The Hirzy merilis single terbaru berjudul “Semua Yang Kita Lakukan Sia-Sia” sebagai penutup sebelum memperkenalkan album penuh perdana mereka yang bertajuk Lumpur.
Seperti karya-karya sebelumnya, keresahan, penyesalan, dan harapan untuk hidup yang lebih baik masih menjadi benang merah dalam lagu ini.
Berbeda dari biasanya, kali ini bukan Hafizd (vokal & gitar) yang menulis dan menyanyikan lagu, melainkan Dito (bass). Lagu ini lahir dari pergulatan personal Dito sebagai manusia, ketika ia merasa gagal dan banyak mengecewakan Tuhan, keluarga, serta tujuan hidupnya.
“Semua Yang Kita Lakukan Sia-Sia itu kayak introspeksi diri buat gue,” ungkap Dito.
Ia berharap lagu ini bisa menemani pendengar untuk ikut berefleksi, baik dalam masa senang maupun susah.
Secara musikal, The Hirzy memadukan pengaruh dari rock alternatif melodius, punk cepat, hingga pop Indonesia mainstream.
Lirik introspektif dibungkus dengan riff gitar yang kasar, pola drum eksploratif, dan bass dinamis. Referensi musik mereka beragam, mulai dari Title Fight, Whirr, Turnover, The Pains of Being Pure at Heart, hingga band lokal seperti The Sastro, Pure Saturday, Monkey to Millionaire.
Single ini diproduksi dengan bantuan Lantip Mukti (Maria Tambun) pada proses mixing dan mastering. Sebelumnya, The Hirzy juga telah merilis maxi-single Berharap / Berlalu (April 2025), dengan lagu “Berlalu” menghadirkan kolaborasi bersama Tyrelle Amaru (Kupu-Kupu) di vokal dan synthesizer.
The Hirzy terus konsisten berkarya. Mini album debut Terjebak Senang melahirkan beberapa single, di antaranya “Senangnya Jadi Jagoanmu” dan “Teori Multiverse”.
The Hirzy tak lepas dari dukungan komunitas dan kawan-kawan sejiwa. Mereka menjadi bagian dari lingkaran band seperti The Jems, The Keeps, Maria Tambun, Kupu-Kupu, Parasupra, dan banyak lagi. Semangat kolektif inilah yang terus menjaga energi mereka untuk melahirkan musik baru.

