer dalam proses mixing dan mastering. Lalu kolaborasi dengan Muhammad Gilang Agitama pada bass di lagu “Naima”. Serta Nadine Makalew di bidang vokal pada trek “Blue In Green/Will Fall”.

Sementara di sektor artwork, EP dengan vibes melankolis ini diterjemahkan secara visual oleh Bruno Oktavian.