Nama Aku Jeje belakangan mencuri perhatian publik setelah versi dewasanya untuk lagu anak-anak legendaris “Kebunku” viral di media sosial. Kreativitas itu membuktikan keberaniannya bereksperimen dalam bermusik.
Momentum itu kini berlanjut dengan rilisan resmi terbaru lagunya berjudul “Bualan Masa Lalu”. Lagu ini merekam luka, kejujuran, sekaligus pengkhianatan dalam hubungan percintaan. Dengan lirik yang tajam dan emosional, Aku Jeje mengajak pendengar masuk ke ruang penuh memori pahit.
“Lagu ini lahir dari rasa kecewa yang sering kita temui, tentang janji yang ternyata hanya bualan. Ada rasa sakit, tapi juga ada kekuatan di baliknya. Aku ingin menuangkan itu dalam musik, supaya orang lain juga bisa merasa terwakili,” ujar Aku Jeje.
Secara musikal, “Bualan Masa Lalu” menghadirkan nuansa melankolis yang berpadu dengan kekuatan vokal Jeje yang jujur dan rapuh.
Perpaduan instrumen akustik dan sentuhan orkestra membuat lagu ini terasa intim sekaligus cinematic. Seolah membuka lembaran buku harian paling pribadi.
Aku Jeje ingin membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar musisi viral. Ada narasi dan karakter kuat yang ia bangun, menjadikannya salah satu musisi muda yang berani mengekspresikan keresahan dengan cara otentik di kancah musik Indonesia.

