Pakistan

Pemilu Pakistan dilaksanakan tanggal 8 Februari kemarin. Para kandidat independent meraih suara terbanyak dalam pemilu.
Kebanyakan mereka terafiliasi dengan partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), pengusung mantan Perdana Menteri Imran Khan yang sekarang dipenjara.
Partai itu tidak diikutsertakan dalam pemilu, sehingga banyak kandidatnya yang mencalonkan diri secara independen.
Tapi, sehari setelah peinghitungan suara awal, PTI ternyata dapat dukungan besar, hampir mencapai 100 kursi.
Menurut informasi, Pakistan Muslim League-Nawaz (PML-N), yang didirikan oleh mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif dan didukung oleh militer, memperoleh 75 kursi, sedangkan Pakistan People’s Party (PPP) dapat 54 kursi. Partai-partai kecil memenangkan 34 kursi, dua kursi masih kosong.
Sayangnya, keunggulan PTI belum cukup untuk membentuk pemerintahan.
Partai Khan sebal dan mengklaim jumlah sebenarnya kursi yang dimenangkannya lebih dari 150. Lalu menuduh adanya kecurangan dalam penghitungan dan pencatatan suara.
Beberapa waktu lalu, protes warga pecah di luar kantor KPU tempat terduga kecurangan terjadi.
Di Lahore, ratusan polisi berkumpul untuk membubarkan protes PTI. Di kota Rawalpindi, selatan Islamabad, terjadi bentrokan polisi dan pendukung PTI.
Saat ini, Pakistan masih dalam pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Anwar ul-Haq Kakar.
Data yang dirilis komisi pemilihan pada September 2023, Pakistan memiliki populasi lebih dari 241 juta orang, dan 127 juta pemilih terdaftar.
Sebuah koalisi yang terdiri dari PLM-N dan PPP telah sepakat untuk membentuk pemerintahan Pakistan berikutnya. Memastikan partai Imran Khan tidak lagi mengambil alih kekuasaan meskipun dapat suara terbanyak dalam pemilu.
India
Musim semi tahun 2014, pemimpin Partai Bharatiya Janata (BJP), Narendra Modi, dilantik sebagai Perdana Menteri India yang ke-14.
Sepuluh tahun kemudian, dia bersiap untuk memenangkan masa jabatan ketiganya secara berturut-turut.
Pemilu di India rencananya akan dihelat bulan April – Mei tahun ini.
Partai Bharatiya Janata mayoritas Hindu pimpinan Modi akan berhadapan dengan koalisi dari 28 partai, yang disebut the Indian National Developmental Inclusive Alliance (INDIA).
INDIA dipimpin oleh oposisi utama, partai Kongres Nasional India yang diketuai oleh Rahul Gandhi, yang ayahnya (Rajiv Gandhi), neneknya (Indira Gandhi), dan kakeknya (Jawaharlal Nehru), pernah menjadi perdana menteri.
Selama satu dekade pemerintahan BJP, India disebut mengalami pengikisan demokrasi.
Desember 2023 lalu, sebuah investigasi mengungkap bahwa pemerintah India kemungkinan memata-matai jurnalis terkemuka menggunakan perangkat lunak mata-mata Pegasus. Di bulan yang sama, 141 anggota parlemen oposisi dihentikan sementara dari parlemen.
Penyempitan ruang bagi oposisi dan upaya menekan media telah menjadi isu utama dalam pemilu India.
Bersamaan juga dengan kesulitan ekonomi, pengangguran yang meningkat, dan serangan oleh nasionalis Hindu terhadap komunitas agama minoritas.
Sejumlah negara bagian seperti Manipur di timur laut, dilanda kerusuhan selama berbulan-bulan setelah bentrokan etnis terjadi pecah bulan Mei.
Di sisi lain, Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), induk ideologis BJP, mulai memengaruhi buku teks negara. Ada kekhawatiran generasi India berikutnya lebih mudah menyerap mitos daripada ilmu pengetahuan dan sejarah, serta intoleransi daripada nilai-nilai sekuler.
Afrika Selatan
Afrika Selatan akan mengadakan pemilu sekitar bulan Mei dan Agustus. Negara ini punya populasi 60 juta jiwa dan sekitar 27 juta pemilih terdaftar.
Sejak tahun 1994, African National Congress (ANC) telah memegang kekuasaan terus menerus. Tapi simpatisan mereka khawatir suara partai ini akan kurang dari 50 persen untuk bisa menang lagi tahun ini.
Menurut survei Social Research Foundation, dukungan terhadap ANC yang dipimpin Presiden Cyril Ramaphosa turun menjadi 45 persen.
Skandal korupsi terkait pejabat pemerintah sering terjadi. Sementara Ramaphosa juga memberi amnesti kepada pendahulunya, Jacob Zuma, yang menolak untuk mengaku tentang korupsi dan penangkapan negara selama masa jabatannya.
Lawan utama ANC, Democratic Alliance (DA) yang dipimpin oleh legislator John Steenhuisen telah membentuk aliansi dengan partai-partai kecil untuk menggulingkan ANC. Meski elektabilitas DA masih termasuk rendah.
Meksiko
Pemilu Meksiko rencananya akan dilaksanakan tanggal 2 Juni. Meksiko punya populasi sekitar 129 juta jiwa dan sekitar 96 juta pemilih terdaftar.
Tahun ini, untuk pertama kalinya, 32 negara bagian di Meksiko akan mengadakan pemilu serentak, presiden, parlemen, gubernur, dan kepala daerah.
Meksiko sekarang ini dipimpin oleh Presiden Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO) dari partai Morena. Negara ini punya batas satu masa jabatan.
Masa jabatan AMLO disebut-sebut yang paling ‘berdarah’ dalam sejarah Meksiko, dengan kasus pembunuhan tinggi.
Morena mengusung calon baru, Claudia Sheinbaum, seorang ilmuwan dan mantan wali kota Mexico. Dia sekarang jadi kandidat dengan elektabilitas paling unggul.
Xochitl Galvez, seorang senator keturunan pribumi yang mewakili Partai Aksi Nasional, menantang dominasi Morena dan janji melawan kekerasan dalam kampanyenya.

